Sunday, 31 March 2013

Pikun Lebih Dini


Penelitian terbaru menunjukkan kalau pria ternyata lebih mudah mengalami penurunan memori ringan dan kemampuan berpikir dibanding wanita. Menurut salah satu peneliti Ronald Petersen, MD, PhD, dari Mayo Clinic di Rochester, Minn penyakit penurunan kognitif otak yang mengarah ke Alzheimer akan lebih mudah menyerang pria dibanding wanita.

Proses yang dilakukan kognitif adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Sedangkan Alzheimer adalah penyakit degeneratif progresif otak yang menyebabkan gangguan berpikir dan mengingat serius.

Namun, belum menjadi hasil akhir dari peneliti tersebut bahwa gender merupakan pengaruh dari penelitian tersebut selain kesimpulan bahwa kerusakan kognitif ringan terjadi 1,5 kali lebih banyak pada laki-laki.

Berikut fakta-fakta yang ditemui para ilmuwan yang berkaitan dengan kecenderungan penurunan daya ingat seseorang:

Baru-baru ini ilmuwan menemukan bahwa melakukan aktivitas sederhana seperti bernyayi, bermain teka-teki dan bowling bisa menghambat penurunan fungsi otak (demensia). Jika aktivitas ini dilakukan secara rutin, akan membawa efek yang sama baiknya dengan mengkonsumsi obat pencegah pikun atau inhibitor cholinesterase.

Asap rokok mengandung senyawa radikal bebas yang akan merusak sel - sel otak. Dalam setiap isapan, asap rokok mengandung sekitar 4.000 senyawa kimia. Diantaranya radikal bebas teratogenik (penyebab kerusakan sel ). Akibatnya sel otak dan pusat memori lebih cepat rusak. Daya ingat menurun dan selanjutnya menjadi cepat pikun. Selain itu, ara perokok menderita kekurangan gizi seperti vitamin dan anti oksidan Akibat dari semua ini, tubuh akan lebih mudah menderita penyakit degeneratif, cepat tua dan otak cepat pikun.

Pada orang yang memiliki sindrom metabolic, dengan gejala seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi serta perut buncit alias obesitas sentral, ternyata berpengaruh pada kemampuan mengingat dengan perbandingan 13% lebih rendah dibandingkan dengan orang yang sehat.

Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.

Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu efisiensi otak. Jarangnya berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektual otak jadi kurang terlatih

Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran saat sedang sakit dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas otak serta dapat merusak otak.

No comments: