Wednesday 29 August 2007

Obat Kanker

Kanker tidak lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman "keladi tikus" (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker dan berbagai penyakit berat lain.

Tanaman sejenis talas dengan tinggi maksimal 25 sampai 30 sentimeter ini hanya tumbuh di semak yang tidak terkena sinar matahari langsung. "Tanaman ini sangat banyak ditemukan di Pulau Jawa," kata Drs.Patoppoi Pasau, orang pertama yang menemukan tanaman itu di Indonesia.

Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari Universiti Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang, Malaysia. Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu telah membantu ribuan pasien dari Malaysia, Amerika, Inggris, Australia, Selandia Baru, Singapura, dan berbagai negara di dunia.

Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut. "Sebelum menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami menyiapkan wig (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan rambut, selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan," jelas Patoppoi.

Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia mendapatkan informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk mengobati kanker. "Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysia untuk membeli teh tersebut," ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada di sebuah toko obat di Malaysia, secara tidak sengaja dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul "Cancer, Yet They Live" karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996.

"Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut. Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak Jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia," kenang Patoppoi sambil tersenyum.

Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium flagelliforme itu. Berdasarkan pengetahuannya di bidang biologi, pensiunan pejabat Departemen Pertanian ini langsung menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa koleganya di berbagai tempat, familinya di Pekalongan Jawa Tengah, balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan tanaman itu di sana. Setelah mendapatkan tanaman tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman yang ditemukannya itu.

Selang beberapa hari, Dr Teo menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang benar Rodent Tuber. "Dr Teo mengatakan agar tidak ragu lagi untuk menggunakannya sebagai obat," lanjut Patoppoi.

Akhirnya, dengan tekad bulat dan do'a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku tersebut untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya, Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman tersebut. "Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai," kata Boni yang men-dampingi ayahnya saat itu. Selama mengkonsumsi sari tanaman tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi yang dijalaninya. Rambutnya berhenti rontok, kulitnya tidak rusak dan mual-mual hilang. "Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal," lanjut Boni.

Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. "Hasil pemeriksaan negatif, dan itu sungguh mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta," kata Patoppoi. Para dokter itu kemudian menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya. "Malah mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi kepada kami," lanjut Patoppoi.

Setelah diterangkan mengenai kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya. Apalagi melihat keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan sekali diundur menjadi enam bulan sekali. "Tetapi karena sesuatu hal, para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif," sambung Boni sambil tertawa.

Setelah beberapa lama tidak berhubungan, berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998, Patoppoi kemudian menghubungi Dr.Teo melalui fax untuk menginformasikan bahwa tanaman tersebut banyak terdapat di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di Indonesia. Kemudian Dr. Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh," sambung Patoppoi. Meskipun Pato ppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo menganjurkan agar kedua belah pihak bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha nyata membantu penderita kanker di Indonesia.

Kemudian, pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas habis mengenai meninggalnya Wing Wiryanto, salah satu wartawan handal Jawa Pos, Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil menyembuhkan pasien tersebut. "Lalu saya langsung menulis di kolom Pembaca Menulis di Jawa Pos," ujar Boni. Dan tanggapan yang diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30 telepon yang masuk. "Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang datang ke sini," lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran Sidoarjo.

Pasien pertama yang berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi. Tetapi karena belum memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos. Setelah diberi tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi, karena hasil pemeriksaan mengatakan negatif.

Berdasarkan animo masyarakat sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo secara langsung. Atas bantuan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr. Teo di Penang, Malaysia. Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia, Patoppoi mendapat penerangan lebih lanjut mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki nama Indonesia. Ternyata saat Patoppoi mendapat buku "Cancer, Yet They Live" edisi revisi tahun 1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker.

Dari pembicaraan mereka, Dr. Teo merekomendasi agar Patoppoi mendirikan perwakilan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya. Maka secara resmi, Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan lembaga sosial Cancer Care Indonesia, yang juga disebutkan dalam buletin bulanan Cancer Care, yaitu di Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta, telp. 021-4894745, dan di Buduran, Sidoarjo.

Cancer Care Malaysia telah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang dikombinasikan dengan berbagai tanaman lainnya dengan dosis tertentu. "Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang diderita," kata Boni.

Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi formulir yang menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan dikirimkan melalui fax ke Dr. Teo. "Formulir tersebut dapat diisi disini, dan akan kami fax-kan. Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan mengirimkan resep sekaligus obatnya, dengan harga langsung dari Malaysia, sekitar 40-60 Ringgit Malaysia, lanjut Boni. "Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang mampu,Dr.Teo bisa memberikan perpanjangan waktu pembayaran." tambahnya.

Sebenarnya pengobatan ini juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter senior di Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker ginjal. Ada dua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di Surabaya ini.Pasien pertama yang mengidap kanker rahim tidak sempat diberi pengobatan dengan keladi tikus, karena telah ditangani oleh rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah menjalani kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan rambut, kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah. Tetapi pada pasien kedua yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi.

Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi dokter ini menolak untuk diekspos karena menurutnya, pengobatan ini belum resmi diteliti di Indonesia. Menurutnya, jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai "ter-kun" atau dokter-dukun. "Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan konvensional dan modern," kata dokter tersebut.

Banyak hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan sabu-sabu di Surabaya, yang pada akhirnya pecandu tersebut mendapat kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker paru-paru stadium III, pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata obat tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran darah penderita dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut. "Tapi, jika pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia tidak boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi. Jadi jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi," sambung Boni sambil tertawa.

Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan akibat serangan kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa sakit sudah tidak mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus, beberapa saat kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa kesakitan.

Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat seperti kanker payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis. Jadi diharapkan agar hasil penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan.

Bagi teman-teman yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan artikel "Obat Kanker" bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial "Cancer Care Indonesia" beralamat di Jl. Kayu Putih 4 no. 5 Jakarta, telp : 021-4894745

Tuesday 28 August 2007

Coklat & Kesehatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen flavonoid memiliki efek yang menguntungkan pada sistem kardiovaskular, diantaranya menurunkan tingkat oksidasi kolesterol low density (LDL), mencegah agregasi platelet darah, dan menurunkan inflamasi pada respon imun tubuh.

Coklat memang memiliki kandungan lemak yang tinggi. Namun selain lemak, juga terdapat komponen lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa penelitian tentang coklat, terutama dark chocolate, menunjukkan bahwa coklat kaya akan antioksidan yang sangat penting bagi kesehatan. Kandungan antioksidan dalam dark chocolate adalah lebih tinggi dibandingkan teh hijau dan anggur merah. Coklat memiliki kandungan flavonoid dan asam galat yang tinggi sehingga dapat melindungi pembuluh darah, menyehatkan jantung, dan mencegah kanker. Flavonoid yang terdapat dalam coklat termasuk ke dalam golongan epikatekin.

Flavonoid yang terdapat pada coklat merupakan metabolit sekunder yang biasanya terdapat pada tanaman. Senyawa tersebut sangat terkenal dengan aktivitas antioksidannya dan berkontribusi terhadap rasa pahit khas coklat dan pigmen warna.

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University California of San Fransisco menyatakan bahwa konsumsi dark chocolate yang kaya akan flavonoid dalam dosis yang kecil dapat melebarkan pembuluh darah. Flavonoid juga memiliki efek menguntungkan pada sistem kardiovaskular, yaitu menurunkan tingkat oksidasi LDL (Low Density Lipid), yang mengakibatkan akumulasi kolesterol pada pembuluh darah; mencegah agregasi platelet darah sehingga mengurangi risiko terbentuknya gumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan stroke; dan menurunkan inflammatory respon imun tubuh yang dapat menyebabkan atherosklerosis.

Coklat juga mengandung komponen alkaloid yang disebut dengan theobromin. Komponen itu termasuk ke dalam golongan methylxanthine, seperti halnya kafein. Namun, efek yang diberikannya sangat berbeda. Theobromin bersifat ringan dan memberikan efek stimulan yang lambat, sedangkan kafein bersifat kuat dan memberikan efek stimulan yang cepat.

Banyak orang takut mengonsumsi coklat karena sebagian besar komponennya adalah lemak, terutama lemak jenuh. Peningkatan konsumsi produk coklat diyakini menambah prevalensi obesitas yang berisiko menjadi serangan jantung. Sebenarnya hal tersebut berkaitan dengan perubahan pola hidup atau aktivitas dan konsumsi coklat itu sendiri. Selama konsumsi coklat tidak berlebihan dan tidak melewati batas yang telah direkomendasikan, kita tidak perlu khawatir untuk mengonsumsinya.

Serba Serbi Gigi dan Cara Memilih Sikat Gigi

Memilih Sikat Gigi yang Bersahabat

Meski menyikat gigi sudah menjadi kegiatan sehari-hari sejak seorang manusia mampu mengingat, namun kesalahan saat menggosok gigi masih kerap terjadi. Baik cara maupun memilih sikat yang baik, sehingga tak jarang menimbulkan keluhan.

Entah terkena sodokan sikat gigi yang keras sehingga melukai gusi atau tak mengangkat kotoran di sela gigi secara maksimal adalah hal-hal yang ditimbulkan akibat pemilihan sikat gigi yang tidak cermat.

Berikut beberapa tips yang bisa dijadikan pegangan dalam memilih sikat gigi:

1. Sesuaikan ukuran sikat gigi dengan rongga mulut, terutama untuk menggosok bagian yang sulit dijangkau dan memberikan tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi. Bagi yang memiliki struktur gigi cukup kecil, sebaiknya gunakan sikat gigi berukuran mungil pula.

2. Pilihlah bulu sikat gigi yang halus untuk melindungi gusi dari kemungkinan terluka. Menurut American Dental Association, bulu sikat yang kasar lama kelamaan dapat merusak lapisan gusi sehingga menyebabkan gigi lebih sensitif terhadap makanan atau minuman dingin maupun panas.

3. Bentuk kepala sikat gigi yang berbentuk oval dapat melindungi gusi dari kemungkinan terluka.

4. Kini ada pula sikat gigi elektronik yang menggunakan baterai. Sebenarnya tidak ada yang lebih baik bila dibanding dengan sikat gigi biasa, hanya saja sikat gigi elektronik mampu menggosok dengan lebih cepat.

5. Sikat gigi dengan pegangan yang cukup lebar dapat membantu untuk menggenggam dengan kuat, sekalipun dalam keadaan basah.

6, Bila ingin menggunakan sikat gigi yang memiliki penutup, pastikan bahwa penutup sikap tersebut memiliki lubang sebagai ventilasi udara. Hal ini untuk menghindari tumbuhnya bakteri akibat tingkat kelembaban yang tinggi di dalamnya.

7. Tak ada salahnya untuk terus mencari sikat gigi yang nyaman. Bila sikatnya terlalu kasar dan terasa sakit, sebaiknya carilah sikat gigi baru. Demikian pula bila bulu sikat terlalu lembut yang tidak akan membersihkan secara maksimal.

Sekadar tambahan, jangan gunakan sikat gigi bila bulunya sudah terlihat rusak (biasanya setelah berusia tiga bulan) karena dapat melukai gusi.

Jangan pula sekali-kali meminjamkan sikat gigi kepada orang lain demi menghindari terjadinya infeksi akibat kuman yang terbawa.

Serba-serbi Kesehatan Gigi

1. Cek Semua
Jika kebetulan melalukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, minta dia mengecek semua gigi dan mulut Anda. Masalahnya, semakin banyak orang menderita kanker pada gigi dan mulut. Jadi, periksa secara rutin dan hindari merokok.

2. Hati-hati Penyakit Gusi
Penyakit gusi merupakan salah satu penyebab hilangnya gigi pada orang dewasa dan juga berkaitan dengan sakit jantung dan stroke. Jika sudah diketahui sejak dini dan langsung dirawat, penyakit dapat sembuh dan tidak mengkhawatirkan. Sebaliknya, jika diabaikan saja, penyakit ini bisa jadi serius hingga mencapai stadium lanjut dan dapat mengakibatkan penyakit rapuh tulang sampai patah. Sebaiknya gosok gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari (setiap habis makan) dan kontrol ke dokter gigi sekaligus minta dibersihkan dari segala kotoran dan kuman yang ada di gusi dan mulut.

3. Periksa Rutin
Salah satu hal yang wajib dilakukan dan sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah memeriksakan dan membersihkan gigi secara teratur. Hal ini bisa mencegah karang gigi, gusi sakit, gigi berlubang, kanker mulut, dan penyakit gigi lainnya. Jangan tunggu sampai Anda punya masalah lalu baru pergi ke dokter gigi. Sebaiknya cegah sebelum terjadi.

4. Gosok Gigi Dua Kali
Jika sekurang-kurangnya menggosok gigi dua kali sehari, berarti Anda telah menghilangkan kotoran-kotoran yang menyebabkan gigi berlubang. Kotoran-kotoran halus dan lengket bertumpuk di gigi yang berasal dari sisa-sisa makanan dan bercampur dengan bakteri. Mengosoknya setiap hari berarti melepaskannya dari gigi dan membuangnya keluar mulut sehingga mencegah pula penyakit gusi.

5. Napas Tak Sedap
Hampir 85 persen orang dengan gejala napas tak sedap adalah karena mempunyai masalah dengan giginya. Jika bau napas disebabkan oleh masalah gigi, cuci mulut bukanlah obatnya. Itu sama dengan "topeng" alias menutupi tapi tidak menyembuhkan. Gosok gigi dan juga lidah dua kali sehari karena cara ini akan banyak mengurangi kemungkinan napas berbau.

6. Waspada Gula
Gula dari minuman ringan dan makanan lainnya bercampur dengan bakteri di dalam mulut dan menghasilkan asam yang menyerang lapisan email gigi. Hal ini menyebabkan gigi berlubang dan sakit pada gusi. Karena itu, sebaiknya batasi makanan dan minuman yang mengandung kadar gula tinggi. Selain merusak gigi, juga bukan termasuk makanan sehat.

7. Segera Rawat
Jika dokter gigi menganjurkan agar gigi Anda dirawat, lakukanlah dengan baik sampai gigi sehat kembali. Sebab, kalau dibiarkan, walaupun hanya lubang, makin lama akan semakin besar, sampai akhirnya mengenai syaraf dan memungkinkan Anda harus kehilangan gigi tersebut.

8. Cabut Gigi Tidak Sakit
Banyak orang mengatakan dan berpendapat, cabut gigi sangat menakutkan dan luar biasa sakit. Padahal, dengan kemajuan zaman dan teknologi masa kini, cabut gigi bukanlah suatu masalah besar seperti yang dibayangkan. Begitu juga halnya menambal gigi.

9. Ganti Sikat Gigi Tiap 3 Bulan
Sikat gigi biasa (bukan elektrik), paling hanya tahan 3 bulan. Jika memiliki masalah dengan gusi, ganti sikat gigi setiap sebulan sekali karena bakteri dapat berlabuh dengan nikmat pada bulu-bulu sikat. Siram sikat gigi dengan air hangat setiap kali habis digunakan.

10. Jaga Kesehatan Gigi Tidak Sulit
Beberapa orang berpendapat, memelihara kesehatan gigi perlu usaha yang berat. Membuat janji dengan dokter gigi, membersihkan gigi secara rutin, menggosok gigi dua kali sehari, memilih makanan yang bergizi dan diet, merupakan faktor utama agar memiliki gigi dan gusi yang sehat. nah, tidak ada yang susah atau berat, kan? Jadi, tunggu apa lagi! (*)

Jenis-Jenis Phobia

Berikut dibawah ini, daftar lengkap jenis-jenis Fobia....

Takut Air – Hydrophobia,
Takut Agama – Theologicophobia,
Takut Alat Kelamin – Kolpophobia,
Takut Aliran Udara – Aerophobia,
Takut Alkohol – Methyphobia,
Takut Alkohol – Potophobia,
Takut Amnesia – Amnesiphobia,
Takut Anggur – Oenophobia,
Takut Angin – Ancraophobia,
Takut Angka – Arithmophobia,
Takut Angka 13 - Triskaidekaphobia,
Takut Angka 8 – Octophobia,
Takut Anjing – Cynophobia,
Takut Anjing Laut – Lutraphobia,
Takut Anus – Rectophobia,
Takut Api – Arsonphobia,
Takut Api – Pyrophobia,
Takut Awan – Nephophobia,
Takut Ayam – Alektorophobia,
Takut Ayan – Hylephobia,
Takut Badut – Coulrophobia,
Takut Bahan Kimia - Chemophobia,
Takut Bangunan Tinggi – Batophobia,
Takut Banjir – Antlophobia,
Takut Bapak Tiri – Vitricophobia,
Takut Batu Nisan – Placophobia,
Takut Bau Badan – Bromidrosiphobia,
Takut Bau Bauan – Olfactophobia,
Takut Bau Busuk – Autodysomophobia,
Takut Bawa Mobil - Amaxophobia,
Takut Bawang Putih – Alliumphobia,
Takut Bayangan – Sciaphobia,
Takut Bebas – Eleutherophobia,
Takut Belanda – Dutchphobia,
Takut Benang – Linonophobia,
Takut Benda di Sebelah Kanan – Dextrophobia,
Takut Benda di Sebelah Kiri – Levophobia,
Takut Berantakan – Ataxophobia,
Takut Berbicara – Laliophobia,
Takut Bercinta – Malaxophobia,
Takut Bercinta – Sarmassophobia,
Takut Berdosa – Hamartophobia,
Takut Berfikir – Phronemophobia,
Takut Berita Baik – Euphobia,
Takut Berjalan – Stasibasiphobia,
Takut Berjanji – Enissophobia,
Takut Berkotbah – Homilophobia,
Takut Berlarut – Apeirophobia,
Takut Bersenggama – Coitophobia,
Takut Bertanggung Jawab – Hypegiaphobia,
Takut Binatang – Zoophobia.
Takut Binatang Liar – Agrizoophobia,
Takut Binatang Melata – Herpetophobia,
Takut Bintang – Astrophobia,
Takut Bintang – Siderophobia,
Takut Bintang Berekor – Cometophobia,
Takut Bom Atom – Atomosophobia,
Takut Boneka – Pediophobia,
Takut Boneka Bersuara Perut – Automatonophobia,
Takut Bosan – Xerophobia,
Takut Botak – Phalacrophobia,
Takut Buang Air Besar – Rhypophobia,
Takut Buku – Bibliophobia,
Takut Bulan – Selenophobia,
Takut Bulu Ayam – Pteronophobia,
Takut Bunga – Anthophobia,
Takut Bunga Es – Pagophobia,
Takut Bungkuk – Kyphophobia,
Takut Burung – Ornithophobia,
Takut Buta – Scotomaphobia,
Takut Cabut Gigi – Odontophobia,
Takut Cacing – Helminthophobia,
Takut Cacing – Scoleciphobia,
Takut Cacing Pita – Taeniophobia,
Takut Cacing Pita Babi – Trichinophobia,
Takut Cahaya – Photophobia,
Takut Cahaya dari Utara – Auroraphobia,
Takut Caplak – Phthiriophobia,
Takut Cemburu – Zelophobia,
Takut Cermin – Catoptrophobia,
Takut Cina – Sinophobia,
Takut Corak Baru - Cainophobia
Takut Daerah Perbatasan – Claustrophobia,
Takut Daging – Carnophobia,
Takut Dagu – Geniophobia,
Takut Danau – Limnophobia,
Takut Darah – Hemaphobia,
Takut Debu – Amathophobia,
Takut Debu – Koniophobia,
Takut Demam – Febriphobia,
Takut Demam – Fibriophobia,
Takut Demo – Daemonophobia,
Takut dengan Seks – Erotophobia,
Takut Dewa – Zeusophobia,
Takut Di dalam Rumah – Oikophobia,
Takut di Ejek – Katagelophobia,
Takut di Hipnotis – Hynophobia,
Takut Di pandang – Opthalmophobia,
Takut Diabaikan – Athazagoraphobia,
Takut Dibatasi – Merinthophobia,
Takut Dibenci – Melophobia,
Takut Dicekik – Pnigophobia,
Takut Dicuri – Cleptophobia,
Takut Dihukum – Mastigophobia,
Takut Dihukum Berat – Rhabdophobia,
Takut Dikubur Sendirian – Taphephobia,
Takut Diluar Ruangan – Spacephobia,
Takut Dingin – Cheimaphobia,
Takut Dingin – Psychrophobia,
Takut Dinilai Negatif – Socialphobia,
Takut Diracun – Toxicophobia,
Takut Dirampok – Harpaxophobia,
Takut Disentuh – Aphenphosmphobia,
Takut Disentuh - Chiraptophobia,
Takut Disentuh – Haphephobia,
Takut Disuntik – Trypanophobia,
Takut Ditatap – Scopophobia,
Takut Ditertawakan – Catagelophobia,
Takut Ditinggal Sendiri – Eremophobia,
Takut Dokter Gigi – Dentophobia,
Takut Dubur – Proctophobia,
Takut Duduk – Cathisophobia,
Takut Duduk – Taasophobia,
Takut Duduk di Bawah – Kathisophobia,
Takut Emas – Aurophobia,
Takut Es Batu – Cryophobia,
Takut Fenomena Kosmis – Kosmikophobia,
Takut Filosofi – Philosophobia,
Takut Gagal – Atychiphobia,
Takut Gagap – Psellismophobia,
Takut Gatal – Acarophobia,
Takut Gatal – Pellagrophobia,
Takut Gedung Pertunjukan – Theatrophobia,
Takut Gelap – Achluophobia,
Takut Gelap – Lygophobia,
Takut Gelas – Hyelophobia,
Takut Gelombang – Kymophobia,
Takut Gembira – Cherophobia,
Takut Gerakan – Kinetophobia,
Takut Gereja – Ecclesiophobia,
Takut Getaran – Tremophobia,
Takut Gravitasi – Barophobia,
Takut Guntur – Ceraunophobia,
Takut Halloween – Samhainophobia,
Takut Hamil – Tocophobia,
Takut Hantu – Bogyphobia,
Takut Hantu – Phasmophobia,
Takut Hantu – Spectrophobia,
Takut Hujan – Ombrophobia,
Takut Hujan – Pluviophobia,
Takut Hukum – Dikephobia,
Takut Hukuman – Poinephobia,
Takut Hutan – Hylophobia,
Takut Hutan – Xylophobia,
Takut Hutan di Malam Hari – Nyctophobia,
Takut Ibu Tiri – Novercaphobia,
Takut Ide – Ideophobia,
Takut Ide Baru – Cenophobia,
Takut Ikan – Ichthyophobia,
Takut Inggris – Anglophobia,
Takut Insektisida – Entomophobia,
Takut Istilah Latin – Hellenologophobia,
Takut Jadi Gila – Lysssophobia,
Takut Jadi Homoseks – Homophobia,
Takut Jahudi – Judeophobia,
Takut Jalan – Ambulophobia,
Takut Jamur – Mycophobia,
Takut Jarum – Aichmophobia,
Takut Jatuh - Basiphobia
Takut Jatuh Cinta – Philophobia,
Takut Jelek – Cacophobia,
Takut Jembatan Penyeberangan – Gephydrophobia,
Takut Jenggot – Pogonophobia,
Takut Jenis Kelamin Berbeda – Heterophobia,
Takut Jepang – Japanophobia,
Takut Jerman – Germanophobia,
Takut Jerman – Teutophobia,
Takut Jomblo – Anuptaphobia,
Takut Jum’at ke 13 – Paraskavedekatriaphobia,
Takut Kabut – Homichlophobia,
Takut Kacang – Arachibutyrophobia,
Takut Kaget – Hormephobia,
Takut Kain Lap – Vestiphobia,
Takut Kain Satin – Satanophobia,
Takut Kalah – Kakorrhaphiophobia,
Takut Kanker - Carcinophobia,
Takut Kanker – Cancerophobia,
Takut Kata Kata – Logophobia,
Takut Kata Kata – Verbophobia,
Takut Kata Panjang – Hippopotomonstrosesquippedaliophobia,
Takut Kata yang Panjang – Sesquipedalophobia,
Takut Katak – Ranidaphobia,
Takut Kaya – Plutophobia,
Takut Ke Sekolah – Didaskaleinophobia,
Takut Kecelakaan – Dystychiphobia,
Takut Kedalaman – Bathophobia,
Takut Kedokter – Iatrophobia,
Takut Kegelapan – Myctophobia,
Takut Kegelapan – Scotophobia,
Takut Kejatuhan Benda – Atephobia,
Takut Kekacauan – Demophobia,
Takut Kelahiran – Parturiphobia,
Takut Kelainan Bentuk – Dysmorphophobia,
Takut Kelamin Wanita – Eurotophobia,
Takut Kemajuan – Prosophobia,
Takut Kembali ke Rumah – Nostophobia,
Takut Kembung – Anginophobia,
Takut Kencing – Urophobia,
Takut Keramaian – Agoraphobia,
Takut Kerang-Kerangan – Ostraconophobia,
Takut Kereta Api – Diderodromophobia,
Takut Keriput – Rhytiphobia,
Takut Kerja Berlebihan – Ponophobia,
Takut Kertas – Papyrophobia,
Takut Kesakitan – Agliophobia,
Takut Ketinggian – Altophobia,,
Takut Ketinggian – Hypsiphobia,
Takut Ketularan – Tapinophobia,
Takut Keturunan – Patroiophobia,
Takut Kezaliman – Tyrannophobia,
Takut Kilat – Brontophobia,
Takut Kodok – Bufonophobia,
Takut Komputer – Cyberphobia,
Takut Komputer – Logizomechanophobia,
Takut Kotor – Automysophobia,
Takut Kotoran – Myxophobia,
Takut Kriminal – Peccatophobia,
Takut Kristal – Crystallophobia,
Takut Kuburan – Coimetrophobia,
Takut Kucing – Ailurophobia,
Takut Kucing – Elurophobia,
Takut Kucing – Felinophobia,
Takut Kuda – Equinophobia,
Takut Kuda – Hippophobia,
Takut Kulit Binatang – Doraphobia,
Takut Kuman – Spermatophobia,
Takut Kunci - Chronomentrophobia,
Takut Kutu – Pediculophobia,
Takut Laba Laba – Arachnophobia,
Takut Laki Laki – Androphobia,
Takut Laki Laki – Arrhenophobia,
Takut Lampu Sorot – Selaphobia,
Takut Laut – Thalassophobia,
Takut Lawan Jenis – Sexophobia,
Takut Lebah – Apiphobia,
Takut Lecet – Amychophobia,
Takut Lelah – Kopophobia,
Takut Lembab – Hygrophobia,
Takut Lengket di Langit Mulut – Arachibutyrophobia,
Takut Listrik – Enochlophobia,
Takut Logam – Metallophobia,
Takut Lompat – Catapedaphobia,
Takut Luka – Dematophobia,
Takut Luka – Traumatophobia,
Takut Lumpuh – Poliosophobia,
Takut Lumpur – Blennophobia,
Takut Lutut - Genuphobia,
Takut Mabuk Udara – Aeronausiphobia,
Takut Makan – Phagophobia,
Takut Makan – Sitiophobia,
Takut Makanan - Cibophobia,
Takut Makanan – Sitophobia,
Takut Mal Praktek – Ergasiophobia,
Takut Malam – Noctiphobia,
Takut Maling – Scelerophobia,
Takut Mandek – Ankylophobia,
Takut Mandi - Ablutophobia,
Takut Marah – Angrophobia,
Takut Masak – Mageirocophobia,
Takut Mata Kabur – Diplophobia,
Takut Mata Mata – Ommatophobia,
Takut Matahari – Heliophobia,
Takut Matahari - Phengophobia,
Takut Mati – Necrophobia,
Takut Mati – Thantophobia,
Takut Melahirkan – Lockiophobia,
Takut Melahirkan – Maieusiophobia,
Takut Melarat - Peniaphobia
Takut Melihat Massa – Ochlophobia,
Takut Membelakangi – Dishabiliophobia,
Takut Membuat Keputusan – Decidophobia,
Takut Membuat Perubahan – Tropophobia,
Takut Membuka Satu Mata – Optophobia,
Takut Membusuk – Seplophobia,
Takut Menari - Chorophobia,
Takut Mencium – Philemaphobia,
Takut Mendengar Kata Tertentu – Onomatophobia,
Takut Menderita – Panthophobia,
Takut Menganggur – Domatophobia,
Takut Mengingat – Mnemophobia,
Takut Menikah – Gamophobia,
Takut Menjadi Sakit – Nosemaphobia,
Takut Menstruasi – Monophobia,
Takut Menua – Gerascophobia,
Takut Menulis di Papan – Scriptophobia,
Takut Menunggu Lama – Macrophobia,
Takut Menyeberang – Agyrophobia,
Takut Menyeberang Jalan – Dromophobia,
Takut Merasa Nyaman – Hedonophobia,
Takut Mertua – Pentheraphobia,
Takut Mertua – Soceraphobia,
Takut Mesin – Mechanophobia,
Takut Meteor – Meterorophobia,
Takut Mikroba – Bacillophobia,
Takut Mikroba – Microbiophobia,
Takut Milik – Orthophobia,
Takut Mimisan – Epistaxiophobia,
Takut Mimpi – Oneirophobia,
Takut Mimpi Basah – Oneirogmophobia,
Takut Minum Obat – Pharmacophobia,
Takut Minuman – Dipsophobia,
Takut Mitos – Mythophobia,
Takut Mobil – Motorphobia,
Takut Monster – Teratophobia,
Takut Mukanya Merah – Ereuthophobia,
Takut Mulut Kejang – Tetanophobia,
Takut Muntahan – Emetophobia,
Takut Naik Mobil – Ochophobia,
Takut Naik Pesawat – Aerophobia,
Takut Naik Pesawat – Aviophobia,
Takut Nama Nama – Namatophobia,
Takut Neraka – Hadephobia,
Takut Neraka – Stigiophobia,
Takut Ngaca – Eisoptrophobia,
Takut Ngaceng – Ithypallophobia,
Takut Ngebut – Tachophobia,
Takut Ngengat – Mottophobia,
Takut Noda – Rupophobia,
Takut Nomer – Numerophobia,
Takut Nyeri – Algophobia,
Takut Nyeri – Odynephobia,
Takut Obat Baru – Neopharmaphobia,
Takut Ombak – Cymophobia,
Takut Operasi – Tomophobia,
Takut Orang Asing – Xenophobia,
Takut Orang Asing – Xenophobia,
Takut Orang Botak – Peladophobia,
Takut Orang Buntung - Apotemnophobia,
Takut Orang Suci – Hagiophobia,
Takut Otot Gerak Sendiri – Ataxiophobia,
Takut Panas – Thermophobia,
Takut Parasit – Parasitophobia,
Takut Paus – Papaphobia,
Takut Pelecehan Seksual – Agraphobia,
Takut Pelecehan Seksual – Contreltophobia,
Takut Peluru – Ballistophobia,
Takut Pembicaraan Dinner – Deipnophobia,
Takut Pemerkosa – Virginitiphobia,
Takut Pendapat – Allodoxaphobia,
Takut Pendeta – Hierophobia,
Takut Pengemis – Hobophobia,
Takut Pengetahuan – Epistemphobia,
Takut Pengetahuan – Gnosiophobia,
Takut Penis – Phallophobia,
Takut Penis Berdiri – Medorthophobia,
Takut Penis Loyo – Medomalacuphobia,
Takut Penyakit – Pathophobia,
Takut Penyimpangan Seks – Paraphobia,
Takut Peralatan Listrik – Electrophobia,
Takut Perancis – Francophobia,
Takut Perjalanan – Hodophobia,
Takut Perkara Hukum – Liticaphobia,
Takut Perubahan – Metathesiophobia,
Takut Petir – Astrapophobia,
Takut Pikiran – Psychophobia,
Takut Pin – Balenephobia,
Takut Pin – Enetophobia,
Takut Pingsan – Ashenophobia,
Takut Pohon – Dendrophobia,
Takut Politikus – Politicophobia,
Takut Pria – Hominophobia,
Takut Puisi – Mertophobia,
Takut Pusaran Air – Dinophobia,
Takut Rabies – Hydrophobophobia,
Takut Rabies – Kynophobia,
Takut Racun – Iophobia,
Takut Racun - Toxiphobia
Takut Rambut – Chaetophobia,
Takut Rambut – Trichopathophobia,
Takut Rasa – Geumaphobia,
Takut Rayap – Isopterophobia,
Takut Reptil - Batrachophobia,
Takut Reptil – Herpetophobia,
Takut Ruang Kosong – Cenophobia,
Takut Ruangan – Koinoniphobia,
Takut Ruangan Kosong – Kenophobia,
Takut Rumah – Ecophobia,
Takut Rumah Sakit – Nosocomephobia,
Takut Rusia – Russophobia,
Takut Sakit Demam – Pyrexiophobia,
Takut Sakit Diabetes – Diabetophobia,
Takut Sakit Ginjal – Albuminurophobia,
Takut Sakit Jantung – Cardiophobia,
Takut Sakit Jiwa – Dementophobia,
Takut Sakit Jiwa – Maniaphobia,
Takut Sakit Kelamin – Cyprianophobia,
Takut Sakit Kolera - Cholerophobia,
Takut Sakit Kulit – Dermatophathophobia,
Takut Sakit Kusta – Leprophobia,
Takut Sakit Otak – Meningitiophobia,
Takut Sakit Syphilis – Syphilophobia,
Takut Sakit Syphillis – Luiphobia,
Takut Salib – Staurophobia,
Takut Salju – Chionophobia,
Takut Sama Gadis – Parthenophobia,
Takut Sapi Jantan – Taurophobia,
Takut Saudara – Syngenesophobia,
Takut Sayuran – Lachanophobia,
Takut Segala Sesuatu – Polyphobia,
Takut Segalanya – Panophobia,
Takut Sekitar Rumah – Eicophobia,
Takut Sekitar Rumah – Oikophobia,
Takut Sekolah – Scoionophobia,
Takut Seks – Genophobia,
Takut Semangat – Pneumatiphobia,
Takut Semut – Myrmecophobia,
Takut Sendiri – Isolophobia,
Takut Sendirian – Autophobia,
Takut Sendirian – Monophobia,
Takut Senjata Api – Hoplophobia,
Takut Senjata Nuklir – Nucleomituphobia,
Takut Sepeda – Cyclophobia,
Takut Serangga – Epistaxiophobia,
Takut Serangga – Insectophobia,
Takut Seruling – Aulophobia,
Takut Sesuatu dari Kiri – Sinistrophobia,
Takut Sesuatu yang Baru – Kainolophobia,
Takut Sesuatu yang Baru – Neophobia,
Takut Sesuatu yang Besar – Megalophobia,
Takut Sesuatu yang Kecil – Microphobia,
Takut Silau – Photoaugliaphobia,
Takut Simbol – Symbolophobia,
Takut Simetris – Symmetrophobia,
Takut Sinar X – Radiophobia,
Takut Situasi yang Menakutkan – Counterphobia,
Takut Skabies – Scabiophobia,
Takut Suara – Acousticophobia,
Takut Suara Keras – Ligyrophobia,
Takut Suara Telpon – Phonophobia,
Takut Subuh – Eosophobia,
Takut Sungai – Potamophobia,
Takut Surga – Ouranophobia,
Takut Surga – Uranophobia,
Takut Susah Be’ol – Coprastasophobia,
Takut Tabuhan – Spheksophobia,
Takut Tai – Coprophobia,
Takut Takut Anak Anak – Pedophobia,
Takut Tali – Cnidophobia,
Takut Tambah Berat – Obesophobia,
Takut Tambah Berat – Pocrescophobia,
Takut Tanaman – Batonophobia,
Takut Tangga – Climacophobia,
Takut Tanggung Jawab – Paralipophobia,
Takut Tantangan – Heresyphobia,
Takut Tawon – Melissophobia,
Takut TBC – Phthisiophobia,
Takut TBC – Tuberculophobia,
Takut Tebing – Cremnophobia,
Takut Teknologi – Technophobia,
Takut Tekstur Tertentu – Textophobia,
Takut Telanjang – Gymnophobia,
Takut Telanjang – Nudophobia,
Takut Telpon – Telephophobia,
Takut Tempat Sempit – Stenophobia,
Takut Tempat Terbuka – Agoraphobia,
Takut Tempat Tertentu – Topophobia,
Takut Tempat Tertutup – Claustrophobia,
Takut Tempat Tinggi Terbuka – Aeroacrophobia,
Takut Terbahak – Geliophobia,
Takut Terbang – Pteromerhanophobia,
Takut Tergantung pada Orang – Soteriophobia,
Takut Terkontaminasi Debu – Misophobia,
Takut Terkunci – Cleisiophobia,
Takut Tidak Sempurna – Atelophobia,
Takut Tidak Simetris – Asymmetriphobia,
Takut Tidur – Clinophobia,
Takut Tidur – Somniphobia,
Takut Tikus – Murophobia,
Takut Tikus – Suriphobia,
Takut Tikus Besar – Zemmiphobia,
Takut Tornado – Lilapsophobia,
Takut Tuhan – Theophobia,
Takut Tulisan Tangan – Graphophobia,
Takut Tuma – Verminophobia,
Takut Uang - Chrematophobia,
Takut Ujian – Tertaphobia,
Takut Ular – Ophidiophobia,
Takut Ular – Snakephobia,
Takut Upacara Seremonial – Teleophobia,
Takut Vaksinasi – Vaccinophobia,
Takut Vertigo – Illyngophobia,
Takut Waktu - Chronophobia,
Takut Wangi-Wangian – Osphesiophobia,
Takut Wanita – Gynephobia,
Takut Wanita Cantik – Caligynephobia,
Takut Wanita Cantik – Venustraphobia,
Takut Wanita Sihir – Vitricophobia,
Takut Warga – Anthropophobia,
Takut Warna - Chromatophobia,
Takut Warna Hitam – Melanophobia,
Takut Warna Kuning – Xanthophobia,
Takut Warna Putih – Leukophobia,
Takut Warna Ungu – Porphyrophobia,
Takut Wayang – Pupaphobia.

8 Kiat Menanamkan Disiplin Anak

1. Belajar mengatakan "tidak" secara tegas tapi dengan, penuh kasih sayang, berwibawa, dan tanpa nada marah. Kemampuan ini akan menolong Anda dalam mendidik anak sehingga mereka mengetahui, ada batasan dalam berbuat sesuatu.

2. Selalu bersikap konsisten. Jika Anda telah mengatakan akan ada tindakan akibat dari perilakunya yang salah, terapkan "hukuman" tersebut sehingga anak tidak akan pernah mencobanya untuk memainkan Anda. Sikapnya yang tidak konsisten akan menghancurkan aturan dan disiplin.

3. Fokus dan targetkan satu atau dua perilaku yang harus ditaati dengan baik pada waktu yang bersamaan. Misalnya, makanan harus dihabiskan, makanan jangan dibuat mainan. Umumnya akan lebih efektif untuk mengajarkan anak pada satu atau dua bidang yang terfokus daripada mencoba untuk mengajarkannya sedikit-sedikit tapi dengan berbagai macam bidang yang berbeda.

4. Berlakulah seperti "bos" dan jangan malu untuk menjadi bos dalam membina hubungan dengan anak. Jika tidak, anak cenderung bertindak semaunya bagaikan anak ayam kehilangan induk dan akhirnya akan berprilaku negatif. Anda dapat mengatakan pada anak bahwa anda adalah "bos" mereka. Tentu saja sebagai bos Anda tidak bertindak otoriter dan semena-mena.

5. Ajarkan anak disiplin, dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan cinta kasih.

6. Berikan anak pilihan-pilihan kecil, semisal baju apa yang ia sukai, mau wortel atau kacang polong. Setelah menentukan plihan, anak harus konsisten dengan pilihannya tersebut.

7. Ingat disiplin yang konsisten merupakan hal yang aman dan baik. Kepatuhan anak merupakan salah satu jaminan agar ia selamat dari bahaya. Waktu yang terbaik untuk menyiapkan diri dari dalam keadaan bahaya adalah sebelum Anda berada dalam bahaya.

8. Untuk langkah awal, ajarkan anak dengan cara memfokuskan mereka agar menurut pada aturan atau disiplin yang Anda buat. Anak sudah cukup mengerti untuk mempelajari konsep ini.

Monday 27 August 2007

Pentingnya Tidur untuk Si Kecil

Bagi bayi, tidur memiliki manfaat yang sangat besar untuk tumbuh kembangnya. Pertama, untuk memberi kesempatan mengistirahatkan tubuh. Dan kedua, untuk memberi kesempatan meningkatkan proses metabolisme, yakni proses pengolahan nutrisi menjadi energi yang dibutuhkan.

Saat tidur, pertumbuhan fisik bayi akan terpacu. Dengan begitu, lama tidaknya tidur bayi berkaitan erat dengan pertambahan berat badan, tinggi badan, dan kesehatan fisiknya secara umum. Bayi yang tidurnya kurang biasanya pertumbuhan fisiknya tak sebagus bayi yang tidurnya cukup.

Manfaat lain dari tidur juga bisa disimak dari sebuah penelitian di London tahun 1998. Penelitian tersebut mengungkap bahwa bayi yang banyak tidur, perkembangan otaknya akan optimal. Mengapa demikian? Aktivitas tidur merupakan salah satu stimulus bagi proses tumbuh kembang otak. Hal itu bisa dimengerti karena 75% hormon pertumbuhan dikeluarkan saat anak tidur.

Hormon pertumbuhan inilah yang bertugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan. Selain itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh memperbaiki seluruh sel yang ada di tubuh, dari sel kulit, sel darah, sampai sel saraf otak. Proses pembaruan sel itu akan berlangsung lebih cepat jika si bayi sering terlelap.

Bayi sebenarnya tidak mengenal istilah sulit tidur atau kurang tidur seperti orang dewasa karena umumnya mereka memiliki pola tidur sendiri yang berbeda dari orang dewasa. Sebaliknya, tidak ada juga bayi yang "kebanyakan" tidur karena mereka akan langsung terbangun begitu merasa lapar, haus, dan sebagainya. Yang penting adalah waktu dan kualitas tidurnya yang cukup.

Berapa jumlah jam tidur yang cukup pada bayi? Hal ini tidak bisa disama-ratakan. Berikut ini sebagai gambarannya:

  • Bayi 0-1 bulan kumulasi jam tidurnya 16 jam (tidur siang 7.5 jam, tidur malam 8.5 jam)
  • Bayi 3 bulan kumulasi jam tidurnya 15 jam (tidur siang 5 jam, tidur malam 10 jam)
  • Bayi 6 bulan kumulasi jam tidurnya 14.5 jam (tidur siang 4.5 jam, tidur malam 10 jam)
  • Bayi 9 bulan kumulasi jam tidurnya 14 (tidur siang 3, tidur malam 11)
  • Bayi 12 bulan kumulasi jam tidurnya 13,5 (tidur siang 2,5 jam, tidur malam 11 jam).

Apa dampak bayi yang kurang tidur? Bayi yang selalu kurang tidur tentu akan mengalami dampak merugikan pada pertumbuhan dan perkembangannya. Pertumbuhan hormon dan sel-sel tubuhnya juga terganggu sehingga akan menurunkan daya tahan tubuhnya. Kadar sel darah putih dalam tubuh akan menurun, padahal sel darah putih menentukan efektivitas sistem daya tahan tubuh. Akibatnya, si kecil jadi gampang sakit. Secara emosional, bayi yang kurang tidur biasanya juga akan rewel.

Jus Buah Ceri Lebih Baik daripada Minuman Isotonik

Saat minuman isotonik banyak dikenal di pasaran mereka yang beraktivitas tinggi, termasuk atlet, tak lagi memilih air putih sebagai penghilang dahaga. Dengan kandungan elektrolitnya, minuman isotonik lebih cepat menggantikan cairan tubuh yang hilang dibandingkan dengan air putih.

Bahkan, jika kita baca tulisan pada botol atau kaleng kemasan minuman itu, akan terbaca bahwa terdapat pula kandungan karbohidrat dan vitamin yang bisa mengembalikan energi dan memperbaiki ketahanan tubuh. Namun, seberagam apa pun minuman isotonik yang telah menyebar di pasaran, kandungannya ternyata tak sebaik jus buah ceri. Jus ceri, bahkan, memiliki kandungan yang lebih dibutuhkan seorang atlet, yaitu untuk mencegah cedera otot saat beraktivitas.

Peneliti dari Universitas Vermont di Burlington, Amerika Serikat (AS), telah melakukan percobaan terhadap 14 orang mengenai manfaat jus ceri ini. Ke-14 orang ini, kemudian, dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberi jus ceri, sementara pada kelompok kedua peneliti memberi jus buah-buahan lain, tanpa dikombinasikan dengan jus ceri.

Setiap orang meminum jus ini sebanyak dua gelas sehari selama tujuh hari dalam dua tahap, yaitu tiga hari sebelum berolahraga dan empat hari berikutnya setelah olahraga. Hal ini, lalu, diulang pada pekan berikutnya. Seperti dijelaskan dalam British Journal of Sports Medicine, meminum segelas jus ceri ini sama artinya dengan memakan 100-200 buah ceri.

Tiga hari setelah minum jus 14 orang yang menjadi objek eksperimen diharuskan berolahraga, yang lebih difokuskan pada kekuatan otot tangan. Angkat beban sebanyak 20 kali dilakukan hanya pada satu tangan. Setelah dilakukan selama dua pekan, proses ini diulang dengan menukar perlakuan pada sampel. Mereka yang sebelumnya mengonsumsi jus ceri dan apel untuk dua pekan berikutnya diberi jus buah lain, dan sebaliknya.

Saat olahraga, beban diangkat dengan menggunakan tangan yang belum dilatih. Seperti eksperimen pertama, eksperimen tahap kedua ini juga dilakukan selama dua pekan. Seusai percobaan dilakukan, peneliti mengidentifikasi rasa sakit yang terjadi pada otot lengan setiap orang, dengan menggunakan skala 1-10. Dari angka ini, peneliti kemudian dapat menganalisis kekuatan otot tangan setiap orang.

Diperoleh kesimpulan bahwa kekuatan otot tangan berkurang 22 persen, setelah berolahraga, pada mereka yang diberi jus buah tanpa ceri. Adapun mereka yang meminum jus ceri kekuatan otot hanya berkurang 4 persen. Indeks rasa sakit pada mereka yang mengonsumsi jus ceri juga lebih rendah dibandingkan dengan yang meminum jus buah lainnya, yaitu 2,4 persen berbanding 3,2 persen. Selain hasil ini, pada mereka yang meminum jus ceri diketahui bahwa kekuatan ototnya bertambah secara perlahan setelah 96 jam.

Sebuah hasil penelitian dari Universitas Michigan menjelaskan bahwa ceri mengandung zat bernama anthocyanins. Selain menghasilkan warna merah pada ceri, anthocyanins ini juga yang berfungsi sebagai antioksidan. Dijelaskan pula, anthocyanins ini memiliki efek yang lebih bagus dibandingkan dengan aspirin sebagai obat pencegah rasa sakit. Dengan kandungan ini pula, ceri dianalisis bisa menyembuhkan penyakit rematik.

Namun, seperti dikatakan Muralee Nair, ketua peneliti dari Universitas Michigan, ceri tak boleh diolah dalam suhu terlalu panas karena bisa menghilangkan anthocyanins yang dikandungnya. Selain itu, mereka yang memiliki masalah dengan pencernaan harus berhati-hati karena ceri juga mengandung zat asam yang juga tinggi.

Seks Usia Muda Sebabkan Risiko Kanker

Hubungan seksual pada usia di bawah 17 tahun diketahui dapat merangsang tumbuhnya sel kanker pada organ kandungan perempuan, karena pada rentang usia 12-17 tahun, perubahan sel dalam mulut rahim sedang aktif sekali. Perlu diketahui, ketika sel sedang membelah secara aktif (metaplasi), idealnya tidak terjadi kontaks atau rangsangan apa pun dari luar, termasuk injus (masuknya) benda asing dalam tubuh perempuan.

Dengan adanya benda asing, termasuk alat kelamin laki-laki dan sel sperma, akan mengakibatkan perkembangan sel ke arah yang abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan infeksi dalam rahim.

Sel abnormal dalam mulut rahim itu dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks yang menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan berisiko menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan.

Selain itu, kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lainnya di dalam tubuh, misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever, tulang hingga otak.

Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan kematian. Penderita stadium lanjut umumnya harus mengangkat organ alat kandungan dan kemungkinan mempunyai anak menjadi tidak mungkin.

Di seluruh dunia, terdapat sekitar 100 jenis strain virus penyebab kanker serviks, yaitu virus HPV (Human Papilloma Virus). Strain yang terganas adalah tipe 16 dan 18. Gejala yang sering muncul pada penderita biasanya timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta terjadi pendarahan di bagian kemaluan ketika sedang tidak haid.

Oleh karena itu, dianjurkan agar kaum perempuan menikah setelah berusia lebih dari 17 tahun dan menerapkan perilaku seksual yang sehat. Selain itu, perlu juga dilakukan deteksi dini untuk mencegah terjadinya kanker serviks stadium lanjut, salah satunya dengan melakukan tes pap (pap smear).

Sunday 26 August 2007

Tempat Teratas Untuk Bakteri di Rumah

Menurut penelitian baru menunjukkan bahwa rumah Anda mungkin lebih berkuman dari yang Anda perkirakan. Menurut penelitian terbaru, dari 32 tempat di dalam rumah, tempat teratas untuk bakteri adalah dudukan toilet, saluran pembuangan dapur, sepon dapur atau kain pel, bak mandi dan bak cuci dapur. Menurut sebuah survey baru menunjukkan, hanya 3% orang Amerika yang berpikir akan mendapatkan kuman dari bak mandi mereka dibandingkan tempat sampahnya.

Survey telepon yang memasukkan lebih dari 10.000 orang di seluruh dunia termasuk kira-kira 1.000 orang di Amerika. Dalam survey, sedikit partisipan Amerika (5%) yang menjawab “di dalam rumah” ketika mereka ditanya dimana mereka pikir anak-anak lebih banyak mendapat infeksi. Studi dan survey dilakukan oleh Konsil Higiene yang didirikan oleh perusahaan Reckitt Benckiser. Para peneliti mengunjungi 35 rumah di Amerika, mengambil sampel bakteri di 32 lokasi di setiap rumah.

Di bawah ini titik-titik dalam rumah di-ranking, dalam urutan jumlah rata-rata bakteri per inci kuadrat. Titik-titik dengan jumlah rata-rata bakteri sama, mempunyai ranking yang sama.

1. Dudukan toilet : 3,2 juta bakteri/inci kuadrat
2. Saluran dapur : 567.845 bakteri/inci kuadrat
3. Sepon atau kain pembersih : 134.630 bakteri/inci
4. Bak mandi dekat pembuangan : 113.468 bakter/inci kuadrat
5. Bak cuci dapur dekat pembuangan : 17.964 bakteri/inci kuadrat
6. Pegangan keran dapur : 13.227 bakteri/inci kuadrat
7. Pegangan pintu kamar tidur : 6.267 bakteri/inci kuadrat
8. Bak kamar mandi dekat pembuangan : 2.733 bakteri/inci kuadrat
9. Mangkuk makanan hewan peliharaan, bagian dalam : 2.110 bakteri/inci kuadrat
10. Lantai dapur, depan bak cuci : 830 bakteri/inci kuadrat
11. Lantai toilet, depan toilet : 764 bakteri/inci kuadrat
12. Bagian atas dapur : 488 bakteri/inci kuadrat
13. Bagian atas kamar mandi : 452 bakteri/inci kuadrat
14. Tempat sampah : 411 bakteri/inci kuadrat
15. Handuk cuci tangan : 408 bakteri/inci kuadrat
16. Mainan : 345 bakteri/inci kuadrat
17. Meja dapur : 344 bakteri/inci kuadrat
18. Telepon rumah atau pintu kulkas : 319 bakteri/inci kuadrat\
19. Dudukan toilet : 295 bakteri/inci kuadrat
20. Saklar lampu kamar mandi : 217 bakteri/inci kuadrat
21. Tombol mikrowave : 214 bakteri/inci kuadrat
22. Papan iris dapur : 194 bakteri/inci kuadrat
23. Dudukan toilet anak : 191 bakteri/inci kuadrat
24. Kursi tinggi untuk bayi dan tikar bayi : 190 bakteri/inci kuadrat
25. Telepon dapur : 133 bakteri/inci kuadrat
26. Pegangan pintu dalam kamar mandi : 121 bakteri/inci kuadrat
27. Pegangan siraman toilet : 83 bakteri/inci kuadrat
28. Remote control TV : 70 bakteri/inci kuadrat
29. Keyboard komputer di rumah : 64 bakteri/inci kuadrat
30. Mouse komputer di rumah : 50 bakteri/inci kuadrat

Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 menit atau menggunakan sanitasi tangan berdasar alkohol bila sabun dan air tidak tersedia.

Food and Drug Adminitration (FDA) merekomendasikan campuran 1 sendok pemutih klorin ke dalam 0,95 liter air untuk larutan pembersih buatan atau menggunakan pembersih komersial untuk membantu menjaga permukaan dapur bersih.

Gejala Normal Kehamilan Kosong

Wajah Anita (32), karyawati di salah satu perusahaan swasta, seakan tidak percaya mendengar perkataan dokter. Kandungannya yang memasuki minggu ke-8 divonis sebagai kehamilan kosong. Padahal, tes kehamilan yang dilakukan menunjukkan hasil positif.

Tidak ada gejala aneh yang dirasa Anita. Apalagi, pada tiga minggu terakhir dia merasakan gejala-gejala wanita hamil pada umumnya seperti mual, pusing, cepat lelah, dan payudara yang mengeras. Jadi, apa yang sebenarnya dimaksud dengan kehamilan kosong? Tindakan apa yang seharusnya dilakukan pada kondisi ini?

Menurut dr Bintari Puspasari SpOG dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, pada dasarnya bligted ovum (BO) atau kehamilan kosong ialah kehamilan yang tidak terjadi dengan sempurna karena kelainan kromosom pada sel telur, sel sperma, atau keduanya.

Pada kehamilan kosong memang terjadi pertemuan dari sel telur dan sperma hingga terjadi pembelahan. Kemudian, terbentuk plasenta yang berkembang dan membentuk hormon human chorionic gonadotropin (HCG). Hormon inilah yang memberi sinyal bahwa kehamilan sudah terjadi, dengan tanda positif ketika tes kehamilan serta beragam keluhan dan gejala kehamilan.

”Untuk kehamilan kosong memang gejalanya sama dengan orang hamil pada umumnya, adanya terlambat haid kemudian biasanya juga ibu mengalami mual dan muntah,” ujar Bintari. Namun pada ibu yang hamil BO, kantung uterus akan berhenti perbesarannya. Pada waktu itu si embrio tiada lagi berkembang lalu mati.

Kemudian, gugurlah bahan-bahan atau produk kehamilan. Proses keguguran ini bisa berlangsung berminggu-minggu, dimulai dengan hadirnya bercak-bercak kecokelatan hingga perdarahan dalam jumlah banyak. Tak jarang keguguran berlangsung secara spontan.

”Keadaan ini memang tidak bisa dicegah karena terjadi secara alami. Kadang-kadang ibu tidak tahu dia hamil, kemudian mengalami pendarahan. Ternyata, dia mengalami keguguran. Berdasarkan penelitian, hamil yang keguguran spontan itu sekitar 50 persen merupakan kehamilan blighted ovum. Jadi janin memang tidak berkembang dan mekanisme tubuh secara alami mengeluarkannya,” papar Bintari.

Hal senada diutarakan Roger W Harms MD, dokter ahli spesialis obstetri dan ginekologi Mayo Clinic Rochester. Pada kehamilan kosong, ibu merasakan hal yang sama seperti layaknya ibu hamil normal. Demikian pula ketika tes kehamilan, tes menunjukkan kehamilan positif. Alasannya, plasenta menghasilkan hormon kehamilan yaitu human chorionic gonadotropin (HCG).

”Ibu yang mengalami kehamilan kosong juga bisa mengalami gejala kehamilan seperti mual dan payudara yang mengeras. Kemudian, ketika plasenta berhenti berkembang dan tingkat hormon menurun, maka gejala tersebut akan hilang. Pada saat itu, kemungkinan akan dirasakan kram pada perut dan vlek darah atau pendarahan,” paparnya.

Harms mengungkapkan bahwa blighted ovum atau kehamilan kosong merupakan salah satu penyebab dari keguguran spontan pada kehamilan trimester pertama.

”Pemeriksaan USG akan menunjukkan kantong kehamilan yang kosong tanpa janin. Biasanya kehamilan kosong disebabkan oleh kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sel sperma,” ujar Harms yang juga merupakan penulis Mayo Clinic Model of Education. Memang untuk memastikan kehamilan kosong perlu dilakukan pemeriksaan dengan USG. Karena pada kehamilan normal denyut jantung janin sudah dapat terdengar pada usia delapan minggu.

Kenali Sakit Kepala Anda

Sakit kepala merupakan masalah kesehatan yang paling sering terjadi. Beberapa orang sering mengalami sakit kepala, sedangkan yang lainnya hampir tidak pernah merasakan sakit kepala.
Sakit kepala menahun dan sakit kepala kambuhan bisa terasa sangat nyeri dan mengganggu, tetapi jarang mencerminkan keadaan kesehatan yang serius. Suatu perubahan dalam pola atau sumber sakit kepala (misalnya dari jarang menjadi sering, sebelumnya ringan sekarang menjadi berat) bisa merupakan pertanda yang serius dan memerlukan tindakan medis segera.

Sebagian besar sakit kepala merupakan ketegangan otot, migren atau nyeri kepala tanpa sebab yang jelas. Sakit kepala banyak yang berhubungan dengan kelainan di mata, hidung, tenggorokan, gigi dan telinga. Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan perasaan berdenyut di kepala, tetapi tekanan darah tinggi jarang menyebabkan sakit kepala menahun.
Biasanya dokter bisa menentukan penyebab sakit kepala dari riwayat kesehatan penderita dan hasil pemeriksaan fisik. Kadang dilakukan pemeriksaan darah untuk menentukan penyebabnya. Pungsi lumbal (pengambilan sejumlah kecil cairan dari kolumna spinalis untuk diperiksa dibawah mikroskop) dilakukan jika diduga penyebabnya adalah suatu infeksi (misalnya meningitis).

Hanya sebagian kecil sakit kepala yang disebabkan oleh tumor otak, cedera otak atau berkurangnya oksigen ke otak. Jika diduga suatu tumor, stroke atau kelainan otak lainnya, maka dilakukan pemeriksaan ct scan atau mri.

Berikut beberapa jenis sakit kepala, gejala dan penanganannya.

1. Ketegangan otot
Ciri khas: Sakit kepala sering terjadi, nyeri hilang timbul, tidak terlalu berat dan dirasakan di kepala bagian depan dan belakang atau penderita merasakan kekakuan menyeluruh
Perlu dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan penyakit fisik serta penilaian faktor psikis & kepribadian

2. Migren
Ciri khas: Nyeri dimulai di dalam dan di sekitar mata atau pelipis, menyebar ke satu atau kedua sisi kepala, biasanya mengenai seluruh kepala tetapi bisa hanya pada satu sisi kepala, berdenyut dan disertai dengan hilangnya nafsu makan, mual dan muntah
Jika diagnosisnya masih meragukan dan sakit kepala baru terjadi, dilakukan CT scan atau MRI atau diberikan obat migren untuk melihat efeknya

3. Sakit kepala cluster
Ciri khas: Serangannya singkat (sekitar 1 jam), nyeri sangat hebat dan dirasakan di satu sisi kepala, serangan terjadi secara periodik dalam sebuah kelompok (diselingi periode bebas sakit kepala) terutama menyerang pria yang disertai dengan pembengkakan mata, hidung meler & mata berair pada sisi yg sama dengan nyeri
Biasanya obat migren diberikan untuk melihat efeknya (misalnya sumatriptan, metisergid atau obat vasokonstriktor, kortikosteroid, indometasin) atau menghirup oksigen

4. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Ciri khas: Jarang menyebabkan sakit kepala, kecuali pada tekanan darah tinggi yg berat karena adanya tumor di kelenjar adrenal. Nyerinya berdenyut dan dirasakan di kepala bagian belakang atau di puncak kepala
Biasanya diperlukan analisa kimia darah dan pemeriksaan ginjal

5. Kelainan mata (iritis, glaukoma)
Ciri khas: Nyeri dirasakan di kepala bagian depan atau di dalam dan di seluruh mata, bersifat sedang sampai berat dan seringkali memburuk jika mata dalam keadaan lelah
Diperlukan pemeriksaan mata untuk mengetahui penyebabnya

6. Kelainan sinus
Ciri khas: Nyeri bersifat akut atau subakut (tidak menahun), dirasakan di kepala bagian depan, bersifat tumpul atau berat dan biasanya memburuk di pagi hari, membaik di siang hari dan memburuk dalam keadaan dingin atau lembab
Diperlukan pemeriksaan dan Rontgen sinus untuk memastikannya

7. Tumor otak
Ciri khas: Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul, bersifat ringan sampai berat, dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala. Kelemahan di salah satu sisi tubuh semakin meningkat, kejang, gangguan penglihatan, kemampuan berbicara hilang, muntah dan perubahan mental
Diperlukan pemeriksaan dengan MRI atau CT scan

8. Infeksi otak (abses)
Ciri khas: Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul, bersifat ringan sampai berat, dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala. Sebelumnya penderita pernah mengalami infeksi telinga, sinus atau paru-paru, penyakit jantung rematik atau penyakit jantung bawaan
Juga diperlukan pemeriksaan dengan MRI atau CT scan

9. Infeksi pada jaringan di sekitar otak (meningitis)
Ciri khas: Nyeri baru dirasakan, menetap, berat dan dirasakan di seluruh kepala serta menjalar ke leher. Penderita tampak sakit, disertai demam, muntah dan sebelumnya mengalami nyeri tenggorokan atau infeksi pernafasan dan leher sulit ditekuk
Penderita kasus ini harus menjalani pemeriksaan darah dan pungsi lumbal

10. Hematoma subdural
Ciri khas: Nyeri baru dirasakan, hilang-timbul atau terus menerus, bersifat ringan sampai berat, bisa dirasakan di satu titik atau di seluruh kepala, menjalar ke leher. Biasanya sebelumnya telah terjadi cedera pada penderita yang disertai penurunan kesadaran
Perlu penanganan dengan MRI atau CT scan

11. Perdarahan subaraknoid
Ciri khas: Nyeri baru dirasakan, menyebar, hebat dan menetap, kadang dirasakan di dalam dan di sekitar mata, kelopak mata turun
Pertama pemeriksaan dengan MRI atau CT scan, jika hasilnya negatif maka dilakukan pungsi lumbal

12. Sifilis, Tuberkulosis, Kriptokokosis, Sarkoidosis dan Kanker
Ciri khas: Nyeri bersifat tumpul sampai berat dan dirasakan di seluruh kepala atau di puncak kepala, menderita demam meski tidak terlalu tinggi dan terdapat riwayat sifilis, tuberkulosis, kriptokokosis, sarkoidosis atau kanker pada penderita
Untuk memastikannya dilakukan pemeriksaan Pungsi lumbal

Pertajam Daya Ingat dengan Olahraga

Olahraga ternyata tak hanya membuat tubuh bugar dan sehat, tapi berolah tubuh diyakini bisa meningkatkan kemampuan otak untuk membangun sel-sel baru yang berkaitan dengan daya ingat.

Ujicoba yang dilakukan sekelompok peneliti Amerika memperlihatkan bahwa olahraga bisa menumbuhkan sel-sel baru pada dentate gyrus, bagian dari hippocampus yang berpengaruh pada penurunan daya ingat manusia yang umumnya dimulai pada usia sekitar 30-an.
Awalnya peneliti menggunakan scan MRI pada tikus. MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan pemeriksaan dengan menggunakan gelombang elektromagnet untuk menghasilkan gambar organ dalam tubuh manusia.

Setelah melakukan pada tikus, mereka menggunakan MRI untuk meneliti otak manusia sebelum dan setelah berolahraga. Mereka menemukan pola yang sama, yang menunjukkan bahwa manusia juga mengembangkan sel-sel otak baru saat mereka berolahraga.
"Tak ada penelitian sebelumnya yang secara sistematis mengkaji wilayah hippocampus sevara berbeda dan mengidentifikasi wilayah mana yang paling terpengaruh dengan olahraga," kata pemimpin studi Dr. Scott Small, ahli syaraf di Columbia University Medical Center di New York, seperti dilansir dari Reuters, beberapa waktu lalu.

Sementara itu Fred Gage, ahli otak dari Salk Institute di La Jolla, California, telah memperlihatkan bahwa olahraga bisa mengakibatkan pengembangan sel baru otak pada tikus sama dengan dentate gyrus. Tim yang menulis hasil penelitian mereka pada Proceedings of the National Academy of Sciences saling bekerjasama menemukan cara mengukur pengukuran MRI ini, dengan melacak volume darah pada otak.

"Segera setelah temuan ini dipastikan pada tikus, kami tertarik untuk memastikan bagaimana olahraga berdampak pada peta volume darah (hippocampus) pada manusia," tambah Gage. Mereka tentu saja tak dapat membedah otak manusia untuk melihat apakah syaraf baru tumbuh, tapi mereka memilih menggunakan MRI untuk melihatnya.

Dalam penelitian ini, mereka merekrut 11 orang dewasa yang sehat dan meminta mereka melakukan olahraga seperti aerobik selama tiga bulan secara rutin, yang dibarengi dengan melakukan MRI pada otak mereka sebelum dan setelah olahraga. Mereka juga mengukur kebugaran responden dengan mengukur volume oksigen sebelum dan setelah berolahraga.

"Olahraga melancarkan aliran darah ke dentate gyrus pada manusia dan makin sehat seseorang, makin banyak aliran darah yang terdeteksi MRI," jelas para peneliti. "Kesamaan luar biasa antara perubahan volume darah otak yang dihasilkan oleh olahraga dalam pembentukan hippocampus pada tikus dan manusia menunjukkan bahwa dampak tersebut memiliki mekanisme serupa," tambah Gage dkk, yang meneliti manfaat olahraga untuk meningkatkan daya ingat dan meminimalkan kehilangan daya ingat normal.

Pemeriksaan Gigi Menyeluruh

Seperti general check up kesehatan tubuh dari mata, telinga, denyut jantung, tekanan darah, hingga urine dan tinja, pemeriksaan gigi untuk pencegahan penyakit gigi dan mulut akan meneropong kondisi rongga mulut secara menyeluruh, meliputi kondisi gusi, ludah, bau mulut, gigi, termasuk email gigi. Berdasarkan kondisi inilah bisa disusun penanggulangannya.

Kondisi gusi diperiksa untuk mengetahui apakah ada perdarahan atau radang gusi (gingivitis) dengan alat yang disebut WHO probe. Gusi di tiap gigi ditekan ringan. Kalau tak sehat, dengan tekanan ringan saja gusi akan berdarah. Kalau terjadi radang gusi, karena terjadi di jaringan penyangga gigi, risiko gigi tanggal mencapai 1 - 6 kali. Radang gusi bisa terjadi karena masuknya kuman, terutama dari jenis anaerob. Masuknya kuman itu bisa terjadi jika kebersihan kurang terjaga. Gejala radang gusi yang mudah dirasakan adalah saat sikat gigi, gusi berdarah, dan linu saat minum dingin atau asam.

Kalau masih ringan, penanganannya bisa dilakukan dengan menyikat gigi secara benar. Sebaliknya, bila sudah terjadi kelainan, misalnya terbentuk kantung gusi karena gingivitis, tindakan medis mesti dilakukan. Bila ukuran kantung gusinya berkisar 3 - 5 mm, dilakukan pembersihan dengan dikuret. Bila kantung gusi telah lebih dari 6 mm, tenpaksa dilakukan operasi gusi.

Sedangkan kondisi ludah yang diperhatikan adalah jumlah, kekentalan, kadar keasaman, dan protein. PH ludah normal adalah 6 - 7. Makin cair makin bagus. Kalau terlalu kental, mulut akan kering karena kekurangan enzim pengendali jumlah kuman. Dengan bertambahnya usia, bisa terjadi syorgan syndrome, berkurangnya produk si ludah. Keadaan ini bisa ditanggulangi dengan pemberian obat. Juga dibantu dengan perilaku sehat, yaitu banyak berkumur dan minum. Bisa pula dengan olahraga lidah, ujar Anton Rahardjo. Letakkan ujung lidah ke dasar barisan gigi bawah bagian dalam, atau ke geraham bungsu atas kiri dan kanan, di kelenjar-kelenjar ludah. (Lakukan) beberapa detik saja tiap kali dirasa perlu untuk merangsang ludah keluar.

Kelengkapan gigi pun perlu dipantau. Makin sedikit gigi, makin cepat gusi rusak, karena gigi akan bergerak ke tempat kosong. ?Patokannya, pada usia 80 (tahun), minimal masih ada 20 gigi yang berfungsi baik,? kata Anton Rahardjo. Jadi, tiap gigi harus dipertahankan keberadaannya.

Kalau ada yang berlubang, ya ditambal. Kalau sudah ada yang ompong, meskipun terletak di bagian dalam yang tak terlihat bila tersenyum, sebaiknya dipasangi gigi palsu. Ini penting, karena gigi selalu mencari kontak baru. Kalau ada lawannya, ia akan berhenti bergerak. Gigi palsu itu bukan sekadar untuk tampil cantik, tapi untuk membantu memperbaiki dan mempertahankan struktur.

Jika gigi berlubang dan ompong dibiarkan, kita akan cenderung mengunyah di sisi gigi yang tak berlubang dan ompong. Padahal, posisi mengunyah yang ideal harus seimbang. Sisi yang tak dipakai mengunyah akan membuat makanan di sana tak hancur, lama-lama karang gigi menutup permukaan gigi. Jika dibiarkan, akan berpengaruh ke otot leher hingga timbul keluhan pusing. Rahang sendi pun bisa berkelainan, karena fungsi gigitan tak seimbang. Akhirnya, bisa mengganggu fungsi pendengaran.

Saturday 25 August 2007

Parkinson, Waspadai Gejala Tremor

Terkuak dari kisah petinju legendaris Mohammad Ali, kini informasi mengenai penyakit parkinson makin menggema di Tanah Air. Banyak penyakit saraf yang berkembang saat ini, salah satunya adalah parkinson. Meski belum ada angka pasti jumlah penderita di Indonesia, penyakit yang belum diketahui penyebabnya ini perlu diwaspadai dengan mengetahui faktor risiko dan cara mengatasinya.

Penyakit parkinson adalah penyakit yang timbul akibat adanya kelainan sel-sel saraf di bagian tengah otak besar yang disebut subtantia nigra. Pada kondisi normal, sel saraf itu menghasilkan neurotransmiter yang disebut dopamin— suatu zat kimia otak yang vital.

Nah, pada penderita parkinson, dopamin menurun drastis hingga lebih dari 80%.Padahal, dopamin merupakan zat yang penting dalam proses pengiriman sinyal antara sel-sel saraf di otak untuk mengontrol gerakan.

”Penyebab parkinson sampai saat ini belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko seperti gangguan genetik, infeksi virus, keracunan dan cedera kepala yang berulang,” kata Neurolog Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dr Andradi Suryomiharja SpS(K) di Jakarta.

Trauma benturan merupakan salah satu penyebab dari parkinson, sedangkan stroke menjadi penyebab lainnya.Namun, penyakit ini juga bisa muncul tanpa sebab-musabab yang jelas.

Parkinsonism itu bermacam-macam, salah satunya yang tidak diketahui penyebabnya disebut sebagai penyakit parkinson. Parkinson merupakan suatu sindrom atau kumpulan gejala mulai dari tremor, gangguan postural. Penyakit yang disebut juga paralysis agitans ini pertama kali ditemukan oleh Dr Parkinson.

Penyakit parkinson bisa menyerang laki-laki maupun perempuan dalam jumlah yang hampir sama.Penyakit ini tidak mengenal perbedaan sosial, etnik, ekonomi atau letak geografis. Di Amerika Serikat, setiap tahun terdapat 60 ribu kasus baru, bergabung besar dengan 1,5 juta penderita yang sudah ada. Penyakit ini menyerang mereka yang berusia di atas 65 tahun. Makin lanjut usia seseorang, makin besar kemungkinan terserang penyakit parkinson.Walau demikian, bukan berarti penyakit ini tidak bisa mengenai orang berusia lebih muda. Hal ini karena 15% penderita parkinson berusia di bawah 50 tahun.

Dokter di Pacific Parkinson’s Research Center, University of British Columbia, Kanada,dr Roul Sibarani SpS mengungkapkan, gejala utama yang khas pada penyakit parkinson adalah tremor pada tangan atau kaki pada saat istirahat, biasanya hanya mengenai satu sisi pada stadium awal.

“Gerakan melambat yang dapat terlihat pada saat berjalan atau bangun dari duduk. Kekakuan pada anggota gerak dan kesulitan menjaga keseimbangan,” katanya.

Akibat kekurangan zat yang mengontrol gerakan,penderita parkinson mengalami apa yang disebut tremor istirahat.Gemetar yang tidak terkontrol, biasanya terjadi pada tangan atau kaki dan terjadi dalam keadaan istirahat.

Seiring dengan perkembangan penyakit, gejala-gejala itu biasanya makin meningkat dan berdampak pada kemampuan orang untuk bekerja. Proses menuju sel rusak itu tahunan, bertahun-tahun. Tergantung dari faktor lingkungan, gizi jelek,dan polusi.

Penyakit parkinson memang tidak menyebabkan kematian, tetapi bisa menyebabkan gangguan gerak pada penderitanya. Karena itu kematian pada penderita parkinson bukan karena penyakitnya itu sendiri melainkan akibat komplikasi yang ditimbulkan. Karena penderita mengalami kesulitan gerak, maka bisa memicu infeksi yang menjadi penyebab kematian.

Adapun, Head and Senior Consultant Departemen of Neurosurgery National Neuroscience Institute, Singapore Dr John Thomas FRCS menjelaskan bahwa penyakit parkinson terdiri atas lima tahap perkembangan penyakit. Tahap pertama yang hanya satu sisi terserang,hingga tahap kelima, yakni tahap akhir penyakit yang membuat penderita harus berbaring atau duduk di kursi.

“Tahap 3 dan 4 inilah pengobatan sudah harus mulai dilakukan. Sementara pada tahap 5, pengobatan sudah tidak efektif lagi,”ujar Thomas.

Friday 24 August 2007

Wanita Kurus Berisiko Osteoporosis

Penelitian terbaru menyatakan bahwa para wanita muda bisa meningkatkan massa tulang mereka hingga 20% untuk tabungan masa tua, melalui makanan dan olah raga yang tepat. Jika pada usia puncak, seorang wanita mampu memaksimalkan massa tulangnya, maka kemungkinannya mengalami osteoporosis akan lebih kecil. Faktor apa saja yang menyebabkan seseorang terkena osteoporosis?

  • Usia
    Semakin bertambah usia, maka semakin tinggi risiko terkena osteoporosis, karena semakin meningkat usia seseorang, maka
    tulang akan berkurang kekuatan dan kepadatannya.
  • Jenis kelamin
    Wanita lebih berisiko terkena osteoporosis karena memiliki jaringan tulang yang lebih sedikit dan lebih cepat kehilangan
    massa tulang dibandingkan pria.
  • Genetik/ Keturunan
    Wanita yang dalam sejarah kesehatan keluarga, nenek atau ibunya pernah mengalami patah tulang belakang, lebih berisiko mengalami pengurangan
    massa tulang.
  • Ras
    Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang tinggal di negara barat memiliki risiko lebih besar untuk terserang osteoporosis dibandingkan wanita
    Asia. Itu disebabkan karena di Asia lebih banyak mendapatkan sinar matahari.
  • Struktur tulang
    Wanita yang memiliki bentuk tulang yang kurus serta tubuh yang kurus pula, memiliki risiko lebih besar mengalami osteoporosis daripada wanita yang bertulang besar, padat, dan bertubuh subur.
  • Menopause
    Menopause yang terjadi pada wanita dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis.
  • Gaya hidup
    Adanya kebiasaan
    merokok, minuman beralkolhol, dan kurang melakukan olahraga beban.
  • Pengobatan penyakit kronis
    Obat-obatan tertentu misalnya untuk menangani
    kanker, endometriosis, dan lain-lain, dan pengobatan berjangka panjang (seperti penggunaan steroid untuk asma, obat anti kejang, dan lain-lain) dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Demikian juga penyakit kronis yang mempengaruhi paru-paru, lambung, usus halus dan yang mengubah kadar hormon, serta rendahnya hormon testosteron pada pria yang tidak terdeteksi juga merupakan faktor risiko.

Fungsi Cairan Tubuh

Air merupakan bagian terbesar dalam tubuh manusia dan hampir semua reaksi di dalam tubuh memerlukan cairan. Bila konsumsi air sangat sedikit, maka reaksi yang terjadi di dalam tubuh akan terganggu. Oleh sebab itu, tubuh harus mendapatkan masukan cairan setiap hari untuk menggantikan cairan yang hilang agar metabolismenya dapat berlangsung dengan normal.

Umumnya kehilangan air terjadi melalui paru-paru, kulit, saluran pencernaan, dan ginjal. Kehilangan cairan yang normal berlangsung akibat pemakaian energi. Sedangkan kehilangan cairan yang abnormal terjadi akibat berbagai penyakit atau keadaan yang tak normal, seperti suhu lingkungan yang tinggi, berkeringat, atau akibat berbagai penyakit. Pengeluaran cairan yang banyak dari tubuh tanpa diimbangi dengan konsumsi cairan akan mengakibatkan dehidrasi.

Mengatur suhu tubuh
Air berfungsi untuk mengatur suhu tubuh. Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik. Jika berada pada daerah yang suhunya panas, tubuh kita membutuhkan air yang cukup.

Melancarkan darah
Air juga berfungsi untuk melancarkan peredaran darah. Bila tubuh kita kekurangan cairan, maka darah akan menjadi lebih mengental. Keadaan tersebut disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan tubuh dan akhirnya dapat mempengaruhi kinerja otak dan jantung.

Membuang racun dan sisa makanan
Kecukupan air di dalam tubuh akan membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Air akan membersihkan racun di dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernapasan. Selain itu, air juga akan membersihkan sisa-sisa makanan yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui ginjal.

Kulit
Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Bila kekurangan air, kulit akan terlihat lebih kusam, kasar, berkerut, dan tidak segar. Kecukupan air di dalam tubuh diperlukan untuk menjaga kelembaban, kelembuatan, dan elastilitas kulit akibat pengaruh udara panas dari luar tubuh.

Pencernaan
Peran air di dalam tubuh sangat vital untuk proses pencernaan yaitu sebagai pengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah dan segera mengirimkannya ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan dalam usus besar sehingga mencegah konstipasi.

Pernapasan
Paru-paru juga memerlukan air untuk pernapasan. Paru-paru kita harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke dalam sel tubuh dan memompakan karbondioksida ke luar tubuh.

Sendi dan otot
Kecukupan air akan melindungi dan melumasi gerakan sendi dan otot. Oleh sebab itu, konsumsi air selama beraktivitas cukup penting untuk meminimalkan risiko kejang otot dan kelelahan.

Pemulihan penyakit
Air juga mendukung proses pemulihan. Asupan air yang cukup ketika kita sedang sakit berguna untuk meredakan demam dan mengganti cairan tubuh yang terbuang.

Antiaging, Tak Perlu Risau Menjadi Tua

Antiaging tidak berarti melawan, namun memperlambat proses penuaan. Tidak hanya kulit, fungsi berbagai organ dan hormon pun bisa dikontrol.

Aging atau proses menua merupakan kewajaran dalam daur hidup manusia. Sebagai makhluk, manusia yang terlahir akan tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula.

Penuaan adalah konsekuensi normal dari pertambahan usia. Ada dua perbedaan tentang usia, yaitu usia biologis (biological age atau functional age) dan usia kronologis (chronological age). Usia biologis merupakan proses biologis yang terjadi dalam tubuh seiring pertambahan usia. Ini bisa ditandai, misalkan dengan menurunnya fungsi kekebalan tubuh, kekuatan tulang, dan fungsi hormon.

Adapun usia kronologis adalah usia dalam arti yang sebenarnya, dalam hitungan angka yang terus bertambah setiap tahun (makanya ada istilah ulang tahun). “Usia kronologis tidak bisa diubah atau dihalangi karena sudah kodrat. Dalam konsep antiaging, yang diubah adalah biological age. Itu sebabnya ada orang yang usia kronologisnya 50 tahun, tapi usia biologisnya tampak seperti masih 40 tahun,” kata Ketua Umum Perhimpunan Kedokteran Antipenuaan Indonesia (PERKAPI) Prof Dr Yahya Kisyanto PhD SpPD SpJP FACC di Jakarta, belum lama ini.

Masyarakat sering kali mengasosiasikan antiaging semata-mata mengacu pada kulit agar tetap terlihat awet muda dan kencang. Perempuan yang mendekati usia 40-an, banyak yang gelisah dengan kerutan yang mulai timbul di sana-sini dan dirasa mengganggu penampilan. Padahal, menurut Dr Yahya, look (penampilan luar) saja kadang tidak cukup, melainkan juga feel atau merasa muda.

”Pilarnya tidak hanya kosmetik, juga olahraga, mental yang sehat, serta makan yang cukup dan bergizi,” tegasnya.

Menurut Sekjen PERKAPI Dr Suharto SpKO DPH, komponen tubuh setiap orang akan mengalami penurunan kemampuan mulai usia 30 tahun. Indikator aging yang tampak misalnya penimbunan lemak di tubuh, penurunan kemampuan fisik dan keterampilan.

”Penurunan ini wajar. Kalau kekuatan otot mungkin bisa dilatih sejak muda agar bisa dipertahankan, tapi yang lain tidak bisa.Yang terpenting bagaimana caranya agar penurunan ini tidak terlalu tajam,” ujarnya.

Perkembangan ilmu dan teknologi pada beberapa dekade terakhir ini memungkinkan terjadinya kemajuan pesat dalam bidang kedokteran dan kesehatan pada umumnya.

Salah satu kemajuan yang dirasakan adalah pengendalian terhadap proses penuaan yang merupakan langkah maju dalam upaya pencegahan penyakit dan pengobatannya. Kemajuan di bidang biologi seluler misalnya, telah memungkinkan para ahli mengembangkan teknik pengganti organ tubuh (body part cloning) dan perbaikan fungsi bagian tubuh dengan hasil yang sangat memuaskan.

Beberapa hasil positif yang telah terlihat adalah dimungkinkannya pengendalian atau perbaikan dan pengobatan berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes melitus (DM), obesitas, penyakit kardiovaskular, dan berbagai jenis kanker.

Para ahli kini berusaha memanfaatkan dan menerapkan dalam upaya memperbaiki derajat kesehatan, mencegah, mengobati, dan merehabilitasi berbagai penyakit degeneratif. Bahkan, menghambat dan memutar balik (reversing) proses penuaan sendiri.

Paradigma baru terkait antiaging mengungkapkan, penuaan adalah penyakit yang dapat diobati, dicegah dan dibalikkan (reverse). Tujuannya adalah meningkatkan kualitas hidup. ”Fokusnya adalah antipenuaan dan kedokteran regeneratif. Di sini dilihat bagaimana pengaruh penuaan pada beberapa komponen kesehatan seperti imunitas tubuh, hormon, gizi, dan kulit,” ungkap Dr Suharto.

Adapun lingkup antiaging antara lain meliputi detoksifikasi, diet, latihan fisik, pengurangan stres,suplementasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu, harmonisasi hormon, dan memperbaiki penampilan fisik dan estetika. ”Kalau kesemuanya itu dilatih dengan baik, penurunan kemampuan fisik bisa lebih lambat,” tandas Suharto.

Tuesday 21 August 2007

Jauhkan Depresi pada Ibu Hamil

Mengapa amat penting menjaga agar ibu yang sedang mengandung jangan sampai mengalami depresi? Tidak lain karena adanya perubahan hormon pada ibu hamil secara keseluruhan sehingga sering merasa kesal, jenuh atau sedih.

Selain itu, keadaan fisik yang berubah saat hamil sering kali menimbulkan depresi bagi para ibu. Menjelang usia kehamilan tertentu, ibu mengalami kesulitan tidur. Ini tentu menyebabkan si ibu keesokan harinya akan merasa amat letih, ada lingkaran hitam di mata, dan kulit muka menjadi kusam.

Tiffani Field PhD dari Universitas of Miami Medical School mengungkapkan, adanya pengaruh antara ibu yang depresi dan anak yang dilahirkannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama 20 tahun, dia menemukan bahwa ibu yang mengalami depresi berat akibat perubahan mood atau perubahan fisik selama kehamilan, akan melahirkan anak yang memiliki kadar hormon stres tinggi. Selain itu, aktivitas otak yang peka terhadap depresi dan perubahan suasana hati, menunjukkan sedikit ekspresi dan mengalami gejala depresi lain, seperti sulit makan dan tidur.

Berbahaya lagi, bila gejala-gejala depresi pada bayi baru lahir tidak segera ditangani, anak berkembang menjadi anak yang tidak bahagia. Mereka sulit belajar berjalan, berat badan kurang, dan tidak responsif terhadap orang lain. Bila keadaan ini tetap tidak ditanggulangi, anak akan tumbuh menjadi balita yang depresi. Saat mulai sekolah, mereka mengalami masalah tingkah laku, seperti agresif dan mudah stres.
Tiffani juga menyebutkan bahwa penyebab depresi pada ibu hamil bisa dipicu oleh adanya masalah-masalah pada kandungan seperti kandungan lemah, sering muntah pada awal kandungan, dan masalah-masalah lain yang bisa menyebabkan depresi. Ibu akan terus-menerus mengkhawatirkan keadaan anak dan ini akan membuat dia merasa tertekan.

Depresi dapat pula dialami setelah sang ibu melahirkan bayinya. Di Amerika Serikat, sekitar 30% dari ibu yang baru melahirkan diduga mengalami depresi pascamelahirkan.

Ibu dan anak yang mengalami depresi harus mendapatkan pertolongan para profesional. Diperlukan konsultasi dengan dokter anak dan psikolog anak. Makin cepat pertolongan diberikan, makin besar kemungkinan anak akan tumbuh normal. Terapi lainnya, seperti pijat, juga terbukti baik untuk mengatasi depresi, baik bagi anak maupun ibu. Tapi, ini pun harus dengan pengawasan dari dokter.

Yang penting, Tiffani menyarankan, upaya penyembuhan ini harus dilakukan pada ibu dan bayi. Jangan hanya bayi yang diterapi, sementara ibu dibiarkan makin terpuruk dalam depresi atau sebaliknya. Ibu dan bayi harus bekerja sama untuk mengatasi depresinya. Ayah pun harus berperan aktif dalam membantu penyembuhan orang-orang terdekat ini.

Di sini, peran suami terhadap ibu yang sedang mengandung dan setelah melahirkan amat besar. Ibu hamil harus mendapatkan dukungan yang sebesar-besarnya dari suami. Dukungan suami ini bisa ditunjukkan dengan berbagai cara, seperti memberi ketenangan kepada istri, membantu sebagian pekerjaan istri atau sekadar memberi pijatan ringan bila istri merasa pegal.

Diharapkan, dengan dukungan total dari suami, istri dapat melewati masa kehamilannya dengan perasaan senang dan jauh dari depresi yang dapat berakibat sama terhadap anak yang di kandungnya.

Pada saat bayi yang ditunggu sudah lahir, peran suami yang sekarang menjadi seorang ayah tentu diharapkan menjadi semakin aktif. Ayah dan ibu harus berbagi tugas dalam mengasuh dan merawat si kecil. Jangan sampai semua perawatan bayi diserahkan ke ibu. Ini bisa membuat ibu depresi karena fisiknya belum pulih setelah melahirkan, ditambah kelelahan baru dalam merawat si buah hati.

Narkoba Identik Dengan Obat Kuat

Banyak alasan mengapa sebagian orang menggunakan bahan terlarang dan mematikan ini, salah satunya sebagai gaya hidup yang modern. Bisa juga karena pengaruh teman, sebagai pelarian dari suatu masalah. Yang lebih ironis lagi, banyak orang yang beranggapan, mengkonsumsi narkoba sebelum melakukan hubungan seksual bisa menambah kemampuan dan kekuatan. Sehingga sering kita dengar adanya pesta narkoba yang kemudian dilanjutkan dengan pesta seks. Atau ada suatu anggapan yang mengatakan komplek pelacuran identik dengan narkoba.

Sebenarnya merupakan suatu tipu daya jika ada orang yang mengatakan bahwa narkoba dapat meningkatkan kemampuan dan kenikmatan seks. Bisa juga pandangan ini adalah cara yang dipakai oleh para pengedar narkoba untuk merayu pembeli, karena sekali orang merasakan narkoba, mereka akan ketagihan dan terus ketagihan.
Mengkonsumsi narkoba bukannya akan menambah kekuatan, namun sebaliknya justru akan menimbulkan masalah dan berakibat buruk terhadap fungsi seksual. Gangguan fungsi seksual karena menggunakan narkoba ini, tergantung dari jenis narkoba yang digunakan. Narkoba yang terdiri dari beragam jenis ini memiliki pengaruh tersendiri terhadap tubuh dan jiwa pemakainya, diantaranya:

HEROIN
Pada pria akan terjadi penurunan kadar hormon testosteron, menurunnya gairah seksual, disfungsi ereksi dan hambatan ejakulasi. Sedangkan pada wanita, menurunnya dorongan seksual, kegagalan orgasme, terhambatnya menstruasi, gangguan kesuburan dan mengecilnya payudara. Masalah seksual tersebut muncul karena pengaruh heroin yang menghambat fungsi hormon seks.

MARIJUANA
Bahan yang diisap seperti rokok ini memiliki kandungan tar yang jauh lebih tinggi daripada rokok. Sehingga bagi pria akan berakibat mengecilnya ukuran testis dan menurunnya kadar hormon testosteron. Juga akan berakibat pembesaran payudara, dorongan seksual menurun, disfungsi ereksi dan gangguan sperma. Sementara bagi wanita akan berpengaruh terjadinya gangguan sel telur, hambatan untuk hamil dan terhambatnya proses kelahiran disamping dorongan seksual yang menurun.

ECSTASY
Ecstasy dapat meningkatkan pelepasan Neurotransmitter Dopamine di dalam otak. Dopamine merupakan Neurotransmitter yang bersifat merangsang, termasuk perilaku seksual. Maka peningkatan Dopamine sebagai akibat pengaruh ecstasy dapat menyebabkan hilangnya kemampuan untuk mengontrol perilaku seksual, yaitu melakukan aktivitas seksual yang tidak mungkin dilakukan dalam keadaan normal.

DEPRESAN
Depresan atau lebih dikenal sebagai obat penenang akan mengganggu metabolisme hormon testosteron jika digunakan secara berlebihan, yang mengakibatkan penurunan dorongan seksual dan disfungsi ereksi pada pria. Sedangkan pada wanita akan mengganggu menstruasi dan juga menurunnya dorongan seksual.

Jika ada orang yang mengaku fungsi seksualnya menjadi lebih baik setelah mengkonsumsi narkoba, itu hanya disebabkan pengaruh negatif narkoba. Karena setelah mengkonsumsi narkoba, ecstasy misalnya, akan merasa lebih segar dan merasa fungsi seksualnya menjadi lebih baik. Sehingga tak takut melakukan hubungan seksual yang beresiko tinggi. Padahal yang terjadi sebenarnya adalah proses gangguan fungsi seksual dan reproduksi.
Anggapan narkoba dapat meningkatkan fungsi seksual harus diluruskan, bukan kekuatan, justru kekecewaan yang didapat.

NOTE:Apapun alasannya, jauhi Narkoba jika tak ingin menyesal di kemudian hari. So, SAY NO TO DRUG!

Bebaskan Mata Lelah Gara-Gara Komputer

Mata Anda sakit? Kepala pening, padahal masih banyak yang harus diselesaikan? Masih panjang waktu yang dibutuhkan untuk memelototi layar monitor.

Coba cara sederhana ini untuk meringankan sakit mata gara-gara layar monitor:

Istirahatkan mata
Sepanjang waktu kerja, berikan mata istirahat sejenak dengan berfokus pada sesuatu selain layar monitor. Cobalah latihan berikut, angkat jari telunjuk dan tempatkan beberapa sentimeter dari wajah. Fokuskan pandangan pada jari dan perlahan pindahkan jari itu lebih jauh beberapa sentimeter. Lalu, fokuskan pada sesuatu yang lebih jauh dan kembali ke fokus ke jari. Perlahan kembalikan jari ke posisi beberapa sentimeter di depan wajah. Kemudian pindahkan fokus ke objek jauh dan tetap berfokus ke sana selama beberapa detik. Ulangi latihan ini tiga kali sepanjang waktu kerja.

Ubah kebiasaan
Cobalah berdiri dan bergerak menjauh dari meja kerja paling tidak beberapa jam sekali. Jika mungkin, rebahkan bahu di sandaran kursi dan tutup mata selama beberapa saat. Paling tidak berikan istirahat selama 5 menit setiap jam. Lakukan hal lain seperti menelpon dan membereskan berkas surat.

Sering berkedip
Ini untuk menyegarkan mata kembali. Tahukah Anda, orang berkedip lebih jarang ketika bekerja di depan layar monitor. Karena itu, sering terjadi kasus mata kering karena bekerja terlalu lama di depan komputer. Dengan berkedip akan memproduksi airmata, sehingga membantu melembabkan mata. Buatlah kesadaran untuk lebih sering berkedip saat bekerja dengan komputer.

Lakukan rileksasi
Ringankan tegangan otot dengan latihan rileksasi ini. Letakkan siku di meja kerja, telapak tangan menghadap ke atas. Biarkan beban jatuh ke depan dan kepala jatuh ke tangan. Posisikan kepala sehingga alis berada di dasar telapak tangan dengan jari menjulur ke dahi. Tutup mata dan tarik napas melalui hidung. Tahan napas selama beberapa detik. Buang napas. Lanjutkan pernapasan dalam ini selama 15 sampai 30 detik.

Ulangi latihan sederhana ini beberapa kali sehari.

Mitos Seputar Kanker Payudara

Banyak mitos kanker payudara yang beredar di masyarakat. Mana yang hanya mitos dan mana yang fakta?Jangan sampai anda mendapat informasi yang tidak benar. Yuk kita bahas mitos tersebut satu persatu!

Mitos : Benjolan pada payudara berarti Anda terkena kanker payudara.

Fakta : 8 dari 10 benjolan yang ditemukan pada payudara adalah tumor jinak atau tidak memiliki sifat kanker. Namun, jika Anda menemukan benjoan yang permanen pada payudara, segera temui dokter untuk memastikan bahwa benjolan tersebut tidak berbahaya.

Tindakan ini akan membebaskan Anda dari rasa takut yang berkepanjangan karena ketidakpastian atau juga dapat menyelamatkan nyawa Anda. Karena jika terdeteksi dini, pengobatan kanker payudara akan menjadi lebih optimal.

Mari jaga kesehatan payudara dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) setiap bulan, rutin berkunjung ke dokter atau melakukan mamografi secara reguler (jika usia Anda sudah di atas 40 tahun).

Mitos : Pria bebas dari kanker payudara.

Fakta : Pria juga dapat terkena kanker payudara walau persentasenya lebih kecil daripada perempuan. Kanker payudara pada pria juga berbahaya. Penyebaran kanker payudara pada pria lebih cepat karena jaringan sekitar payudara pria lebih tipis dari perempuan sehingga pada tahap awal mungkin sudah terjadi pelekatan pada jaringan sekitarnya. Karena itu, disarankan pria juga melakukan SADARI sehingga setiap perubahan cepat diketahui.

Mitos : Mamogram dapat menyebabkan kanker payudara menyebar.

Fakta : Mamogram adalah tes baku untuk pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar x untuk mengambil foto jaringan. Sinar x dan tekanan mesin mamogram pada payudara tidak menyebabkan kanker menyebar. Jangan biarkan cerita dan pengalaman orang lain menjadi penyebab Anda tidak melakukan mamogram. Ambil keputusan berdasarkan rekomendasi dokter. Anda dapat bertanya apa saja tentang mamogram kepada dokter Anda.

Mitos : Jika keluarga Anda ada yang terkena kanker payudara maka Anda juga akan terkena kanker payudara.

Fakta : Perempuan dengan riwayat keluarga yang terkena kanker payudara berisiko tinggi terkena kanker payudara. Jika ibu, anak, saudara perempuan atau nenek Anda terkena kanker payudara, lakukan pemeriksaan mamografi 5 tahun sebelum usia mereka didiagnosis terkena kanker. Namun, kebanyakan perempuan yang terkena kanker payudara tidak memiliki riwayat keluarga yang terkena kanker.

Mitos : Kemoterapi menyebabkan kerontokan pada rambut.

Fakta : Kerontokan rambut tergantung pada jenis kemoterapi, dosis yang digunakan, dan jumlah obat. Ini merupakan efek samping dari kemoterapi yang biasanya terjadi 3 minggu setelah kemeterapi dimulai.

Mitos : Anti-perspirant dapat menyebabkan kanker payudara.

Fakta : Topik ini telah menjadi topik yang hangat di internet sejak beberapa tahun, tetapi belum ada bukti nyata yang membuktikan hal itu. Penelitian di Inggris menunjukkan adanya paraben pada jaringan payudara. Paraben adalah bahan kimia yang digunakan pada banyak kosmetik.

Dari 20 penderita payudara yang diteliti, 18 mengandung paraben. Meskipun penelitian menunjukkan adanya paraben pada payudara, hal ini tidak membuktikan paraben sebagai penyebab kanker payudara.

Perlu diketahui bahwa anti-perspirant /deodoran saat ini bebas paraben. Faktor berisiko yang utama dari timbulnya kanker payudara adalah bertambahnya usia.

Mitos : Penderita tumor di payudara ketika menyusui akan meningkatkan risiko kanker pada anaknya.

Fakta : Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa sel kanker tidak dapat terbawa melalui menyusui. Sel kanker tidak terdapat pada susu sehingga tidak akan terbawa.

Mitos : Kanker payudara dapat disebabkan oleh adanya luka di payudara.

Fakta : Tidak ada bukti yang menunjukkan benturan pada payudara dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Mitos : Perempuan berpayudara kecil tidak berisiko terkena kanker payudara.

Fakta : Payudara kecil tidak menurunkan risiko terkena kanker payudara.

Mitos : Pemeriksaan payudara mencegah kanker payudara.

Fakta : Pemeriksaan payudara bertujuan mendeteksi dini kanker payudara dan tidak dapat mencegah kanker payudara.

Mitos : Kanker payudara terutama menyerang perempuan berusia antara 30 dan 50 tahun.

Fakta : Penelitian menyebutkan 77% kasus kanker payudara muncul di usia di atas 50 tahun.

15 Cara Alami Untuk Mencegah Kanker Payudara

Sepuluh tahun yang lalu, para ahli menganggap bahwa kanker payudara adalah penyakit yang sebenarnya tidak dapat dicegah. Sekarang, para peneliti sudah banyak mengetahui cara untuk mencegahnya, paling tidak mengurangi resiko terkena kanker payudara.

Sebetulnya ada 17 cara untuk mengurangi resiko kanker payudara, 2 diantaranya merupakan pencegahan dari segi medis dan sisanya merupakan terapi alternatif.

Adapun pendekatan dari segi medis adalah :

1. Obat pencegah kanker payudara.

Perempuan dengan resiko tinggi, yaitu yang survive/selamat dari kanker payudara atau yang setidaknya memiliki hubungan darah dengan penderita kanker (ibu atau saudara perempuannya), bisa mendapatkan terapi Tamoksifen, yang bekerja dengan cara memblokade efek pemicu tumor dari estrogen.

2. Mastektomi sebelum serangan kanker.

Untuk perempuan dari keluarga dengan resiko genetik yang sangat tinggi, ada suatu mastektomi untuk pencegahan kanker payudara. Memang merupakan suatu pendekatan yang radikal, tetapi kebanyakan berhasil. Mastektomi ini mengangkat jaringan payudara, tapi tidak seluruhnya, sehingga kemungkinan terjadinya kanker masih ada.

Sedangkan pencegahan secara alami meliputi :

1. Berolah raga secara teratur.

Penelitian menunjukkan bahwa sejalan dengan menigkatnya aktivitas, maka resiko kanker payudara akan berkurang. Berolah raga akan menurukan kadar estrogen yang diproduksi tubuh sehingga mengurangi resiko kanker payudara.

2. Kurangi lemak.

Anda tentu sudah sering mendengar pertentangan pendapat mengenai hubungan antara kanker payudara dengan makanan berlemak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah lemak membantu mencegah kanker payudara. Penelitian yang lain menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lemak dan kanker payudara.. Penelitian terakhir menyatakan bahwa yang lebih penting adalah jenis lemaknya bukan jumlah lemak yang dikonsumsi.

Jenis lemak yang memicu kanker payudara adalah lemak jenuh dalam daging, mentega, makanan yang mengandung susu full-cream (whole-milk dairy foods) dan asam lemak dalam margarin.

Sedangkan jenis lemak yang membantu mencegah kanker payudara adalah lemak tak-jenuh dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan salmon dan ikan air dingin lainnya.

Lemak jenuh dalam daging dan produk susu dan asam lemak dalam margarin meningkatkan kadar estrogen dalam darah, sedangkan lemak tak-jenuh dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan tidak menyebabkan kenaikan kadar estrogen dalam darah.

3.Bila anda mengkonsumsi daging, jangan dimasak terlalu matang.

Terlepas dari lemak jenuh yang terdapat dalam daging, cara anda memasak daging akan mempengaruhi resiko kanker payudara. Daging-daging yang dimasak/dipanggang menghasilkan senyawa karsinogenik (amino heterosiklik). Semakin lama dimasak, semakin banyak senyawa ini terbentuk. Amino heterosiklik paling banyak terdapat dalam daging bakar yang lapisan luarnya (kulitnya) gosong dan hitam.

4.Makan lebih banyak buah dan sayuran.

Semakin banyak buah dan sayuran yang dimakan, semakin berkurang resiko untuk semua kanker, termasuk kanker payudara.

Makanan dari tumbuh-tumbuhan mengandung anti-oksidan yang tinggi, diantaranya vitamin A, C, E dan mineral selenium, yang dapat mencegah kerusakan sel yang bisa menjadi penyebab terjadinya kanker. National Cancer Institute (NCI) merekomendasikan untuk mengkonsumsi buah dan sayuran paling tidak 5 (lima) kali dalam sehari. Tapi harus dihindari buah dan sayuran yang mengandung banyak lemak, seperti kentang goreng atau pai dengan krim pisang.

5. Mengkonsumsi suplemen anti-oksidan.

Suplemen tidak dapat menggantikan buah dan sayuran, tetapi suatu formula anti-oksidan bisa merupakan tambahan makanan yang dapat mencegah kanker payudara.

6. Makan lebih banyak serat.

Selain berfungsi sebagai anti-oksidan, buah dan sayuran juga mengandung banyak serat. Makanan berserat akan mengikat estrogen dalam saluran pencernaan, sehingga kadarnya dalam darah akan berkurang.

7. Makan lebih banyak tahu dan makanan yang mengandung kedelai.

Makanan-makanan yang berasal dari kedelai banyak mengandung estrogen tumbuhan (fito-estrogen). Seperti halnya tamoksifen, senyawa ini mirip dengan estrogen tubuh, tapi lebih lemah. Fito-estrogen terikat pada reseptor sel yang sama dengan estrogen tubuh, mengikatnya keluar dari sel payudara sehingga mengurangi efek pemicu kanker payudara.

Selain menghalangi estrogen tubuh untuk mencapai sel reseptor, makanan berkedelai juga mempercepat pengeluaran estrogen dari tubuh.

8. Makan lebih banyak kacang-kacangan.

Selain dalam kedelai, fito-estrogen juga terdapat dalam jenis kacang-kacangan lainnya.

9. Hindari alkohol.

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa semakin banyak mengkonsumsi alkohol, maka resiko kanker payudara semakin bertambah karena alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam darah.

10. Perhatikan berat badan anda.

Kenaikan berat badan setiap pon setelah usia 18 tahun akan menambah resiko kanker payudara. Ini disebabkan karena sejalan dengan bertambahnya lemak tubuh, maka kadar estrogen sebagai hormon pemicu kanker payudara dalam darahpun akan meningkat.

11. Hindari xeno-estrogens.

Xeno-estrogen maksudnya estrogen yang berasal dari luar tubuh.

Perempuan mengkonsumsi estrogen dari luar tubuh terutama yang berasal dari residu hormon estrogenik yang terdapat dalam daging dan residu pesitisida estrogenik. Diduga xeno-estrogen bisa meningkatkan kadar estrogen darah sehingga menambah resiko kanker payudara.

Cara terbaik untuk menghindari xeno-estrogen adalah dengan mengurangi konsumsi daging, unggas (ayam-itik) dan produk susu (whole-milk dairy product).

Tetapi anda tidak perlu khawatir dengan banyak makan buah dan sayuran, karena efek anti-oksidan dan kandungan seratnya lebih banyak daripada efek residu pestisidanya.

12. Berjemur dibawah sinar matahari.

Meningkatnya angka kejadian kanker kulit (Melanoma maligna) menjadikan kita takut akan sinar matahari. Tetapi sedikit sinar matahari dapat membantu mencegah kanker payudara, karena pada saat matahari mengenai kulit, tubuh membuat vitamin D. Vitamin D akan membantu jaringan payudara menyerap kalsium sehingga mengurangi resiko kanker payudara. Agar bisa memperoleh sinar matahari selama 20 menit/hari, dianjurkan untuk berjalan dibawah sinar matahari pada siang hari atau sore hari. Tetapi bila anda ingin mendapatkan kalsium atau vitamin D tidak dari sinar matahari, anda dapat mencoba mengkonsumsi makanan suplemen.

13. Jangan merokok.

Merokok akan meningkatkan resiko kanker payudara.

14. Menyusui/memberikan ASI kepada anak anda

Untuk alasan yang masih belum jelas, menyusui berhubungan dengan berkurangnya resiko kanker payudara sebelum masa menopause.

15. Pertimbangkan kembali sebelum menggunakan terapi pengganti hormon (Hormone Replacement Therapy = HRT).

Ada beberapa alasan bagus untuk melakukan HRT sesudah masa menopause, yaitu mengurangi resiko penyakit jantung, osteoporosis dan penyakit Alzheimer’s. Tetapi HRT akan menambah resiko kanker payudara. Bicarakan dengan dokter anda dan pertimbangkan resiko-resiko yang mungkin timbul, karena kebanyakan perempuan lebih tinggi resikonya untuk menderita penyakit jantung, daripada kanker payudara.

Terakhir, satu lagi hal yang dapat mempengaruhi resiko terkena kanker payudara adalah stress.

Literatur medis menyebutkan bahwa stress dapat menigkatkan resiko kanker payudara. Tetapi penelitian tentang hal ini masih bersifat kontroversial. Namun tidak ada salahnya untuk memulai cara mengatasi stress dalam hidup anda melalui meditasai, yoga, tai chi, berkebun atau kegiatan santai lainnya.

NOTE : Jangan terlalu memikirkan resiko kanker payudara anda, tapi lakukanlah sesuatu untuk menguranginya !