Sunday 30 December 2007

Efek Timbal Balik Serangan Jantung & Diabetes

Selama ini cukup banyak diketahui bahwa diabetes merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya serangan jantung. Tapi kini juga ditemukan bahwa serangan jantung sebaliknya juga merupakan faktor predisposisi untuk diabetes. Keduanya saling memberikan efek timbal balik dengan dua proses berbeda. Fakta tersebut ditemukan oleh studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal Lancet.

Menurut hasil penelitian tersebut, setelah mengalami suatu serangan jantung, risiko seseorang berkembang menjadi diabetes dan prediabetes meningkat secara tajam. Pasien yang baru saja mengalami serangan jantung adalah 4.5 kali lebih cenderung berkembang menjadi diabetes dan 15 kali lipat mengalami prediabetes, dibandingkan dengan populasi umum.

Pada studi yang dipimpin oleh Dr. Roberto Marchioli, dari Laboratory of Clinical Epidemiology of Cardiovascular Disease, Italia ini mengumpulkan data sekitar 8.300 pasien Italia yang menderita serangan jantung dan tidak pernah mengalami diabetes sebelumnya. Setelah lebih dari 3.5 tahun pasca serangan jantung, sepertiga pasien berkembang menjadi diabetes atau gangguan resistensi insulin (prekursor diabetes). Saat menggunakan ambang yang lebih rendah untuk pengukuran gula darah, sekitar 62% pasien didefinisikan sebagai penderita diabetes.

Hasil penelitian tersebut memperlihatkan hubungan lebih lanjut antara serangan jantung dan gula darah yang saling mempengaruhi antara keduanya. Ini akan menjadi peringatan bagi pasien akan risiko fatal dari lingkaran setan ini. Oleh karena itu, harus diupayakan pencegahan agar tidak terjadi peningkatan risiko. Para peneliti juga melihat seseorang yang kelebihan berat badan, merokok, diet tidak sehat, serta peminum berat bisa meningkatkan risiko dirinya berkembang menjadi diabetes pasca serangan.

Sumber : Journal Lancet

Pangan Pengekang Nafsu Makan

Kesehatan memang bukan segala-galanya, tapi tanpa kesehatan segala-galanya juga tak berarti apa-apa. Karena itu, menjaga kesehatan amatlah perlu. Kegemukan misalnya, sangat berpotensi memicu penyakit kronis termasuk diabetes. Mereka yang kegemukan berpeluang terkena diabetes 18 kali dibandingkan yang berberat badan normal.

Munculnya kegemukan dan diabetes dapat disebabkan oleh melimpahnya gula darah (glukosa) akibat makan yang berlebihan. Insulin tubuh dapat menurunkan gula darah, memasukkannya ke dalam sel dan mengubahnya menjadi cadangan energi berupa lemak dan tertimbun di dalam tubuh, yang bisa menambah berat dan menyebabkan kegemukan.

Pola lain yang muncul adalah hormon insulin tubuh tidak diproduksi lagi (diabetes tipe 1) atau jumlahnya tidak memadai (diabetes tipe 2, mencakup 90–95% kasus) sehingga gula darah tetap tinggi dan merambah ke mana-mana, termasuk ginjal.

Karena kinerja organ penyaring darah ini terganggu, maka air seni yang dibuang masih mengandung gula. Makanya, penyakit ini sering disebut kencing manis. Dampak diabetes dapat membawa komplikasi ke gangguan fungsi jantung, ginjal, dan sistem saraf, juga stroke, kebutaan, dan tekanan darah tinggi.

Meski demikian, level gula darah tidak boleh kurang dari 40 mg/dL (2.2 mM/L) karena akan berdampak koma, kejang mendadak, hingga kematian. Sebaliknya, jika konsentrasi melebihi 180 mg/dL (10 mM/L) dapat menyebabkan penyakit-penyakit tersebut di atas.

Mengapa kegemukan memicu diabetes? Dengan volume dan berat tubuh melebihi normal, sel-sel pulau Langerhans di dalam pankreas harus bekerja ekstra keras untuk mensintesa insulin guna menurunkan gula darah. Dalam waktu singkat, kompensasi tersebut mungkin masih dapat ditoleransi. Namun dalam jangka panjang, pankreas akan kesulitan memproduksi insulin.

Untuk membantu mengatasi masalah kegemukan dan diabetes, diperlukan manajemen menjaga level gula darah agar berada dalam kondisi normal (60–120 mg/dL). Strategi yang dapat diterapkan adalah mengonsumsi makanan yang paling rendah meningkatkan gula darah, tapi tetap memberikan rasa kenyang. Caranya adalah dengan mengonsumsi produk pangan dengan indeks glisemik (IG) rendah dan indeks kekenyangan (IK) tinggi.

Sumber : Kompas

Kencing Manis

Penyakit kencing manis merupakan suatu kondisi tubuh memiliki gula darah melebihi angka normal. Berkisar antara 80 - 120 mg. Penderita kencing manis dapat memiliki gula darah sebesar 2000 mg atau lebih.

Kondisi yang demikian terjadi karena kurangnya produksi insulin oleh pankreas yang menghasilkan hormon insulin untuk mengolah zat gula dalam tubuh. Gula darah yang tinggi secara terus menerus dan dalam waktu berkepanjangan, akan menimbulkan gangguan pada pembuluh darah, ginjal, hati, termasuk luka yang sulit sebuh (khususnya pada kaki). Hal ini disebabkan karena pembuluh darah menyempit sehingga luka tidak mendapat persediaan darah yang cukup. Kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan luka menjadi busuk.

Penyakit kencing manis sebenarnya dapat dikontrol. Kadar gula diupayakan tetap dalam kisaran angka normal, dengan cara mengatur makan, minum obat, rajin mengontrol darah, berolahraga teratur, tetap menjaga kebersihan, dan hindari terjadinya luka. Jika terluka, jaga agar daerah luka selalu bersih.

Susu Pengaruhi Manfaat Teh Bagi Kesehatan

Mengonsumsi teh dapat menekan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke, namun hal itu tidak berlaku apabila pada teh tersebut dicampurkan susu. Mengapa hal itu dapat terjadi?

Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa teh dapat meningkatkan aliran darah dan kemampuan dari arteri untuk berelaksasi, namun selanjutnya para peneliti yang berasal dari Charite Hospital, University of Berlin menyebutkan bahwa susu dapat menghambat efek perlindungan yang dimiliki oleh teh dalam menghambat terjadinya penyakit jantung. Para peneliti menyatakan kepada Reuters bahwa jika ingin mengambil manfaat dari minuman teh untuk kesehatan jantung, sebaiknya jangan menambahkan susu dalam minuman tersebut.

Teh merupakan jenis minuman kedua yang banyak dikonsumsi oleh semua orang di seluruh dunia, mereka mengonsumsi minuman tersebut karena yakin terhadap khasiat dari teh. Namun hingga kini tidak diketahui apakah penambahan susu pada minuman tersebut dapat mempengaruhi khasiatnya.

Para peneliti menyebutkan bahwa protein kasein yang terdapat pada susu dapat menurunkan sejumlah komponen yang terdapat pada teh, yaitu catechin, yang memiliki kemampuan melawan penyakit jantung.

Para peneliti sangat yakin dengan hasil temuan tersebut, yang juga pernah dilaporkan dalam European Heart Journal, dijelaskan bagaimana negara seperti Inggris yang memiliki kebiasaan mencampurkan teh dengan susu ternyata tidak menunjukkan penurunan angka risiko penyakit jantung dan stroke.

Teh hitam sangat bermakna meningkatkan aliran darah bila dibandingkan dengan cairan lainnya, namun saat dicampur dengan susu, maka efek tersebut akan hilang. Uji coba juga dilakukan terhadap hewan tikus. Saat tikus tersebut diberikan teh hitam, maka produksi natrium oksidanya akan meningkat sehingga meningkatkan dilatasi pembuluh darah, namun dengan pemberian susu, maka efek tersebut akan terhambat.

Sumber : European Heart Journal

Tes Osteoporosis Kurangi Risiko Patah Tulang

Kaum wanita yang paling banyak memanfaatkan tes skrining untuk osteoporosis adalah mereka yang kemungkinan berisiko paling kecil untuk menderita penyakit tersebut. Pernyataan tersebut merupakan hasil dari sebuah penelitian di Wisconsin, Amerika Serikat.

Sebanyak 40% dari wanita kulit putih berusia 50 tahun atau lebih akan mengalami retak tulang panggul, pergelangan tangan atau bagian lainnya karena penipisan tulang yang terjadi pada titik tertentu dalam kehidupan mereka. Demikian disampaikan oleh para peneliti yang juga dilaporkan dalam jurnal ilmiah Masyarakat Geriatik Amerika.

Mereka menemukan bahwa retak tulang panggul dapat membuat lebih dari separuh penderitanya tidak bisa pulih total. Sementara itu, 25% diantaranya akan terpaksa menghabisi sisa hidupnya di panti jompo.

Risiko terkena osteoporosis dan mengalami retak tulang akan semakin meningkat bersamaan dengan bertambahnya usia. Diketahui kurang dari seperlima dari wanita usia 65-74 tahun menderita osteoporosis, dan lebih dari separuh wanita usia di atas 85 tahun akan mengidap penyakit perapuhan tulang.

Tes osteoporosis memang sangat penting dilakukan oleh kaum wanita karena dengan mengonsumsi sejumlah obat-obatan atau menjalani terapi hormon akan dapat membantu memulihkan kembali kekuatan tulang dan mengurangi risiko retak tulang. Karena itu, Satuan tugas Pencegahan Penyakit di AS mengajurkan agar kaum wanita berusia 65 tahun atau lebih untuk melakukan tes densitas tulang dan memberikan tunjangan bagi tes tersebut dua tahun sekali bagi wanita usia pasca-menopause.

Untuk mengetahui seberapa sering wanita lanjut usia melakukan tes densitas tulang, para peneliti mempelajari sebanyak 44 ribu wanita berusia 66 tahun atau lebih yang mendapatkan tunjangan khusus untuk melakukan tes kepadatan tulang selama tiga tahun pertama setelah perusahaan asuransi menanggung biaya tes tersebut.

Pada tahun 1999-2001, sebanyak 23 % pasien melakukan tes tersebut sedikitnya sekali dalam setahun. Namun ironisnya semakin tinggi usia wanita-wanita itu, semakin sedikit jumlah yang menjalaninya. Usia 66-70 tahun, sebanyak 27% yang melakukannya, sedangkan golongan wanita usia 80-90 tahun lebih sedikit lagi yang melakukannya.

Wanita yang melakukan tes osteoporosis pada saat ini lebih banyak terbentur oleh masalah perbedaan penentuan usia untuk menjalani tes densitas tulang. Para dokter diduga kurang menyadari adanya panduan mengenai tes densitas tulang dan pasien lansia sebenarnya masih memiliki waktu tahunan untuk tetap hidup dan hal itu memberikan tempat penting bagi tes osteoporosis bagi penanganan kesehatan mereka.

Latihan & Olahraga pada Lansia Mencegah Beberapa Penyakit

Pada usia lanjut terjadi penurunan massa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, dan terjadi peningkatan lemak tubuh. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa latihan dan olahraga pada lanjut usia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan latihan yang teratur dapat memperbaiki morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh penyakit kardiovaskular.

Penelitian prospektif yang cukup besar pada pria paruh baya dan lansia membuktikan bahwa aktivitas fisik yang hanya terdiri atas latihan minimal seminggu sekali menurunkan risiko keseluruhan timbulnya diabetes melitus sebanyak 40 %.

Penurunan risiko terbesar ditemukan pada pria yang kelebihan berat badan (over weight). Walaupun pria tadi tidak mengalami penurunan berat badan, laju kemungkinan untuk timbulnya diabetes menurun sekitar 60% dibanding pria gemuk lain yang inaktif.

Penelitian prospektif lain juga membuktikan bahwa kemungkinan ketergantungan fungsional pada lanjut usia yang inaktif akan meningkat sebanyak 40–60% dibandingkan lansia yang bugar dan aktif secara fisik.

Tentang manfaat olahraga, sebuah penelitian mencatat beberapa hal penting:

· Latihan/ olahraga dengan intensitas sedang dapat memberikan keuntungan bagi para lansia melalui berbagai hal, antara lain status kardiovaskular, risiko fraktur, abilitas fungsional dan proses mental.

· Peningkatan aktivitas tersebut hanya akan sedikit sekali menimbulkan komplikasi.

· Latihan dan olahraga pada usia lanjut harus disesuaikan secara individual, dan sesuai tujuan individu tersebut. Perhatian khusus harus diberikan pada jenis dan intensitas latihan, antara lain jenis aerobik, kekuatan, fleksibilitas, serta kondisi peserta saat latihan diberikan.

· Latihan menahan beban (weight bearing exercise) yang intensif (misalnya berjalan) adalah yang paling aman, murah dan paling mudah serta sangat bermanfaat bagi sebagian besar lansia.

· Lansia yang sedenter harus diransang untuk melakukan latihan secara tetap. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa sedikit sekali perubahan kebugaran fisik yang terjadi bila latihan dilakukan kurang dari tiga kali per minggu. Akan tetapi tidak terdapat tambahan keuntungan yang berarti bila latihan dijalankan lebih dari lima kali per minggu.

Manfaat Olahraga Bagi Pria

Perlindungan terhadap penyakit jantung, stroke, diabetes, kegemukan, hipertensi, penurunan memori, kanker kolon, patah tulang, dan depresi pada pria dapat dilakukan dengan berolahraga. Tapi bagi yang perlu ekstra motivasi harus mempertimbangkan manfaat tambahan bagi prostat dan seksualitas mereka. Pernyataan tersebut adalah hasil laporan Harvard Men’s Health Watch

Sebuah studi di Swedia tahun 2006 melaporkan bahwa olahraga yang teratur berkaitan dengan penurunan risiko sedang dan gejala-gejala berat dari benign prostatic hyperplasia (BPH). Setelah memperhitungkan faktor risiko lainnya, kebanyakan pria yang aktif 28% lebih sedikit mengalami gelaja-gejala saluran kencing bawah dibandingkan pria yang kurang aktif. Menurut catatan the Harvard Men’s Health Watch, efek olahraga pada kanker prostat kurang jelas. Beberapa studi mengemukakan bahwa olahraga memang dapat menurunkan risiko kanker prostat.

Walaupun disfungsi ereksi tidak mengancam kehidupan, tapi dapat mengganggu kualitas hidup. Studi di Harvard mengaitkan olahraga teratur pada penurunan sebesar 41% risiko disfungsi ereksi. Olahraga yang dilakukan yaitu sekitar 30 menit berjalan dalam sehari. Sebuah uji klinik acak tahun 2004 melaporkan bahwa olahraga sedang (rata-rata kurang dari 28 menit per hari) dapat membantu mempertahankan performa seksual pada pria kegemukan yang mengalami disfungsi seksual.

Dalam studi tahun 2003, pria berumur lebih dari 50 tahun yang tetap aktif secara fisik mempunyai risiko impoten 30% lebih rendah dibandingkan pria yang tidak aktif. Pria semakin berumur, kemungkinan impotennya akan semakin tinggi.

Peneliti melakukan survey lebih dari 31.000 pria berberumur antara 53-90 tahun. Para sukarelawan tersebut mengukur kemampuan mereka tiga bulan sebelumnya tanpa perlakuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi yang cukup. Peneliti juga menganalisis pengukuran fungsi seksual lainnya dan melihat kebiasaan gaya hidup mereka.

Hasilnya menunjukkan bahwa pria yang aktif secara fisik dilaporkan kemampuan ereksinya lebih baik. Semakin fit seorang pria, maka akan semakin baik ereksinya. Latihan yang giat, setara dengan lari paling sedikit 3 jam seminggu atau bermain tenis tunggal 5 jam seminggu, dapat menghasilkan manfaat lebih dan penurunan risiko impotensi sebesar 30%.

Hasil temuan ini juga menunjukkan bahwa pria yang kurang dari 60 tahun mendapat manfaat paling banyak dari olahraga. Namun, kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat akan menghilangkan manfaat tetap awet muda. Peneliti mengharapkan agar para pria mendapat pesan penting dari penelitian ini, yaitu aktivitas seksual dapat bertahan kuat bertahun-tahun selama mereka menjalani hidup yang sehat.

Sumber : Harvard Men’s Health Watch

Hormon Estrogen Pengaruhi Kesuburan

Sejak tahun 1950, di Australia telah dikenal pemberian dengan hormon estrogen untuk mengurangi tinggi badan. Hormon Estrogen ini akan mengurangi perkembangan dari tulang-tulang panjang dan dilaporkan mampu menurunkan tinggi badan orang dewasa sebesar 1.8 - 10.2 cm.

Tapi penggunaan Estrogen ini untuk? menurunkan tinggi badan gadis-gadis yang tinggi, ternyata dapat mempengaruhi kesuburan mereka nantinya. Dari penelitian terlihat, bahwa gadis-gadis ini akan lebih sulit untuk dapat hamil dan dua kali lebih sering memerlukan bantuan untuk mengatasi masalah kesuburannya.

Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli-ahli di Australia terhadap 1.243 wanita yang mencoba untuk mendapat terapi hormon estrogen ini sejak tahun 1959. Dan separuhnya benar-benar mendapat terapi hormon ini.

Walaupun penggunaan hormon estrogen untuk mengurangi tinggi badan telah lama dikhawatirkan dapat mempengaruhi kesuburan para gadis, tapi penelitian untuk memastikannya baru pertama kali ini dilakukan. Dan penelitian pertama ini membutuhkan penelitian lanjutan dengan skala yang lebih besar untuk menjelaskan secara terperinci bagaimana pemberian hormon estrogen dapat mempengaruhi kesuburan seorang wanita.

Sumber: Jurnal The Lancet

Janin Dalam Perut Anak Laki-laki

Baru-baru ini dokter-dokter di Bangladesh telah melakukan operasi untuk mengeluarkan janin mati dalam perut seorang anak laki-laki berusia 16 tahun yang bernama Abu Raihan. Operasi ini dilakukan berawal dari keluhan nyeri pada perut yang sering diderita oleh anak laki-laki tersebut.

Setelah dilakukan operasi, terlihat bahwa nyeri tersebut disebabkan karena penekanan yang dilakukan oleh suatu massa di dalam perut yang mencapai berat 2 kilogram. Massa itu ternyata merupakan janin yang telah mati. Sebenarnya janin itu merupakan kembaran Abu Raihan, tapi tidak tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rahim ibunya.

Dokter di sana mengatakan bahwa ini merupakan kasus yang sangat jarang terjadi dimana terbentuk dua janin yang menempel dimana janin yang satu ''memakan'' janin lainnya.

Abu Raihan memeriksakan diri ke rumah sakit Bangabandhu di Dhaka, ibukota Srilangka. Dari pemeriksaan ditemukan suatu massa terlihat seperti tumor di dalam rongga perut. Setelah massa itu dikeluarkan, ternyata merupakan janin dengan seluruh anggota tubuh yang telah berkembang. Ini merupakan suatu kondisi yang disebut dengan "foetus in foeto", atau kembar inklusi.

Dalam kasus ini janin yang mati masuk ke dalam janin dari kembarannya dan terus berkembang seperti sebuah tumor dalam rongga perut anak laki-laki tersebut, demikian penjelasan dari dokter spesialis Ginekologi yang ada di rumah sakit Bangabandhu.

Kejadian ini sama seperti yang terjadi di Kazakhstan, di rumah sakit anak Chimkent pada tahun 2003, dimana dokter-dokter disana mengeluarkan janin yang telah mati di dalam tubuh seorang anak laki-laki berusia 7 tahun. Janin itu telah berkembang menjadi tumor yang memiliki tulang, kuku dan rambut.

Akupunktur Atasi Alergi Saluran Nafas Si Kecil

Akupunktur ternyata dapat bermanfaat untuk si kecil yang masih berusia 6 tahun, dalam mengatasi alergi kronis pada saluran nafasnya. Alergi yang ditandai dengan gejala seperti bersin, nafas tersumbat dan keluarnya ingus dapat diatasi denagn pemberian akupunktur selama 2-3 bulan.

Gejala alergi saluran nafas ini timbul karena adanya alergen di lingkungan seperti debu, bulu binatang atau serbuk sari yang bereaksi dengan sistem daya tahan tubuh yang abnormal. Dengan akupunktur, sistem daya tahan tubuh diperbaiki.

Penelitan ini dilakukan oleh para ahli di Hong Kong, terhadap 85 penderita alergi yang berusia antara 6 hingga 19 tahun. Anak-anak ini telah menderita alergi pada saluran nafasnya sekurangnya selama 4 minggu dan pada pemeriksaan alergi memberikan hasil yang positif. Sebagian dari mereka dipilih secara acak untuk menjalani pengobatan akupunktur dua kali dalam seminggu selama 8 minggu. Sebagian lagi, diberikan akupunktur palsu.

Mereka semua tidak diberikan obat anti alergi selama pengobatan berlangsung, tapi mereka diperbolehkannya mengkonsumsinya bila gejala alerginya muncul dan memburuk.

Hasilnya, anak-anak yang mendapat pengobatan akupunktur melaporkan bahwa mereka mengalami gejala alergi yang berkurang dan lebih jarang mengalami kekambuhan, dibanding dengan yang mendapat pengobatan akupunktur palsu.

Akupunktur yang berasal dari pengobatan tradisional Cina, bekerja dengan cara merangsang titik-titik tertentu di tubuh, untuk menghasilkan ''energi'' yang berguna untuk penyembuhan. Sedang berdasarkan penelitian modern, akupunktur bekerja dengan cara merubah signal dari sel saraf atau dengan merangsang pelepasan senyawa kimiawi dari sistem saraf pusat.

Sumber: Jurnal Pediatrics

Inisiasi Menyusu Dini

Untuk mempererat ikatan batin antara ibu-anak, setelah dilahirkan sebaiknya bayi langsung diletakkan di dada ibunya sebelum bayi itu dibersihkan. Sentuhan kulit dengan kulit mampu menghadirkan efek psikologis yang dalam di antara ibu dan anak.

Penelitian membuktikan bahwa ASI eksklusif selama 6 bulan memang baik bagi bayi. Naluri bayi akan membimbingnya saat baru lahir. Percayakah Anda, satu jam pertama setelah bayi dilahirkan, insting bayi membawanya untuk mencari puting sang bunda? Perilaku bayi tersebut dikenal dengan istilah inisiasi menyusu dini (IMD). Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia, dr. Utami Roesli SpA MBA mengatakan bahwa pada IMD, bayilah yang diharapkan berusaha untuk menyusu.

“Pada jam pertama si bayi menemukan payudara ibunya, ini adalah awal hubungan menyusui yang berkelanjutan dalam kehidupan antara ibu dan bayi menyusu”. Prosesnya, menurut dr. Utami, setelah IMD dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan hingga dua tahun. Berdasarkan penelitian, jika bayi yang baru lahir dipisahkan dengan ibunya, maka hormon stres akan meningkat 50%. Otomatis, hal itu akan menyebabkan kekebalan atau daya tahan tubuh bayi menurun.

Jika dilakukan kontak antara kulit ibu dan bayi, maka hormon stres akan kembali turun sehingga bayi menjadi lebih tenang, tidak stres, pernapasan dan detak jantungnya lebih stabil. Sentuhan, emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu selama proses IMD akan merangsang keluarnya oksitosin yang menyebabkan rahim berkontraksi sehingga membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan pada ibu.

Sentuhan dari bayi juga merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, serta merangsang pengaliran ASI dari payudara. Secara alamiah, proses inisiasi menyusu dini akan mengurangi rasa sakit pada ibu. Selain itu, bayi juga dilatih motoriknya pada saat proses tersebut.

UNICEF memperkirakan bahwa pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dapat mencegah kematian 1.3 juta anak berusia dibawah lima tahun. Suatu penelitian di Ghana yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menunjukkan, 16% kematian bayi dapat dicegah melalui pemberian ASI pada bayi sejak hari pertama kelahirannya. Angka ini naik menjadi 22% jika pemberian ASI dimulai dalam satu jam pertama setelah kelahiran bayi.

Namun, di Indonesia hanya 8% ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai berumur 6 bulan dan hanya 4% bayi disusui ibunya dalam waktu satu jam pertama setelah kelahirannya. Padahal sekitar 21.000 kematian bayi baru lahir (usia dibawah 28 hari) di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian ASI pada satu jam pertama setelah lahir.

Suplemen Untuk Balita

Sekarang ini cukup banyak suplemen yang ditawarkan untuk balita. Sesungguhnya perlukah seorang balita diberi suplemen? Kira-kira kapan balita tersebut memerlukannya?

Arti suplemen adalah pelengkap ketika tubuh kekurangan suatu unsur zat gizi. Suplemen dapat berupa vitamin, mineral, atau zat gizi lainnya seperti asam lemak, asam amino, dan zat esensial (misalnya serat).

Seorang anak diduga membutuhkan suplemen apabila:

  • Anak mengidap gangguan pencernaan
  • Anak mengalami gangguan penyerapan zat gizi tertentu
  • Kebutuhan zat gizi anak sedang meningkat
  • Anak kehilangan zat gizi yang berlebihan
  • Anak kurang porsi makannya atau terbatas pilihan menu hariannya
  • Anak sering diare sejak bayi sehingga terjadi kerusakan pada sel-sel usus dan akhirnya terjadi gangguan penyerapan zat gizi
  • Anak sejak lahir mengalami gangguan enzim pencernaan atau gangguan metabolisme bawaan (inborn error metabolism) sehingga penyerapan zat gizi dari makanannya tidak sempurna
  • Bila porsi asupan zat gizi anak tidak sesuai dengan laju pertumbuhan atau umurnya
  • Bila anak menderita sakit yang berat, sakit menahun, atau mengidap penyakit ginjal, hati, dan perut sehingga metabolisme vitaminnya tidak sempurna
  • Anak yang kurang asupan lemak dalam menu hariannya dan berisiko kekurangan vitamin yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K)
  • Anak dengan penyakit infeksi
  • Anak yang sedang mengidap penyakit campak, diare, dan TBC atau paru-paru yang memerlukan suplemen untuk membantu proses kesembuhannya

Perlu diketahui, tubuh manusia dibangun oleh mineral dan 25 elemen?mikro (trace elements). Sepuluh dari elemen mikro adalah bersifat esensial, yang berarti harus ada dalam menu makanan harian. Sama halnya pada anak yang kekurangan vitamin, anak tersebut juga bisa kekurangan sejumlah elemen mikro, yang bisa mengancam terjadinya gangguan metabolisme yang membutuhkan enzim-enzim, hormon, dan elektrolit.

Untuk kecukupan mineral dan elemen mikro, menu harian si kecil sebaiknya lengkap dan cukup, baik jenis maupun jumlahnya. Semakin beragam jenis menu harian, maka semakin kecil kemungkinan si anak kekurangan mineral atau elemen mikro. Semakin lebar seleranya terhadap aneka menu makanan harian, maka anak semakin kecil kemungkinannya kekurangan zat gizi esensial.

Tidak semua vitamin maupun?mineral atau elemen mikro bersifat aman bila dikonsumsi secara berlebihan. Contohnya yaitu golongan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K, tidak boleh dikonsumsi berlebihan karena bisa menyebabkan komplikasi yang buruk.

Cara Membuat Status Gizi Balita Meningkat

Puslitbang Gizi DepKes menemukan sebuah konsep bagaimana menanggulangi masalah kekurangan gizi pada balita. Puslitbang Gizi, Bogor, menyebutkan ada enam tahap dalam konsep yang diujicobakan melalui sebuah penelitian di Kabupaten Pandeglang, Banten.

Pertama, pengorganisasian masyarakat. Kedua, pelatihan. Ketiga, penimbangan balita. Keempat, penyuluhan gizi. Kelima, pemberian makanan tambahan. Dan keenam, penggalangan dana.

Tujuan dari penelitian itu adalah untuk menguji konsep tersebut, sehingga diharapkan dapat diperoleh suatu model pemberdayaan masyarakat untuk menanggulangi KEP (Kurang Energi Protein) pada balita. Kemudian bisa diimplementasikan ke daerah lainnya.

Uji coba dilakukan di enam desa dengan tiga kecamatan. Masing-masing desa diwakili oleh satu posyandu sebagai lokasi penelitian. Sedangkan sampel diambil oleh tokoh masyarakat yang menjadi pengurus pengentasan KEP, anak balita yang menderita KEP, dan ibu balita yang menderita KEP.

Sesuai dengan tahapan dalam konsep, awalnya dibentuk organisasi pengurus pengentasan KEP pada balita di enam desa tersebut. Pengurus di masing-masing desa terdiri dari lima orang yang mewakili beberapa unsur dalam masyarakat, mulai dari tokoh agama sampai pamong desa. Kemudian dilakukan pelatihan kepada para pengurus tersebut, yang meliputi pengetahuan gizi, penyuluhan gizi, penyelenggaraan PMT (Pemberian Makanan Tambahan), dan bagaimana cara menggalang dana untuk pengadaan PMT.

Setelah para pengurus terjun ke lapangan, dilakukanlah evaluasi hasil. Caranya dengan menimbang anak balita secara berkesinambungan setiap bulannya, selama tiga bulan. Pada awal penelitian ditemukan 87 anak balita yang menderita KEP. Kemudian semua anak balita yang menjadi sampel penelitian ini diberi makanan tambahan setiap harinya, selama tiga bulan.

Makanan tambahan dibuat oleh pengurus secara bergantian dan diberikan kepada anak serta dimakannya di rumah kader. Bila ada balita tidak datang, makanan tersebut diantar ke rumah balita yang bersangkutan oleh kader. Makanan tambahan tersebut bisa berupa bubur, kolak atau nasi dengan lauk-pauk, atau kue-kue. Yang penting asupan energi dan proteinnya per porsi mencapai 300-400 kalori dan 3.5-10 gram protein.

Pelaksanaannya sendiri bervariasi. Ada desa yang bisa menyelenggarakan 10 hari berturut-turut dan dilanjutkan dengan tiga hari sekali. Ada juga yang menyelenggarakan dua hari sekali. Sedangkan yang lainnya, dua kali seminggu dan sekali seminggu.

Ketika pemberian makanan tambahan dilakukan, pengurus harus memberikan pula penyuluhan gizi kepada ibu balita agar ada kesinambungan setelah program ini selesai.

Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa konsep ini bisa meningkatkan status gizi balita dengan tingkat keberhasilan 50%, bahkan lebih. Buktinya, pada awal penelitian terdapat 90.6% anak dengan status gizi kurang dan 9.4% anak dengan status gizi buruk. Pada akhir penelitian tidak ada lagi anak balita dengan status gizi buruk, sedangkan balita dengan status gizi kurang turun menjadi 45.3%.

Tentang Kolik

Kolik sebenarnya bukanlah penyakit, tapi lebih tepat jika digolongkan sebagai istilah umum untuk menjelaskan sebuah kondisi pada bayi. Apa saja gejala bayi yang mengalami kolik?

Gejala utamanya adalah rewel yang berkepanjangan, yang disertai dengan tangisan. Biasanya kondisi ini terjadi menjelang sore hingga waktu tidurnya. Diperkirakan sekitar 20% bayi mengalami kolik dan biasanya terjadi ketika berumur 2-4 minggu.

Tangisan kolik berbeda dengan tangisan biasa. Bayi yang menangis ketika dalam kondisi ini biasanya terlihat sangat kesal dan sedih.

Hingga saat ini, masih belum diketahui dengan jelas apa penyebab kolik. Ada yang mengatakan penyebabnya adalah makanan dari ibu yang menyusuinya, alergi bayi terhadap susu botol, kecemasan orang tua, dan sebagainya.

Bisa jadi semua yang dikatakan itu benar, atau bisa jadi juga semuanya salah…

Yang jelas, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menenangkan bayi Anda seandainya ia mengalami kolik.

Pertama, pastikan bayi Anda tidak kelaparan atau popoknya sudah terlalu basah dan kotor. Pastikan tidak ada sesuatu yang membuatnya gelisah.

Anda juga harus bisa memastikan bahwa si kecil tidak dalam kondisi serius yang membutuhkan penanganan dokter atau perawat.

Anda juga harus belajar benar-benar memahami bayi Anda. Apa yang bisa menenangkan bayi lain, belum tentu bisa menenangkan bayi Anda!

Coba lakukan berbagai gerakan atau suara yang bisa menenangkannya. Berikan ayunan yang lembut atau suara-suara yang menyejukkan.

Coba letakkan bayi Anda di lingkungan yang nyaman, seperti kamar dengan lampu yang redup dan jauh dari keramaian. Atau coba juga mengajaknya berkeliling dengan kereta bayi.

Terkadang akan membantu juga jika Anda mengelus-elus punggung, perut atau kepalanya. Sebagian bayi ada juga yang merasa nyaman ketika dimandikan dengan air hangat.

Makanan Pengganggu Dalam ASI

Ketika menyusui, pengaturan menu makan seorang ibu sangatlah penting, sama pentingnya dengan perawatan bayi. Selain gizi seimbang plus air putih, menu makan ibu menyusui sebaiknya juga memperhatikan beberapa zat makanan yang disinyalir dapat mengganggu produksi maupun kualitas ASI. Makanan-makanan pengganggu ini dapat masuk ke ASI dan mengganggu bayi, dua jam setelah Anda mengonsumsinya. Demikian yang ditegaskan oleh Dr. William Sears dalam The Baby Book.

Tanda-tanda bahwa makanan tersebut adalah pengganggu ASI dapat dilihat pada bayi. Misalnya, bayi menjadi rewel, sakit perut, tingkah laku gelisah, atau apa yang disebut sebagai kolik 24 jam – yaitu rasa sakit yang terjadi, maksimum 24 jam setelah ibu mengonsumsi makanan yang dicurigai, tapi hal itu tidak terjadi lagi sampai ibu mengonsumsi lagi makanan yang sama. Beberapa makanan yang dicurigai dapat mengganggu ASI adalah:

Produk olahan berbahan susu. Kandungan protein alergenik pada produk-produk olahan berbahan susu dapat masuk ke ASI dan menghasilkan gejala sakit perut pada bayi. Makanan itu antara lain adalah susu, yoghurt, dan keju.

Makanan yang mengandung kafein. Minuman ringan, coklat, kopi, teh, dan minuman pengurang rasa dingin, semuanya mengandung kafein. Meskipun sebagian bayi lebih peka terhadap kafein dibanding bayi lainnya, biasanya ibu harus mengonsumsi produk ini dalam jumlah besar terlebih dulu untuk dapat memberi efek mengganggu pada bayinya.

Biji-bijian dan kacang-kacangan. Yang paling alergenik dari jenis ini adalah gandum, jagung, dan kacang tanah.

Makanan pedas. Air susu ibu akan terasa berbeda setelah Anda mengonsumsi makanan pedas dan mengandung bawang putih. Salad, pizza, dan minuman keras juga dapat menimbulkan protes dari lambung bayi, sehingga ia menolak minum ASI atau menjadi sakit perut.

Makanan yang mengandung gas. Brokoli, bawang putih, tauge, cabai hijau, kembang kol, dan kubis dapat mengganggu bayi, tapi tidak terlalu mengganggu bila sudah dimasak. Memang cukup sulit untuk menjelaskan secara ilmiah bagaimana makanan tersebut dapat mengganggu bayi, namun pengalaman para ibu menyusui menyebutkan bahwa makanan yang banyak mengandung gas membuat bayi banyak mengeluarkan gas pula.

Selain jenis makanan yang mengganggu ASI, ibu menyusui sebaiknya juga memperhatikan aturan lain dalam menyantap makanan. Aturan itu adalah jangan berlebihan dalam mengonsumsi suatu makanan. Ada bayi yang bisa terganggu setelah ibunya makan makanan tersebut dalam jumlah yang banyak, misalnya bila ibu terlalu banyak makan makanan olahan dari gandum dan makanan asam. Namun dalam jumlah kecil, makanan ini masih bisa ditoleransi oleh pencernaan bayi.

Makanan Obat Biru yang Lezat

Buah Blueberry memiliki sejarah panjang tentang pertumbahannya yang liar di Amerika Utara semasa bulan-bulan musim panas yang hangat. Orang Amerika asli memperlakukan buah yang berwarna biru gelap dan berbulu halus tersebut dengan penghargaan tinggi sebagai makanan sekaligus obat. Mereka biasanya meremas buah blueberry ke dalam daging dan kemudian mengasapi campuran tersebut, memutar-mutarnya dalam sentakan yang memberikan suatu diet bergizi kaya akan vitamin dan mineral sepanjang tahun. Mereka meyakini Semangat Besar yang diberikan buah blueberry kepada manusia untuk mengurangi rasa lapar anaknya selama masa kelaparan. Kepercayaan lama ini mungkin pas, karena buah blueberry memberikan semua hal-hal penting selama cuaca buruk, musim dingin yang membeku.

Para dokter Amerika asli telah menyadari kekayaan obat-obatan dari buah blueberry dan tanaman blueberry. Teh yang dibuat dari akar tanaman semak tersebut meredakan sakit saat kelahiran bayi dan merelaksasi sang ibu. Teh yang dibuat dari daunnya juga diminum sebagai tonik penambah darah untuk memurnikan tubuh dan meredakan batuk.

Selama masa kolonisasi, orang-orang kulit putih pertama yang menetap telah meminjam sebuah resep dari orang-orang Bangsa Pertama yang disebut sautauthing (dibaca “sawi-tau-tig”). Merupakan puding sederhana yang dibuat dari cornmeal (jagung yang digiling kasar, makanan orang Indian), susu, air dan buah blueberry. Para penduduk baru tersebut menambahkan gula dan mentega dan itu telah menjadikannya makanan yang nyaman, pada waktu yang sama ketika aneka pilihan kuliner sedikit. Para sejarawan percaya ini mungkin makanan yang diberikan saat Thanksgiving yang pertama.

Kue Blueberry

  • 1/3 cangkir mentega, dihaluskan
  • 2 cangkir tepung adonan ragi
  • 1 cangkir gula
  • 3/4 cangkir susu
  • 1 telur, sudah dipecahkan
  • 1 sendok teh penuh vanila
  • 2 cangkir buah blueberry

Campur semua bahan bersama-sama, Tuangkan ke dalam kertas cetakan kue dan bakar di dalam loyang kue pada suhu 190 derajat celsius selama 20 menit.

Sekarang ini, para ilmuwan dan ahli gizi menyambut blueberry karena kandungan gizinya yang keluar dari pembungkusnya yang tipis. Ia memiliki kadar vitamin C dan K yang sangat tinggi, juga unsur mineral manggan, yang penting bagi segala bentuk kehidupan.

Penyelidikan yang lebih seksama menunjukkan bahwa makan blueberry secara teratur dapat mengurangi resiko kanker, karena banyaknya jumlah anti-oksidan dan samak. Blueberry juga mengandung ciprofibrate untuk membantu menurunkan kolesterol, yang pada gilirannya dapat melindungi hati. Blueberry juga mengandung serat diet tinggi dan asam amino.

Beberapa peneliti percaya bahwa buah blueberry dapat membantu melindungi kaum tua dari penyakit Alzheimer’s, penyakit kemerosotan sistem syaraf yang merusak kemampuan bergerak, berbicara dan kemampuan kognitif.

Sekarang ini, buah blueberry kebanyakan terlihat dalam makanan pencuci mulut dan sarapan pagi, seperti muesli, yoghurt dan kue dadar blueberry. Ia serbaguna dan baik dicampur ke dalam kue bolu, kue pie, kue tart dan kue-kue kering. Ia juga terlihat menarik sebagai hiasan.

Buah blueberry segar adalah yang terbaik, meskipun yang beku juga sangat baik dan lebih murah dan lebih cocok. Buah blueberry dapat bertahan hingga dua tahun di dalam lemari es tanpa kehilangan nilai nutrisinya sedikitpun.

Dan janganlah khawatir jika blueberry anda berubah hijau ketika dimasak. Ini adalah reaksi alami dari pigmen warna di dalam buah blueberry.

Sumber : Chani Blue, Staf Epoch Times Melbourne

Friday 28 December 2007

Banyak Berlatih Bahasa Asing Dapat Memperlambat Demensia (Pikun)

Demensia merupakan suatu sindroma yang menunjukkan adanya kemunduran intelegensi. Gejala demensia meliputi melemahnya daya ingat dan penilaian, disorientasi waktu dan tempat, serta hilangnya fungsi-fungsi intelek lainnya yang terjadi tanpa gangguan tingkat kesadaran. Demensia usia lanjut adalah sebuah gejala penyakit global, menurut statistik badan demensia usia lanjut Internasional dan WHO, bahwa saat ini terdapat lebih dari 8 juta penderita demensia usia lanjut di seluruh dunia. Dan diprediksi sampai pada tahun 2020 nanti, penderita demensia usia lanjut sedunia akan mencapai 34 juta orang.

Bagaimana mencegah demensia usia lanjut kini telah menjadi topik kesehatan umum setiap negara. Menurut hasil penelitian terbaru peneliti asal Kanada menyebutkan, bahwa sesering mungkin berlatih bahasa asing dapat menunda efek demensia usia lanjut.

Peneliti asal Kanada telah melakukan survei terhadap 184 manula yang menderita demensia usia lanjut tahun 2005 lalu, dari hasil survei tersebut sebanyak 91 orang diantara jumlah terkait hanya berbicara dalam satu bahasa. Sedang 93 orang lainnya sering menggunakan dua bahasa. Peneliti terkait mendapati, bahwa mereka yang hanya berbicara dalam satu bahasa rata-rata memanifestasikan keadaan demensia saat berusia 71.4 tahun. Sedang mereka yang berbicara dalam dua bahasa rata-rata baru memanifestasikan gejala demikian saat berusia 75.5 tahun. Menurut peneliti terkait, bahwa mereka yang menggunakan dua bahasa, suplai darah otak besar secara relatif lebih banyak, hubungan antar saraf dan otak lebih mudah terpelihara dengan baik, kedua sebab ini dianggap dapat membantu memperlambat terjadinya demensia usia lanjut. Namun, sang peneliti juga menegaskan bahwa mereka yang kerap menggunakan dua bahasa, hanya dapat membantu memperlambat atau menunda masa munculnya demesia usia lanjut. Tidak bisa secara tuntas mencegah terjadinya demensia usia lanjut.

Forkhes Clark, seorang pakar psikologi yang turut serta dalam peneltian ini mengatakan, penelitian terkait di atas hanya sebuah hasil penelitian awal, adapun mengenai manfaat dari seringnya menggunakan bahasa asing, masih perlu dibuktikan lebih lanjut. Namun, hasil penelitian sebelumnya di Amerika Serikat menyebutkan, bahwa mereka yang menguasai bahasa asing dengan baik saat muda, lebih tidak mudah mengidap penyakit demensia usia lanjut.

Sumber : Secret China

Serba-serbi Penyimpanan ASI

Tampilan ASI berbeda-beda setiap waktu karena kandungannyapun berbeda-beda setiap saat, termasuk kandungan lemak dan warna ASI. Jumlah lemak dalam ASI akan fluktuatif dari hari ke hari. Bahkan ASI yang keluar di menit-menit awal akan berbeda warna dan tampilannya. ASI yang dikeluarkan saat pertama kali proses pemompaan akan terlihat "lebih encer" dari ASI yang dikeluarkan di menit-menit berikutnya, karena itu disebut Foremilk (karena kaya akan protein). Sedangkan ASI yang keluar beberapa menit kemudian akan terlihat lebih kental dan disebut dengan Hindmilk (kaya akan lemak). Warna dari ASI juga bervariasi tergantung dari apa yang ibu konsumsi.

Umumnya ASI segar berbau dan beraroma manis. Sesekali ASI beku yang dicairkan akan beraroma seperti sabun dan terkadang bayi tidak mau meminumnya. Hal ini disebabkan perubahan struktur lemak dalam ASI akibat perubahan suhu yang mendadak sehingga kerja enzim lipase terganggu. Karena itu, tidak disarankan memanaskan ASI peras pada suhu tinggi, ataupun setelah dipanaskan langsung dibekukan kembali. Jika ASI peras berbau asam, bisa jadi ASI telah basi dan segera dibuang. Intinya, selama ASI peras disimpan sesuai dengan tata cara penyimpanan yang benar, maka ASI tidak akan basi.

Wadah penyimpanan ASI

Tidak ada aturan khusus harus menggunakan botol atau wadah khusus untuk menyimpan ASI. Intinya gunakan wadah yang bisa tertutup rapat dan selalu dibersihkan atau disterilkan sebelum digunakan. ASI peras sebaiknya disimpan dalam jumlah sedikit (cukup untuk sekali minum = 60 ml) agar tidak ada ASI yang tersisa dan terbuang.

Tata cara penyimpanan ASI

Organisasi Laktasi Internasional, Lalecheleague, memiliki kisaran waktu berapa lama ASI dapat disimpan dalam suhu tertentu :
• Suhu ruang (19-22oC) = 4-10 jam
• Refrigerator (kulkas bawah) dengan suhu 0-4oC = 2-3 hari .
• Freezer pada kulkas berpintu satu (suhu variatif <4C ) = 2 minggu
• Freezer pada kulkas berpintu dua (suhu variatif <4C ) = 3-4 bulan
• Freezer khusus (-19oC) = 6 bulan atau lebih

Jika tidak ada lemari pendingin


Ada atau tidaknya kulkas bukan hambatan bagi ibu untuk menyimpan ASI. Artinya jika ditempat ibu bekerja atau saat ibu bepergian jauh dari bayi untuk waktu lama tidak ada kulkas, ibu dapat menyimpan botol berisi ASI peras dalam termos es yang telah diisi es batu.

Tips memberikan ASI peras ke bayi:

• Untuk ASI yang dibekukan (dari freezer), disarankan agar ASI dicairkan terlebih dahulu di kulkas bawah, bukan di suhu ruang. Setelah mencair, aliri wadah berisi ASI pada keran air hangat atau rendam wadah berisi ASI dalam wadah lebih besar yang berisi air hangat.
• Jangan menghangatkan ASI dalam suhu tinggi dan jangan merebus ASI karena zat nutrisi dalam ASI akan rusak, terutama zat anti infeksi atau zat imun
• Jangan menggunakan microwave untuk menghangatkan ASI
• Kocoklah secara perlahan sebelum diberikan ke bayi
• Berikan dengan sendok, pipet, dan sebagainya. Untuk bayi < 4 bulan disarankan untuk tidak menggunakan dot karena adanya risiko bingung putting
• ASI yang tersisa jika ingin disimpan kembali di refrigerator sebaiknya digunakan < 24 jam, meski hal ini tidak direkomendasikan. Karena itu, simpanlah ASI dalam jumlah yang cukup (sekali minum) agar tidak terbuang.

Dengan mengetahui cara menyimpan ASI dan karakteristiknya, semoga makin hari makin banyak ibu yang tidak ragu ataupun segan memberikan ASI eksklusif, meski ibu bekerja ataupun bepergian jauh.

Monday 24 December 2007

Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Daya tahan tubuh merupakan kemampuan fisik, yang berfungsi untuk membentengi tubuh dari masuknya kuman. Oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk tetap menjaga daya tahan tubuh yang kita miliki. Jika daya tahan tubuh yang kita miliki baik, maka tubuh akan sehat. Sebaliknya, jika daya tahan tubuh menurun, maka kuman akan mudah masuk ke dalam tubuh, dan tubuh akan lebih mudah terjangkit penyakit.

Oleh karena itu, penting sekali menjaga daya tahan tubuh agar tetap baik. Beberapa cara di antaranya adalah :

1. Perhatikan gizi makanan

Salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh agar selalu baik, adalah makan makanan yang bergizi. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna, yang mengandung unsur-unsur (karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan lainnya) yang dibutuhkan oleh tubuh.

2. Istirahat yang cukup

Kurang istirahat dapat mengakibatkan penurunan terhadap daya tahan tubuh. Untuk itu kebutuhan tidur harus dapat dipenuhi dengan baik. Normalnya, kebutuhan tidur orang dalam sehari dapat tercukupi jika ia telah beristirahat selama kurang lebih 8 jam.

3. Olahraga yang teratur

Tidak perlu berolahraga terlalu berat dan berlebihan. Asalkan dilakukan secara teratur, hasil yang didapat akan lebih baik. Jenis olahlaga dapat dipilih sesuai kemampuan tubuh masing-masing, misalnya senam, lari, berenang, tenis, dan lainnya. Idealnya olahraga yang baik dilakukan secara teratur 3 kali dalam seminggu.

4. Stres berlebih

Stres membuat seseorang tidak semangat dalam melakukan berbagai aktivitas., mudah emosi, sulit tidur, dan nafsu makan menurun. Jika tetap dibiarkan, maka akan mengganggu kesehatan tubuh. Tanggulangi sesegera mungkin

5. Konsumsi vitamin

Vitamin dapat membantu memenuhi kebutuhan tubuh. Pilihlah vitamin yang benar-benar telah teruji dan aman untuk dikonsumsi.

Varises Testis

Banyak pria menderita penyakit ini. Varises testis harus segera ditanggulangi karena dapat menyebabkan kemandulan.

Varises testis terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah vena (pembuluh darah balik) di testis. Ditandai dengan adanya gumpalan berbentuk seperti cacing pada kantung testis yang akan terasa jika diraba. Dalam stadium ringan, gumpalan yang ada berjumlah sedikit. Sedangkan untuk stadium berat, jumlah yang ada cukup banyak.

Varises testis umumnya terjadi sejak anak-anak, dan menyerang testis sebelah kiri. 10% menyerang sebelah kanan, dan 3% menyerang kedua testis. Namun jika kedua hal tersebut terjadi, maka kemungkinan besar pasien juga menderita tumor ginjal. Penyebab dari penyakit ini belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga penyakit ini disebabkan faktor keturunan, di mana sejak lahir dinding pembuluh darah di testis tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi yang demikian menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah pada testis.

Keluhan baru muncul setelah dewasa, berupa adanya rasa pegal dan sakit pada testis. Rasa sakit itu akan lebih terasa setelah bercinta. Hal tersebut disebabkan karena pada saat bercinta, testis berkontraksi mengeluarkan sperma. Kontraksi itu menyebabkan varises meregang dan kemudian timbullah rasa sakit.

Ada beberapa teori yang melatarbelakangi pernyataan bahwa varises testis dapat menyebabkan kemandulan. Yang pertama, karena adanya pelebaran pembuluh darah di testis menyebabkan darah berkumpul di tempat tersebut. Akibatnya suhu menjadi naik dan semakin panas. Peningkatan suhu menyebabkan sperma tidak aktif dan berkualitas rendah. Dalam keadaan yang demikian sangat tidak memungkinkan terjadinya kehamilan. Kedua, Katekolamin (zat racun yang dihasilkan oleh ginjal) menyebabkan sel pembentuk sperma menjadi tidak aktif. Dan yang ketiga, pelebaran pembuluh darah di testis menyebabkan darah kotor yang berasal dari pembuluh vena lebih banyak dari darah putih yang berasal dari pembuluh arteri. Darah kotor tersebut membawa sejumlah radikal bebas yang mampu merusak kualitas sperma.

Varises testis tidak dapat diatasi dengan obat-obatan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjalani operasi. Namun operasi tidak mampu memperbaiki kerusakan testis 100%, namun hanya sekitar 60%. Hal ini disebabkan karena varises telah membuat testis sedemikian rusak. Operasi dapat dilakukan di rumah sakit - rumah sakit yang memilii fasilitas bedah urologi.

Beberapa cara untuk mengetahui stadium varises testis :
1. Stadium ringan jika setelah mengedan, akan teraba gumpalan seperti cacing di testis.
2. Stadium sedang jika testis diraba (tanpa harus mengedan terlebih dahulu), terdapat gumpalan seperti cacing.
3. Stadium berat jika tanpa mengedan dan meraba, terlihat ada gumpalan seperti cacing.

Tips Mencegah varises testis :
1. Hindari penggunaan celana jins yang terlalu ketat, karena celan ayang ketat akan memberi tekanan dan mengganggu fungsi testis.
2. Hindari berendam air panas.
3. Hindari merokok, dan minum alkohol.
4. Hindari stres.
4. Hindari duduk terlalu lama, karena duduk terlalu lama membuat testis dalam posisi tertekan.
5. Gunakan pakaian pelindung jika bekerja di tempat yang bersuhu panas.
6. Olahraga teratur.
7. Istirahat yang cukup.
8. Konsumsi vitamin.

Terapi Trombosis

Keguguran dapat terjadi pada setiap wanita. Sehingga tidak heran jika calon-calon ibu cemas akan nasib kehamilannya.

Abortus atau keguguran disebabkan oleh banyak faktor. Contohnya saja, calon ibu mengalami anemia (kekurangan darah), faktor genetik, kurang hormon, kelainan DNA, tokso, trombosis atau pembekuan darah, dan stres yang berlebih.

Proses kehamilan dimulai saat sel telur dibuahi sperma, kemudian berkembang menjadi embrio, dan menjadi janin yang tertanam dalam rahim. Jika embrio tidak dapat bertahan, maka embrio tersebut akan luruh dan keluar. Keadaan ini dikenal dengan keguguran. Trombosis sitandai dengan darah membeku secara berlebihan, sehingga aliran darah ke janin terhambat. Akibatnya janin tidak mendapat suplai makanan dan oksigen, luruh, dan akhirnya keluar dari rahim.

Jika ditinjau secara teknis, terapi trombosis ini tidaklah rumit. Tersedia 2 jenis terapi, yakni menyuntikan Nadroparine Ca pada perut bagian atas, mengkonsumsi aspirin yang berbentuk pil, dan dapat menggabungkan kedua cara tersebut. Tergantung kadar gangguan trombosis dan kebutuhan individunya.

Terapi ini dilakukan setiap hari sampai kualitas keenceran darah yang dibutuhkan si calon ibu terpenuhi. Biasanya terjadi pada saat melahirkan atau di masa seminggu menjelang persalinan.

Namun perlu diwaspadai efek samping dari penggunaan terapi trombosis, yakni terjadinya pendarahan. Oleh karena itu disarankan dokter, selama menjalani terapi, pasien diharapkan dapat berhati-hati agar dapat terhindar dari kecelakaan yang nantinya akan menimbulkan pendarahan. Dan jangan lupa agar sering kontrol ke dokter.

Beberapa kiat untuk menjaga kehamilan yang sehat :
1. Memperhatikan gizi si calon ibu.
2. Menjaga berat badan selama kehamilan, di atas 12 - 15 kg (minimal).
3. Melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG), yang berfungsi untuk memantau keadaan dan perkembangan janin.
4. Melakukan screening test yang dianjurkan ginekolog.
5. Kontrol secara rutin ke dokter kandungan.

5 Cara Cegah Serangan Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner, menjadi penyebab kematian utama pada masyarakat Indonesia. Oleh karena itu perlu disadari benar pentingnya mencegah penyakit tersebut.


Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan jantung koroner, adalah :

1. Hindari makanan berlemak

Makanan yang memiliki tingkat lemak yang tinggi / berlebihan (seperti junk food, sea food, susu berlemak tinggi, goreng-gorengan, dan sebagainya) dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kondisi tersebut memudahkan terjadinya sumbatan dan serangan jantung.

2. Hindari obesitas (kelebihan berat badan)

Berat badan berlebih sering menjadi penyebab dari hipertensi dan tingginya kolesterol dalam darah. Seseorang yang memiliki berat badan berlebih lebih rentan terkena resiko jika dibandingkan dengan yang memiliki berat badan ideal. Selain itu, penderita beresiko terkena masalah kesehatan lainnya seperti kencing manis, stroke, dan kerapuhan tulang.

3. Hindari rokok

Dengan merokok, racun yang ada di dalamnya juga ikut masuk ke dalam tubuh. Selain itu, merokok dapat menurunkan kadar HDL (High Density Lipoprotein), yaitu kolesterol yang baik. Dengan demikian, resiko serangan jantung pun bertambah.

4. Kontrol tekanan darah

Jika seseorang memiliki tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg, maka ia dapat dinyatakan menderita tekanan darah tinggi. Dan ia akan beresiko terkena serangan jantung, karena pembuluh darah arteri menjadi rusak bila darah dipompa dengan tekanan tinggi dalam jangka waktu bertahun-tahun. Di jantung, pembuluh darah arteri yang rusak akan menyempit dan mempermudah terjadinya pembekuan, sehingga peredaran darah tersumbat dan timbul serangan jantung. Menurunkan tekanan darah dapat dilakukan dengan mengurangi berat badan, mengurangi konsumsi garam, berhenti minum alkohol, dan jauhkan diri dari makanan yang berkolesterol tinggi.

5. Berolahraga secara teratur

Berolahraga secara teratur dapat membantu melindungi tubuh dari serangan jantung. Frekuensi dan lama latihan secara teratur memberi dampak positif bagi tubuh. Hindari berolahraga dengan cara yang berlebihan, karena justru dapat menambah beban jantung.

Cara Terbaik Untuk Mempelajari Kata Baru Bagi Balita

Menurut sebuah penelitian yang dilaporkan baru-baru ini, balita akan lebih mudah mempelajari kata-kata baru bila mereka dapat mengungkapkan sendiri apa arti kata itu.

Seorang peneliti dari Johns Hopkins University di Maryland melakukan penelitian banding antara efektivitas dua macam strategi mempelajari kata pada 100 anak berusia 36 sampai 42 bulan.

Penemuannya menunjukkan bahwa kata-kata yang dipelajari melalui pembuatan kesimpulan, dengan proses eliminasi misalnya, lebih mudah melekat pada memori anak dibandingkan kata-kata yang diperoleh melalui instruksi langsung.

Hasil ini dapat merubah cara berpikir mengenai edukasi dan proses belajar, ujar Justin Halberda, seorang asisten dosen psikologi dan ilmu otak di Johns Hopkins.

Ada dua cara belajar pada anak-anak: ia belajar dengan cara mengungkapkan sendiri arti kata itu atau dengan cara diberitahukan oleh orang lain, dan sebagian besar pendidikan di sekolah kita terkekang dengan cara orang lain memberitahukan kita tentang berbagai hal,” ujar Halberda.

“Ternyata anak-anak mengetahui lebih banyak kata dengan cara membuat kesimpulan dan mereka akan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi mengenai pengetahuan mereka.”

Dengan hipotesis bahwa anak akan lebih cepat mempelajari kata bila lebih banyak dilibatkan, Brinster melakukan pengujian untuk mengetahui efektivitas proses membuat kesimpulan dibandingkan instruksi langsung.

Dalam pengujian proses membuat kesimpulan, Brinster menunjukkan berbagai gambar yang sering maupun jarang dilihat oleh para balita, seperti bola dan kunci T untuk memperbaiki ledeng. Ia juga melakukannya dengan cara mengucapkan kata yang dia ciptakan sendiri seperti ”blicket”, dan meminta anak-anak balita tersebut untuk mengartikan kata itu.

Dalam pengujian instruksi langsung, anak-anak balita itu hanya dia tunjukkan gambar-gambar yang jarang dilihat dan diberitahukan namanya.

Kemudian Brinster membiarkan anak-anak itu bermain dengan benda yang sering dilihat dan kemudian membawa benda yang jarang dilihat dan meminta mereka untuk membantunya mengartikan benda apa itu.

“Secara umum, kami menemukan bahwa anak-anak menjadi lebih akurat bila kata-kata dipresentasikan dengan gambar yang lain, atau dengan pengujian membuat kesimpulan, dibandingkan pengajian dengan instruksi,” Brinster menjelaskan dalam sebuah wawancara.

“Dari apa yang saya lihat, mereka melakukannya melalui proses eliminasi dan menggunakan informasi yang mereka miliki sendiri, yang dapat menciptakan semua kaitan lain tersebut.”

Berendam Air Panas Mengurangi Fertilitas Pria

Pria yang ingin memiliki anak sebaiknya tidak berendam di air panas, karena fertilitas pria menurun bila sering berendam di air panas, namun dapat pulih kembali bila para pria menghindari berlama-lama berendam air panas.

“Pengetahuan tradisional mengatakan bahwa berendam air panas tidak baik untuk fertilitas", Dr. Paul J. Turek menjelaskan kepada Reuters Health,”Namun saya melihat sebegitu banyak pasangan yang belum pernah mendengar hal ini sehingga saya memutuskan untuk melihat dan mengetahui apa yang sebenarnya pernah dipublikasikan mengenai topik ini.”

Dr. Turek dari University of California di San Fransisko ini terkejut ketika menemukan bahwa terdapat sejumlah data mengenai subjek ini yang mendukung pengetahuan tradisional tersebut, sehingga ia memutuskan untuk melakukan penelitian sendiri.

Dr. Turek dan koleganya mengidentifikasi 11 pria fertil (subur) berusia rata-rata 36 tahun yang mempunyai kebiasaan berendam di air panas baik dalam hot tub, Jacuzzi, atau mandi air panas selama sekurangnya 30 menit per minggu. Para ilmuan melakukan pengkajian terhadap kualitas sperma mereka sebelum dan setelah mereka berhenti berendam di air panas selama 3 bulan atau lebih.

Setelah 3 sampai 6 bulan, lima pria diantaranya mengalami peningkatan motilitas jumlah sperma sebanyak rata-rata 491 persen.

“Sebagian besar pria yang mandi air panas, berendam dalam hot tub atau jacuzzi secara teratur dapat memperbaiki kualitas sperma dan mungkin fertilitasnya dengan cara sederhana yaitu menghentikan kegiatan tersebut,” ujar Dr. Turek.

Lima dari enam pria yang tidak menunjukkan peningkatan jumlah atau kualitas sperma adalah perokok berat dengan riwayat merokok yang lama, sementara tiga pria yang mengalami respon positif hanya merokok sekali-sekali.

Dr. Turek menyimpulkan “Anjuran untuk pria yang ingin mempunyai keturunan adalah rawat diri anda baik-baik dan perlakukan tubuh anda bagaikan kuil, karena produksi sperma sangat sensitif terhadap kesehatan pria secara keseluruhan. Hal ini masuk akal karena pria normal yang sehat memproduksi 1.200 sperma per satu kali detak jantung. Organ reproduksi mereka merupakan mesin berkecepatan tinggi yang membutuhkan tubuh sehat untuk mengimbangi kecepatannya.”

Sembarangan Menggunakan Antibiotika Dapat Menyebabkan Resistensi

Meningkatnya jumlah bakteri yang resisten terhadap antibiotika menjadi masalah kesehatan yang sangat besar akhir-akhir ini. Penggunaan antibiotika secara berlebihan disebut-sebut sebagai penyebab munculnya bakteri super yang resisten bahkan terhadap antibiotika yang paling kuat sekalipun. Namun, selama ini hal tersebut masih sulit dibuktikan.

Seorang ilmuan Belgia mengatakan bahwa penggunaan antibiotika yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan dapat meningkatkan resistensi terhadap obat tersebut.

Dalam sebuah penelitian yang mengamati dampak obat tersebut terhadap manusia, Profesor Herman Goosen dari University Hospital di Antwep menunjukkan bahwa satu pilihan jenis obat dapat menyebabkan resistensi.

Profesor ahli mikrobiologi tersebut mengatakan bahwa penggunaan antibiotika merupakan variabel terkuat dan dikaitkan dengan resistensi. Ia dan tim penelitinya melakukan analisa terhadap penggunaan antibiotika jenis makrolid yang secara luas digunakan untuk terapi penyakit telinga, tenggorokan dan paru.

Penelitian yang dimuat oleh jurnal ledokteran The Lancet, melakukan perbandingan antara antibiotika makrolid (yaitu klaritromisin dan azitromisin) dan plasebo (pil kosong) pada 200 orang relawan yang sehat.

Mereka mengambil sampel bakteri dari para relawan tersebut sebelum dan sedah 6 bulan menggunakan antibiotika.

Tingkat resistensi meningkat setelah menggunakan obat-obat antibiotika tersebut.

Profesor Goosen mengatakan bahwa, “ Kami telah memperlihatkan dengan jelas, efek langsung penggunaan antibiotika terhadap tumbuhnya organisme resisten dalam tingkat individu.”

Stephani Dancer dari Southern General Hospital di Glasgow Skotlandia mengatakan bahwa para ilmuan tersebut pantas mendapatkan penghargaan atas penelitian mereka, “ Sekarang kita telah memperoleh bukti yang lebih kuat mengenai kaitan antara penggunaan antibiotika dan resistensi.”

Hasil penelitian tersebut memperkuat pendapat ahli selama ini yang mengatakan bahwa penggunaan antibiotika secara tidak rasional dan berlebihan dapat memicu timbulnya bakteri yang resisten. Sehingga disarankan agar para tenaga medis lebih berhati-hati dalam memberikan antibiotika, dan agar pasien tidak menggunakan antibiotika tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Berhenti Merokok Dapat Memulihkan Arteri

Sebuah penelitian baru telah mengkonfirmasikan bahwa perokok memiliki pembuluh darah arteri yang lebih kaku dibandingkan mereka yang tidak merokok. Namun, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa perubahan negatif pada pembuluh darah ini bersifat reversibel alias dapat dipulihkan dengan cara berhenti merokok, walaupun diperlukan waktu tidak kurang dari 10 tahun pasca berhenti merokok agar terjadi pemulihan arteri.

“Merokok adalah faktor risiko utama tidak hanya untuk penyakit paru dan kanker, tapi juga untuk serangan jantung, stroke, dan gagal jantung,” Dr. Noor A. Jatoi dari Trinity College Dublin di Irlandia menekankan.

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa merokok baik yang dilakukan sekali-sekali maupun kronis dan paparan rokok pasif dapat menyebabkan arteri menjadi kaku, sehingga menghalangi arteri mengembang ketika otot dan jantung membutuhkan oksigen lebih banyak. Arteri yang kaku meningkatkan tekanan pada jantung sehingga sering mengakibatkan hipertensi.

Tim Dr. Jatoi melakukan pembandingan kekakuan arteri antara 156 perokok, 136 mantan perokok, dan 268 non perokok. “Kami mengelompokkan para mantan perokok sesuai dengan berapa lama mereka telah berhenti merokok, yaitu di bawah 1 tahun, lebih dari satu tahun namun kurang dari 10 tahun, dan lebih dari 10 tahun tidak merokok,” Dr. Jatoi menjelaskan.

Dalam laporan yang dimuat oleh jurnal Hypertension, peneliti menuliskan bahwa perokok dan mantan perokok kelompok pertama (berhenti merokok selama 1 tahun) memiliki pembuluh darah arteri yang lebih kaku dibandingkan non perokok.

Pada mantan perokok, lamanya masa berhenti merokok berhubungan langsung dengan kekakuan arteri. Pemulihan tampak setelah berhenti merokok selama 1 sampai 10 tahun, namun parameter kekakuan arteri baru mencapai nilai normal setelah berhenti merokok selama 10 tahun.

“Penelitian kami memperkuat anjuran bahwa berhenti merokok itu penting bagi para perokok untuk meningkatkan kualitas dan masa hidup mereka,” ujar Dr. Jatoi. Penelitian itu berhasil menunjukkan efek tidak sehat merokok dan manfaat berhenti merokok.

Penelitian tersebut juga memperkuat berbagai penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa risiko serangan jantung dan stroke pada perokok semakin menurun dengan berhenti merokok selama kurun waktu 3 sampai 20 tahun.

6 Strategi Turunkan Berat Badan

Bagi sebagian besar orang, menurunkan berat badan bukan persoalan mudah. Ada beragam cara yang ditawarkan berbagai pihak. Kita perlu paham bahwa yang paling mendasar dalam program penurunan berat badan adalah tetap mengombinasikan antara pemasukan energi atau makan dengan pengeluaran energi atau olahraga.

Anda perlu membuat perubahan permanen dalam perilaku dan menentukan bagaimana perubahan permanen itu mesti dibuat. Untuk itu, ikutilah beberapa hal berikut :

1. Buat Komitmen

Menurunnya berat badan secara permanen butuh waktu dan upaya. Ini mebutuhkan fokus dan komitmen sepanjang hidup. Pastikan bahwa Anda siap melakukan perubahan dan yakinkan diri bahwa langkah Anda ini benar.

Tak seorang pun yang bisa menurunkan berat badan. Faktanya, justru tekanan dari luar, meski itu dari orang terdekat Anda justru membuat segalanya meburuk.

Saat Anda memulai perubahan ini, coba selesaikan masalah lain. Fokus ke program jelas butuh energi. Jadi, pastikan kalau fokus Anda tidak terpecah.

2. Carilah Dukungan Emosional

Hanya Anda yang mampu membantu suksesnya program ini dengan bertanggung jawab pada perilaku yang diharapkan. Namun bukan berarti semuanya mesti dijalani sendiri. carilah dukungan moril dari pasangan, keluarga dan teman.

Carilah orang yang benar-benar menaruh perhatian pada Anda dan mampu memberi dukungan. Dengannya Anda diharapkan mampu konsisten dengan semua perubahan yang hendak dijalankan.

3. Buatlah tujuan yang realistis

Saat Anda mulai mempertimbangkan apa yang Anda harapkan dari perencanaan makan dan latihan yang hendak dijalankan, cobalah untuk realistis. Berat badan menurun pelan namun pasti. Tetapkan tujuan untuk penurunan berat setengah sampai satu kilogram per minggu. Untuk itu, Anda perlu membakar 500 hingga 1000 kalori lebih dari konsumsi yang Anda masukkan.

Menurunkan berat dengan cepat berarti Anda juga menghilangkan air dan jaringan otot, bukannya lemak. Tetapkan proses sebagai tujuan seperti olahraga teratur daripada menetapkan hasil sebagai tujuan (misalnya turun hingga 25 kilo).

Mengubah proses-kebiasaan- merupakan kunci menurunnya berat badan. Dan pastikan bahwa tujuan itu benar-benar realistis, spesifik, terukur. Contohnya, Anda akan berjalan kaki setiap hari 30 menit, sebanyak lima kali seminggu.

4. Nikmati Makanan Sehat

Beradaptasi dengan program baru ini berarti Anda menyadari sedang menurunkan asupan total kalori. Bukan berarti hal ini menurunkan selera, kepuasaan makan.

Anda bisa mulai dengan menyukai makanan-makanan mengenyangkan tetapi menyehatkan, berakalori rendah seperti buah, sayuran, juga kacang-kacangan.

5. Aktiflah dan Tetap Bergerak

Sekedar diet tak mengubah bobot Anda. Sambil memangkas kalori dari makanan yang diasup per minggu hingga 3500 kalori (setengah kilogram), Anda perlu berjalan kaki selama tiga puluh menit setiap hari selama lima kali dalam seminggu. Ini akan meningkatkan penurunan berat.

Tujuan olahraga pada dasarnya membakar kalori, meski ada manfaat lain yang juga bagus. Dan seberapa banyak kalori yang Anda bakar tergantung dari kekerapan, durasi serta intensitas aktivitas.

Salah satu cara terbaik untuk melepas lemak adalah dengan tetap melakukan latihan erobik seperti berjalan lebih dari 30 menit. Bila mungkin setiap hari.

Meski jadual erobik teratur merupakan cara terbaik menurunkan berat, ekstra aktivitas akan membantu pembakaran kalori. Gaya hidup harian bisa Anda manfaatkan untuk itu, misalnya dengan mencoba memilih tangga daripada lift. Atau besepeda saat pulang kantor daripada bermotor.

6. Ubah gaya hidup

Tidak cukup hanya dengan makan sehat dan latihan selama beberapa minggu atau bulan. Anda mesti memasukkan program perubahan perilaku. Mulai dengan memperhatikan hal-hal seperti jenis makanan yang dikonsumsi, istirahat, pekerjaan, serta kebiasaan lain yang tidak mendukung. Buang semua itu dan mulai dengan program yang baru.

Sumber: Gaya Hidup Sehat

Mencegah Kanker Usus dengan Buah

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuan dari University of North Carolina menunjukkan bahwa orang yang lebih banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sedikit mengkonsumsi daging mempunyai risiko kanker kolon yang lebih rendah.

Penelitian mereka memperkuat hasil dari beberapa penelitian lain yang juga menunjukkan bahwa daging dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, terutama kanker kolon, dan memberikan rincian mengenai faktor lain dalam pola makan yang penting untuk dipertimbangkan.

Dalam penelitian terkini, para ilmuan tersebut melakukan wawancara dengan 725 orang yang baru saja menjalani kolonoskopi dan menanyakan mengenai pola makan (diet), kebiasaan merokok, dan kebiasaan lainnya.

Dari seluruh partisipan, 203 diantaranya telah mengetahui bahwa mereka menderita adenoma, yaitu daging tumbuh yang sering menjadi tumor, dan telah menjalani pengangkatan adenoma tersebut melalui kolonoskopi.

Gregory Austin dan koleganya menganalisa jawaban yang diberikan partisipan dan menemukan bahwa jawaban tersebut membagi partisipan dalam tiga kelompok: kelompok yang mengkonsumsi banyak buah dan sedikit daging,kelompok yang mengkonsumsi banyak sayuran dan daging dalam jumlah sedang, dan kelompok yang banyak mengkonsumsi daging.

Mereka yang mengkonsumsi daging dalam jumlah sedang dan banyak mempunyai risiko mengalami daging tumbuh (polip) sebesar 70% lebih tinggi daripada mereka yang mengkonsumsi banyak buah dan sedikit daging.

Dalam Journal of Nutrition, peneliti menulis bahwa mereka berusaha mengetahui apakah konsumsi makanan hijau dapat mengurangi dampak buruk akibat mengkonsumsi daging.

“Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buah dan sayuran mempunyai manfaat protektif, namun berbagai penelitian lainnya menemukan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi sayur dan buah dengan risiko terjadinya neoplasma (tumor atau pra tumor) kolorektal,” tulis ilmuan dalam jurnal tersebut.

Kanker kolon merupakan penyebab kematian akibat kanker yang kedua terbanyak di Amerika Serikat setelah kanker paru, dengan perkiraan 52.000 kematian dalam tahun 2007 ini.

Kelompok yang mengkonsumsi banyak daging (345 orang) merupakan kelompok yang terbesar dan menggambarkan pola makan masyarakat Amerika Serikat pada umumnya.

Mereka mengkonsumsi sayur dan buah dalam jumlah jauh di bawah yang direkomendasikan dan makan lemak serta gula lebih banyak dibandingkan yang lain.

Pada kelompok yang mengatakan bahwa mereka mengkonsumsi banyak buah dan sedikit daging hanya 18% yang mengalami polip, sedangkan pada kelompok pengkonsumsi daging dalam jumlah sedang yang mengalami polip ada 30%, dan 32% pada kelompok yang banyak mengkonsumsi daging.

Tips, Cara Efektif Cegah Stroke

Stroke itu penyakit orang tua? Anda harus buang jauh-jauh pendapat itu. Di Amerika Serikat setiap tahunnya 15.000-an orang berusia antara 30-44 tahun terserang stroke.

Di Indonesia angkanya tidak pernah jelas. Harap maklum, karena data belum dianggap penting. Tapi para pakar sependapat bahwa usia penderita stroke di sini semakin muda.

Jika Anda tak ingin dan belum menjadi korbannya, mulai sekarang juga harus melakukan tindakan pencegahan. Berikut ini sejumlah saran dari Harold P. Adams, Jr. MD., profesor neurologi di University of Iowa Hospital and Clinic, Iowa City, AS., untuk mengurangi risiko stroke.

1. Periksa tekanan darah secara rutin. Riset menunjukkan, rajin kontrol mengurangi 40 persen risiko stroke. "Mengontrol tekanan darah tinggi itu vital bagi pencegahan stroke," ujar Prof. Adams. Bila lebih dari 140/90, berarti tekanan darah Anda tinggi. Usahakan untuk menurunkannya.

2. Singkirkan tembakau. Hasil studi memperlihatkan, menjauhi tembakau mengurangi risiko stroke sampai 33 persen. "Tidak ada istilah merokok sedikit. Harus berhenti sama sekali, sejak saat ini!" tandas Prof. Adams.

3. Periksa leher Anda. Mintalah dokter mendengarkan bunyi mendesing di leher Anda. Ini terutama penting jika Anda mengalami aterosklerosis (pengerasan dan penebalan pembuluh darah) yang menyebabkan tersumbatnya aliran darah.

4. Lakukan latihan olahraga. Riset menunjukkan, mereka yang mulai latihan pada usia antara 25-40 tahun, risikonya terserang stroke berkurang 57 persen. Sedangkan yang mulai latihan saat usianya 40-55 tahun, kesempatannya 37 persen lebih baik untuk terhindar dari stroke.

5. Asal hijau atau oranye, santap saja. Terlalu dini menyebut beta-karoten dapat mencegah stroke. Tapi makan sayur dan buah (sumber beta-karoten) lebih banyak setiap harinya, kata Prof. Adams, sangat baik.

6. Makanlah potasium. Riset menegaskan, mengkonsumsi makanan kaya potasium sehari-hari, mengurangi risiko stroke 40 persen. Kentang adalah sumber potasium yang baik, selain alpukat, kedelai, pisang, salmon dan tomat.

7. Kenali kandungan aspirin. Memang aspirin sering disebut bisa membantu mencegah stroke. "Tapi kalau Anda tidak memiliki risiko stroke, dampaknya bisa kurang baik," ujar Prof. Adams. Konsultasilah pada dokter.

8. Kurangi lemak. Apa yang baik bagi jantung Anda, baik pula bagi otak. Menjaga kadar kolesterol berarti menghambat aterosklerosis dan stroke. Makanlah lemak tidak lebih dari 25 persen kebutuhan kalori.

9. Jauhi alkohol. Kalau Anda belum berkenalan dengan alkohol, lebih baik tidak usah kenal, walau ada penelitian yang menyatakan bahwa dalam jumlah tertentu bisa mencegah stroke dan serangan jantung. Sebab, tidak pernah jelas ukuran minum secukupnya itu.

Sunday 23 December 2007

Cara Baru Melangsingkan Tubuh

South Beach Diet, Cara Baru Melangsingkan Tubuh

FAKTA ini menunjukkan betapa kegemukan menjadi momok bagi banyak orang. Dari segi kesehatan hal itu baik. Kegemukan atau obesitas, selain mengurangi rasa percaya diri berkaitan dengan penampilan fisik, diketahui meningkatkan risiko berbagai penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit kardiovaskular.

Berbagai upaya dilakukan orang untuk terhindar dari kegemukan atau untuk mengatasinya bila sudah telanjur gemuk. Berdiet adalah salah satu contoh upaya tersebut. Berbagai jenis diet yang banyak diterapkan, antara lain diet tinggi protein-rendah karbohidrat (high protein-low carbohyadrate diet), diet rendah lemak-rendah karbohidrat (low fat-low carbohydrate diet), dan Atkins diet. Semuanya menjanjikan penurunan bobot badan (BB) yang cepat.

Namun, beberapa cara berdiet yang dia tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Klaim menurunkan BB banyak didasarkan pada pengalaman pribadi beberapa orang yang belum bisa mencerminkan kebenarannya.

Beberapa metode diet juga sulit diterapkan. Terlalu banyak pantangan adalah salah satu contohnya. Susahnya memilih dan menyusun menu merupakan bentuk kesulitan lain. Ada juga cara berdiet yang menuntut kepatuhan yang tinggi dan kedisiplinan yang ketat. Akibatnya adalah pendiet sudah menyerah sebelum bentuk tubuh yang diidamkan tercapai.

“South Beach Diet”

Salah satu cara menurunkan BB yang relatif baru dan mudah diterapkan adalah South Beach Diet. Metode ini pertama sekali dikembangkan oleh dr Arthur Agatston, seorang kardiolog dari South Beach, Miami, Florida, Amerika Serikat (AS).

Metode ini secara “tidak sengaja” ditemukan oleh Agatston ketika memberikan diet bagi pasiennya yang mengalami masalah kesehatan jantung dan kardiovaskular berkaitan dengan obesitas yang dideritanya. Ternyata, diet tersebut berhasil menurunkan BB pasien. Sejak itu, diet tersebut-yang kemudian dikenal sebagai South Beach Diet (SBD)-menjadi amat populer di AS, bahkan di negara-negara lain.

Berbeda dengan metode diet yang lazim yang umumnya membatasi karbohidrat, lemak, atau protein secara ketat, SBD memberi pendiet keleluasaan untuk memilih makanan yang mereka sukai. Diet ini bukan diet rendah-karbohidrat juga bukan rendah-lemak. SBD menganjurkan pendiet memilih jenis karbohidrat dan lemak secara tepat.

Tiga tahapan

SBD terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

* Penurunan BB secara cepat
* Penurunan BB lanjutan, dan
* Pemeliharaan BB.

Tahapan pertama adalah masa pembatasan karbohidrat. Namun, tidak semua karbohidrat dihindari, hanya karbohidrat yang “buruk”, seperti kentang dan roti.

Pada tahapan ini pendiet tetap makan tiga kali sehari ditambah makan makanan selingan di antaranya. Ukuran makanan juga tidak perlu dikurangi. Tahapan ini dijalani selama minimal dua minggu dan dapat dilanjutkan hingga satu bulan. Setelah dua minggu menjalani tahapan pertama, diperkirakan BB turun antara 5 hingga 6 kilogram.

Tahapan kedua merupakan tahapan penurunan BB secara perlahan-lahan (0,5-1,0 kg/minggu). Tahapan ini dijalani hingga tercapai BB yang diinginkan (rentang waktu tidak dibatasi). Tahapan ini disebut juga sebagai tahapan pemberian karbohidrat (karbohidrat “baik”) kembali. Secara perlahan-lahan, asupan pangan sumber karbohidrat “baik”- biji-bijian, beras tumbuk, atau kacang-kacangan-ditingkatkan.

Beberapa jenis pangan yang masih dihindari, antara lain roti, kentang, dan wortel. Buah yang harus dihindari, antara lain semangka dan nanas.

Setelah menyelesaikan tahapan pertama dan kedua, tahapan selanjutnya adalah pemeliharaan BB. Tahap ini bertujuan untuk menjaga BB yang telah dicapai tidak naik atau turun. Pada masa ini, tingkat dan jenis asupan pangan lebih bebas. Sedapat mungkin dihindari makanan selingan (snacks).

Sebaiknya pendiet memilih kacang-kacangan (buncit, kacang merah, kacang kedelai, dan kacang hijau) sebagai sumber lemak dan protein. Beberapa jenis beras merah dan brown rice adalah pilihan makanan pokok yang tepat.

Secara umum konsumsi buah, seperti, apel, pir, anggur, dan jeruk, tidak dibatasi. Diet pada tahapan ketiga ini dianjurkan untuk terus diterapkan.

“Slow-release carbohydrates”

Pada dasarnya, landasan ilmiah bagi SBD telah lama-tahun 1981-dibangun oleh dr David Jenkins, seorang Profesor Ilmu Gizi pada Universitas, Toronto, Kanada, ketika dia mengembangkan konsep indeks glikemik (IG).

Konsep ini lahir dari keinginan Jenkins untuk menemukan cara baru penatalaksanaan diet bagi penderita diabetes melitus, penderita obesitas, dan olahragawan. Dengan konsep ini, Jenkins mengelompokkan pangan menurut IG- nya, yaitu pangan ber-IG rendah (IG $<> 70) (saat ini sudah tersedia daftar IG dari lebih 600 jenis pangan, baik mentah maupun olahan).

IG adalah angka yang menyatakan kecepatan pangan menaikkan kadar gula (glukosa) darah setelah mengonsumsinya. Pangan yang memiliki IG tinggi menaikkan kadar gula darah dengan cepat dan sebaliknya.

Selanjutnya dikenal istilah slow release-carbohydrates, yaitu karbohidrat dari pangan yang dicerna dengan lambat dan karenanya diserap dengan lambat. Akibatnya adalah kadar gula darah naik secara perlahan-lahan. Inilah yang dalam SBD dikenal sebagai karbohidrat “baik”. Sebaliknya, high-release carbohydrates (karbohidrat “jahat”) adalah karbohidrat yang dicerna dan diserap dengan cepat sehingga kadar gula darah naik dengan cepat pula.

Apa kaitannya dengan penurunan BB?

Kehadiran gula dalam darah merupakan salah satu pemicu pengeluaran insulin dari pankreas. Tujuannya adalah menjaga kadar gula darah agar tetap normal (100-180 mg/dL setelah makan). Makin banyak gula di dalam darah, makin banyak insulin dikeluarkan.

Sekresi insulin yang berlebihan akan mengakibatkan tiga hal, yaitu (1) mendorong tubuh untuk menyimpan gula darah sebagai lemak, (2) menghambat pembakaran lemak (insulin lebih memilih menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi daripada lemak karena hal itu adalah cara yang paling efisien), dan (3) memberi kode kepada hati untuk mensintesa kolesterol.

Kalau yang dikonsumsi adalah pangan yang memiliki IG rendah-yang tidak menaikkan kadar gula secara mendadak-pankreas melepaskan insulin secara perlahan-lahan. Karenanya, tidak ada gula yang disimpan sebagai lemak, pembakaran lemak ditingkatkan sebagai sumber energi, dan tidak terjadi peningkatan sintesa kolesterol di hati.

Berbagai penelitian telah membuktikan peranan IG pangan pada mekanisme penyimpanan lemak tubuh. Miller dan koleganya dari Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Sydney, Australia, melalui penelitian pada pria dewasa, menunjukkan bahwa diet rendah-IG mampu menurunkan laju penyimpanan massa lemak total.

Studi pemberian diet rendah-IG di Afrika Selatan juga menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan yang yang memiliki IG yang rendah berkurang BB-nya rata-rata sebesar 7 kg setelah dua minggu masa pemberian-angka ini hampir sama dengan BB yang turun pada tahap pertama SBD.

Kelebihan lain dari pangan yang memiliki IG rendah adalah lebih mengenyangkan. Para peneliti di Universitas Sydney juga telah membuktikan hal ini. Pangan rendah-IG cenderung menunda rasa lapar. Mereka menemukan bahwa pada diet rendah-IG, orang belum merasa kenyang meskipun kuantitas pangan yang dikonsumsi sudah melampaui kebutuhannya. Akibatnya adalah konsumsi pangan yang berlebihan. Tampaknya SBD adalah alternatif baru untuk melangsingkan tubuh yang menjanjikan, selain karena relatif mudah diterapkan juga didukung oleh fakta ilmiah yang memadai.

Sumber : Albiner Siagian Pengajar pada Bagian Gizi FKM Universitas Sumatera Utara

Friday 7 December 2007

Memori Berhubungan dengan Serangan Jantung

Orang dengan waktu reaksi yang lebih lambat dan memiliki memori yang buruk tampaknya akan mengalami kematian akibat serangan jantung, hasil suatu penelitian.

Dr. Beverly Shipley dari Edinburgh University melakukan survey terhadap kecerdasan mental sejumlah 6.400 orang selama masa lebih dari dua dekade.

Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa mereka yang memiliki waktu reaksi yang lebih lambat dan memiliki kemampuan memori yang buruk, memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular ataupun gangguan pernafasan.

Dr. Shipley mempresentasikan hasil penelitiannya dalam konferensi di Perth.

Partisipan yang ikut dalam penelitian tersebut berusia antara 18 hingga 99 tahun.

Setelah mendapatkan beberapa masukan tentang berbagai faktor yang selalu berhubungan dengan penyakit jantung, seperti aktifitas fisik, tekanan darah, body mass index (BMI) dan kebiasaan merokok, terbukti bahwa seseorang yang memiliki waktu reaksi yang lebih lama memiliki rata-rata kematian yang lebih tinggi.

Hasil penelitian yang dilakukan dr. Shipley menyimpulkan bahwa perbedaan kemampuan mental memiliki faktor risiko yang berhubungan dengan kesehatan pembuluh darah jantung.

Ia mengatakan salah satu hasil yang mencengangkan dari penelitian yang ia lakukan adalah bahwa anak kecil dan orang tua sama-sama memiliki hubungan antara kognitif dan kematian akibat penyakit jantung.

Meski terlihat jelas adanya hubungan antara keduanya, dr. Shipley menyebutkan belum jelas bagaimana hubungan antara kognitif dan waktu reaksi dengan risiko kematian. "Hal ini menjadi pekerjaan baru yang harus diteliti" ia mengatakan.

Konsumsi Minyak Ikan Selama Kehamilan Dapat Meningkatkan Kemampuan Otak Bayi

Mengkonsumsi minyak ikan saat hamil dapat meningkatkan koordinasi bayi serta mencegah terjadinya depresi post-natal.

Wanita yang mendapatkan dosis besar minyak ikan saat hamil secara nyata dapat meningkatkan daya koordinasi pada anak, para ahli menyebutkan.

Suatu penelitian terbaru menyebutkan bahwa kapsul yang berisi minyak ikan disebut kapsul pintar, karena sangat berpotensi mengembangkan kemampuan otak anak terutama saat masih dalam kandungan.

Terlihat adanya koordinasi yang baik antara mata dan tangan pada masa kanak-kanak pada ibu yang mengkonsumsi suplemen minyak ikan mulai trimester kedua kehamilan dibandingkan dengan mereka yang tidak mengkonsumsi.

Terdapat peningkatan kemampuan dari otak dan kemampuan berbicara pada anak yang saat didalam kandungan ibunya mengkonsumsi minyak ikan, dikatakan dalam penelitian yang dipublikasikan oleh Medical Journal Archives of Disease in Childhood.

Bukti terbaru menunjukkan bagaimana asam lemak omega3 yang terkandung dalam minyak ikan dapat meningkatkan kemampuan otak janin.

Asam lemak omega3 berperanan penting dalam perkembangan susunan saraf pusat.

Akhir minggu ketiga kehamilan merupakan waktu yang tepat untuk memulai mengkonsumsi minyak ikan, karena laju pertumbuhan otak manusia mulai terjadi saat itu, hingga beberapa bulan pertama setelah bayi dilahirkan. Penelitian lain menyimpulkan bahwa Cod liver oil yang dikonsumsi selama kehamilan dapat meningkatkan berat lahir dan menekan risiko bayi mengalami diabetes type 1.

Selain manafaat yang didapatkan oleh janin, hasil penelitian juga menyebutkan minyak ikan sangat membantu menjaga kesehatan ibu saat melahirkan, termasuk menurunkan risiko terjadinya peningkatan tekanan darah dan mencegah terjadinya depresi setelah melahirkan.

Penelitian terakhir yang didapatkan dari University of Western Australia menyebutkan sebanyak 98 wanita hamil diteliti yaitu mereka yang mengkonsumsi 4g suplemen minyak ikan atau 4g olive oil perhari selama 20 minggu masa kehamilan, atau hingga bayi lahir.

Selanjutnya saat anak tersebut berusia 2 tahun, mereka diberikan berbagai variasi tes untuk menilai tumbuh kembangnya.

Anak-anak yang berasal dari ibu yang mengkonsumsi suplemen minyak ikan memiliki nilai yang lebih tinggi secara bermakna pada koordinasi mata dan tangan, dibandingkan dengan mereka yang ibunya mengkonsumsi suplemen olive oil.

Anak yang mendapatkan suplemen minyak ikan juga memperoleh nilai yang lebih tinggi pada penilaian kemampuan berbicara, lamanya waktu bicara serta jumlah kosa kata yang telah mereka miliki, setelah dibandingkan dengan berbagai faktor seperti usia ibu dan faktor penggunaan ASI.

Hanya mereka yang tidak merokok dan mereka yang tidak rutin makan ikan lebih dari dua kali dalam seminggu yang diikutsertakan dalam penelitian.

Profesor Susan Prescott, yang memimpin penelitian tersebut menyebutkan, bahwa ditemukan data yang mengindikasikan bahwa suplemen minyak ikan yang dikonsumsi terus menerus selama 20 minggu saat kehamilan tidak saja aman, tetapi juga memiliki kemampuan efektif yang sangat dibutuhkan bagi bayi dan ibu dikemudian hari.

London GP Dr. Sarah Jarvis, seorang pemimpin International Cod Liver omega 3 Foundation mengatakan bahwa tidak ada larangan untuk mengkonsumsi ikan pada wanita hamil atau pemberian suplemen minyak ikan yang memiliki kualitas yang baik.

Ia menambahkan terbukti omega 3 dapat meningkatkan perkembangan kemampuan dari otak, namun menurutnya dengan dosis yang kecil saja efeknya sudah terlihat, sehingga tidak dibutuhkan dosis yang sangat tinggi.

Racun Ajaib, Toksin Botulinum

Awalnya merupakan nama yang buruk dan menakutkan karena merupakan bentuk dari racun, selanjutnya menjadi terkenal karena ternyata berkhasiat mengatasi kerutan di wajah. Saat ini toksin botulinum disebut sebagai racun ajaib dan telah banyak dimanfaatkan sebagai terapi dalam berbagai kasus penyakit/gangguan kesehatan.

Berita ini didapat dari Mayo Clinic Health Letter, dimana disebutkan bahwa toksin botulinum ini dapat diaplikasikan keberbagai kasus emergensi.

Toksin botulinum menghambat hubungan antara syaraf dan otot. Bersifat sebagai racun bila dimakan/termakan dalam jumlah yang besar, misalnya dapat menyebabkan paralisis pada otot pernafasan.

Sekitar 30 tahun yang lalu, ditemukan bahwa dengan menyuntikkan sejumlah kecil toksin ini, secara aman dapat mempertahankan gerakan otot untuk waktu beberapa bulan. The Food and Drug Administration telah mengesahkan bahwa toksin botulinum dapat mengurangi kerutan yang terjadi di wajah dan sebagai terapi pada kelopak mata yang turun serta kontraksi otot mata pada kasus mata yang tidak simetris kiri dan kanan. Terus berkembang saat ini juga dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya keringat yang berlebihan di tangan, kaki dan ketiak serta mampu mengatasi distonia (kekakuan leher).

Penggunaan di klinik lainnya yaitu sebagai terapi otot pada kasus cerebral palsy, multipel sklerosis, stroke, parkinson dan mengatasi masalah gangguan menelan dan gangguan bicara.

Aplikasi terbaru yang telah dilakukan adalah mengatasi jaringan parut di wajah dan terapi untuk mengontrol gangguan pada kandung empedu.

Saat ini toksin botulinum sedang diteliti apakah dapat digunakan untuk mengatasi gangguan sakit kepala, khususnya gejala migrain. saat ini telah dicobakan terapi migrain dengan penggunaan toksin botulinum ini, umumnya digunakan pada mereka yang dengan terapi lain tetap gagal.

Asam Urat Tinggi dan Demensia

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ahli dari US menyebutkan bahwa tingginya kadar asam urat pada orang tua berhubungan dengan adanya gangguan pada fungsi kognitif.

Tes darah sederhana yang menilai kadar asam urat dapat membantu memprediksi adanya masalah yang berhubungan dengan penyakit usia lanjut, dilaporkan oleh tim peneliti gabungan dari Johns Hopkins dan Yale University Medical Schools.

Penelitian tersebut ditampilkan dalam Journal Neuropsychology, dimana disebutkan pemeriksaan lab darah terhadap kadar asam urat telah dilakukan pada 96 partisipan yang berusia 60 hingga 92 tahun.

Mereka menyebutkan bahwa partisipan yang memiliki kadar asam urat yang nilainya lebih tinggi dari nilai normal memiliki skor rata-rata lebih rendah saat dilakukan tes perkembangan mental, memori verbal dan kerja dari memori.

Penelitian yang dipublikasikan oleh American Psychological Association mendefinisikan bahwa kadar asam urat normal tinggi adalah 5,8 hingga 7,6 mg/dL untuk pria dan 4,8 hingga 7,1 mg/dL untuk wanita.

Temuan ini menyimpulkan bahwa orang tua dengan kadar serum asam urat lebih tinggi dari normal cenderung memiliki proses informasi yang lebih lambat dan memiliki gangguan verbal serta memori.

Dilaporkan oleh David Schretlen, bahwa tindakan awal dengan mendeteksi adanya serum asam urat yang lebih tinggi dari normal dapat menjadi penentu awal adanya gangguan di otak.

Schretlen menyebutkan kadar asam urat cenderung tinggi dengan bertambahnya usia, meskipun penyebab naiknya kadar tersebut belum dapat dijelaskan.

Tingginya kadar asam urat juga berhubungan dengan faktor risiko demensia seperti tekanan darah tinggi, aterosklerosis, DM tipe 2 dan sindrom metabolik karena obesitas abnormal dan resistensi insulin.