Monday 24 December 2007

Berhenti Merokok Dapat Memulihkan Arteri

Sebuah penelitian baru telah mengkonfirmasikan bahwa perokok memiliki pembuluh darah arteri yang lebih kaku dibandingkan mereka yang tidak merokok. Namun, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa perubahan negatif pada pembuluh darah ini bersifat reversibel alias dapat dipulihkan dengan cara berhenti merokok, walaupun diperlukan waktu tidak kurang dari 10 tahun pasca berhenti merokok agar terjadi pemulihan arteri.

“Merokok adalah faktor risiko utama tidak hanya untuk penyakit paru dan kanker, tapi juga untuk serangan jantung, stroke, dan gagal jantung,” Dr. Noor A. Jatoi dari Trinity College Dublin di Irlandia menekankan.

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa merokok baik yang dilakukan sekali-sekali maupun kronis dan paparan rokok pasif dapat menyebabkan arteri menjadi kaku, sehingga menghalangi arteri mengembang ketika otot dan jantung membutuhkan oksigen lebih banyak. Arteri yang kaku meningkatkan tekanan pada jantung sehingga sering mengakibatkan hipertensi.

Tim Dr. Jatoi melakukan pembandingan kekakuan arteri antara 156 perokok, 136 mantan perokok, dan 268 non perokok. “Kami mengelompokkan para mantan perokok sesuai dengan berapa lama mereka telah berhenti merokok, yaitu di bawah 1 tahun, lebih dari satu tahun namun kurang dari 10 tahun, dan lebih dari 10 tahun tidak merokok,” Dr. Jatoi menjelaskan.

Dalam laporan yang dimuat oleh jurnal Hypertension, peneliti menuliskan bahwa perokok dan mantan perokok kelompok pertama (berhenti merokok selama 1 tahun) memiliki pembuluh darah arteri yang lebih kaku dibandingkan non perokok.

Pada mantan perokok, lamanya masa berhenti merokok berhubungan langsung dengan kekakuan arteri. Pemulihan tampak setelah berhenti merokok selama 1 sampai 10 tahun, namun parameter kekakuan arteri baru mencapai nilai normal setelah berhenti merokok selama 10 tahun.

“Penelitian kami memperkuat anjuran bahwa berhenti merokok itu penting bagi para perokok untuk meningkatkan kualitas dan masa hidup mereka,” ujar Dr. Jatoi. Penelitian itu berhasil menunjukkan efek tidak sehat merokok dan manfaat berhenti merokok.

Penelitian tersebut juga memperkuat berbagai penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa risiko serangan jantung dan stroke pada perokok semakin menurun dengan berhenti merokok selama kurun waktu 3 sampai 20 tahun.

No comments: