Friday 28 December 2007

Banyak Berlatih Bahasa Asing Dapat Memperlambat Demensia (Pikun)

Demensia merupakan suatu sindroma yang menunjukkan adanya kemunduran intelegensi. Gejala demensia meliputi melemahnya daya ingat dan penilaian, disorientasi waktu dan tempat, serta hilangnya fungsi-fungsi intelek lainnya yang terjadi tanpa gangguan tingkat kesadaran. Demensia usia lanjut adalah sebuah gejala penyakit global, menurut statistik badan demensia usia lanjut Internasional dan WHO, bahwa saat ini terdapat lebih dari 8 juta penderita demensia usia lanjut di seluruh dunia. Dan diprediksi sampai pada tahun 2020 nanti, penderita demensia usia lanjut sedunia akan mencapai 34 juta orang.

Bagaimana mencegah demensia usia lanjut kini telah menjadi topik kesehatan umum setiap negara. Menurut hasil penelitian terbaru peneliti asal Kanada menyebutkan, bahwa sesering mungkin berlatih bahasa asing dapat menunda efek demensia usia lanjut.

Peneliti asal Kanada telah melakukan survei terhadap 184 manula yang menderita demensia usia lanjut tahun 2005 lalu, dari hasil survei tersebut sebanyak 91 orang diantara jumlah terkait hanya berbicara dalam satu bahasa. Sedang 93 orang lainnya sering menggunakan dua bahasa. Peneliti terkait mendapati, bahwa mereka yang hanya berbicara dalam satu bahasa rata-rata memanifestasikan keadaan demensia saat berusia 71.4 tahun. Sedang mereka yang berbicara dalam dua bahasa rata-rata baru memanifestasikan gejala demikian saat berusia 75.5 tahun. Menurut peneliti terkait, bahwa mereka yang menggunakan dua bahasa, suplai darah otak besar secara relatif lebih banyak, hubungan antar saraf dan otak lebih mudah terpelihara dengan baik, kedua sebab ini dianggap dapat membantu memperlambat terjadinya demensia usia lanjut. Namun, sang peneliti juga menegaskan bahwa mereka yang kerap menggunakan dua bahasa, hanya dapat membantu memperlambat atau menunda masa munculnya demesia usia lanjut. Tidak bisa secara tuntas mencegah terjadinya demensia usia lanjut.

Forkhes Clark, seorang pakar psikologi yang turut serta dalam peneltian ini mengatakan, penelitian terkait di atas hanya sebuah hasil penelitian awal, adapun mengenai manfaat dari seringnya menggunakan bahasa asing, masih perlu dibuktikan lebih lanjut. Namun, hasil penelitian sebelumnya di Amerika Serikat menyebutkan, bahwa mereka yang menguasai bahasa asing dengan baik saat muda, lebih tidak mudah mengidap penyakit demensia usia lanjut.

Sumber : Secret China

No comments: