Sunday 30 December 2007

Suplemen Untuk Balita

Sekarang ini cukup banyak suplemen yang ditawarkan untuk balita. Sesungguhnya perlukah seorang balita diberi suplemen? Kira-kira kapan balita tersebut memerlukannya?

Arti suplemen adalah pelengkap ketika tubuh kekurangan suatu unsur zat gizi. Suplemen dapat berupa vitamin, mineral, atau zat gizi lainnya seperti asam lemak, asam amino, dan zat esensial (misalnya serat).

Seorang anak diduga membutuhkan suplemen apabila:

  • Anak mengidap gangguan pencernaan
  • Anak mengalami gangguan penyerapan zat gizi tertentu
  • Kebutuhan zat gizi anak sedang meningkat
  • Anak kehilangan zat gizi yang berlebihan
  • Anak kurang porsi makannya atau terbatas pilihan menu hariannya
  • Anak sering diare sejak bayi sehingga terjadi kerusakan pada sel-sel usus dan akhirnya terjadi gangguan penyerapan zat gizi
  • Anak sejak lahir mengalami gangguan enzim pencernaan atau gangguan metabolisme bawaan (inborn error metabolism) sehingga penyerapan zat gizi dari makanannya tidak sempurna
  • Bila porsi asupan zat gizi anak tidak sesuai dengan laju pertumbuhan atau umurnya
  • Bila anak menderita sakit yang berat, sakit menahun, atau mengidap penyakit ginjal, hati, dan perut sehingga metabolisme vitaminnya tidak sempurna
  • Anak yang kurang asupan lemak dalam menu hariannya dan berisiko kekurangan vitamin yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K)
  • Anak dengan penyakit infeksi
  • Anak yang sedang mengidap penyakit campak, diare, dan TBC atau paru-paru yang memerlukan suplemen untuk membantu proses kesembuhannya

Perlu diketahui, tubuh manusia dibangun oleh mineral dan 25 elemen?mikro (trace elements). Sepuluh dari elemen mikro adalah bersifat esensial, yang berarti harus ada dalam menu makanan harian. Sama halnya pada anak yang kekurangan vitamin, anak tersebut juga bisa kekurangan sejumlah elemen mikro, yang bisa mengancam terjadinya gangguan metabolisme yang membutuhkan enzim-enzim, hormon, dan elektrolit.

Untuk kecukupan mineral dan elemen mikro, menu harian si kecil sebaiknya lengkap dan cukup, baik jenis maupun jumlahnya. Semakin beragam jenis menu harian, maka semakin kecil kemungkinan si anak kekurangan mineral atau elemen mikro. Semakin lebar seleranya terhadap aneka menu makanan harian, maka anak semakin kecil kemungkinannya kekurangan zat gizi esensial.

Tidak semua vitamin maupun?mineral atau elemen mikro bersifat aman bila dikonsumsi secara berlebihan. Contohnya yaitu golongan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K, tidak boleh dikonsumsi berlebihan karena bisa menyebabkan komplikasi yang buruk.

No comments: