Monday 24 December 2007

Cara Terbaik Untuk Mempelajari Kata Baru Bagi Balita

Menurut sebuah penelitian yang dilaporkan baru-baru ini, balita akan lebih mudah mempelajari kata-kata baru bila mereka dapat mengungkapkan sendiri apa arti kata itu.

Seorang peneliti dari Johns Hopkins University di Maryland melakukan penelitian banding antara efektivitas dua macam strategi mempelajari kata pada 100 anak berusia 36 sampai 42 bulan.

Penemuannya menunjukkan bahwa kata-kata yang dipelajari melalui pembuatan kesimpulan, dengan proses eliminasi misalnya, lebih mudah melekat pada memori anak dibandingkan kata-kata yang diperoleh melalui instruksi langsung.

Hasil ini dapat merubah cara berpikir mengenai edukasi dan proses belajar, ujar Justin Halberda, seorang asisten dosen psikologi dan ilmu otak di Johns Hopkins.

Ada dua cara belajar pada anak-anak: ia belajar dengan cara mengungkapkan sendiri arti kata itu atau dengan cara diberitahukan oleh orang lain, dan sebagian besar pendidikan di sekolah kita terkekang dengan cara orang lain memberitahukan kita tentang berbagai hal,” ujar Halberda.

“Ternyata anak-anak mengetahui lebih banyak kata dengan cara membuat kesimpulan dan mereka akan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi mengenai pengetahuan mereka.”

Dengan hipotesis bahwa anak akan lebih cepat mempelajari kata bila lebih banyak dilibatkan, Brinster melakukan pengujian untuk mengetahui efektivitas proses membuat kesimpulan dibandingkan instruksi langsung.

Dalam pengujian proses membuat kesimpulan, Brinster menunjukkan berbagai gambar yang sering maupun jarang dilihat oleh para balita, seperti bola dan kunci T untuk memperbaiki ledeng. Ia juga melakukannya dengan cara mengucapkan kata yang dia ciptakan sendiri seperti ”blicket”, dan meminta anak-anak balita tersebut untuk mengartikan kata itu.

Dalam pengujian instruksi langsung, anak-anak balita itu hanya dia tunjukkan gambar-gambar yang jarang dilihat dan diberitahukan namanya.

Kemudian Brinster membiarkan anak-anak itu bermain dengan benda yang sering dilihat dan kemudian membawa benda yang jarang dilihat dan meminta mereka untuk membantunya mengartikan benda apa itu.

“Secara umum, kami menemukan bahwa anak-anak menjadi lebih akurat bila kata-kata dipresentasikan dengan gambar yang lain, atau dengan pengujian membuat kesimpulan, dibandingkan pengajian dengan instruksi,” Brinster menjelaskan dalam sebuah wawancara.

“Dari apa yang saya lihat, mereka melakukannya melalui proses eliminasi dan menggunakan informasi yang mereka miliki sendiri, yang dapat menciptakan semua kaitan lain tersebut.”

No comments: