Sunday 30 December 2007

Inisiasi Menyusu Dini

Untuk mempererat ikatan batin antara ibu-anak, setelah dilahirkan sebaiknya bayi langsung diletakkan di dada ibunya sebelum bayi itu dibersihkan. Sentuhan kulit dengan kulit mampu menghadirkan efek psikologis yang dalam di antara ibu dan anak.

Penelitian membuktikan bahwa ASI eksklusif selama 6 bulan memang baik bagi bayi. Naluri bayi akan membimbingnya saat baru lahir. Percayakah Anda, satu jam pertama setelah bayi dilahirkan, insting bayi membawanya untuk mencari puting sang bunda? Perilaku bayi tersebut dikenal dengan istilah inisiasi menyusu dini (IMD). Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia, dr. Utami Roesli SpA MBA mengatakan bahwa pada IMD, bayilah yang diharapkan berusaha untuk menyusu.

“Pada jam pertama si bayi menemukan payudara ibunya, ini adalah awal hubungan menyusui yang berkelanjutan dalam kehidupan antara ibu dan bayi menyusu”. Prosesnya, menurut dr. Utami, setelah IMD dilanjutkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan hingga dua tahun. Berdasarkan penelitian, jika bayi yang baru lahir dipisahkan dengan ibunya, maka hormon stres akan meningkat 50%. Otomatis, hal itu akan menyebabkan kekebalan atau daya tahan tubuh bayi menurun.

Jika dilakukan kontak antara kulit ibu dan bayi, maka hormon stres akan kembali turun sehingga bayi menjadi lebih tenang, tidak stres, pernapasan dan detak jantungnya lebih stabil. Sentuhan, emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu selama proses IMD akan merangsang keluarnya oksitosin yang menyebabkan rahim berkontraksi sehingga membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi perdarahan pada ibu.

Sentuhan dari bayi juga merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, serta merangsang pengaliran ASI dari payudara. Secara alamiah, proses inisiasi menyusu dini akan mengurangi rasa sakit pada ibu. Selain itu, bayi juga dilatih motoriknya pada saat proses tersebut.

UNICEF memperkirakan bahwa pemberian ASI eksklusif sampai usia 6 bulan dapat mencegah kematian 1.3 juta anak berusia dibawah lima tahun. Suatu penelitian di Ghana yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menunjukkan, 16% kematian bayi dapat dicegah melalui pemberian ASI pada bayi sejak hari pertama kelahirannya. Angka ini naik menjadi 22% jika pemberian ASI dimulai dalam satu jam pertama setelah kelahiran bayi.

Namun, di Indonesia hanya 8% ibu yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai berumur 6 bulan dan hanya 4% bayi disusui ibunya dalam waktu satu jam pertama setelah kelahirannya. Padahal sekitar 21.000 kematian bayi baru lahir (usia dibawah 28 hari) di Indonesia dapat dicegah melalui pemberian ASI pada satu jam pertama setelah lahir.

1 comment:

Anonymous said...

inisiasi dini menyusui?
sayangnya di samarinda, kota saya sekarang..sangat jarang rs yang melakukan hal ini..bahkan, saya sempat bersikukuh untuk dapat memberikan asi saja pada bayi saya..untuk 1 jam pertama, saya tidak dapat memberikan asi saya karena pihak rs telah memberikan susu formula tanpa persetujuan saya..setelah saya mampu berdiri, saya langsung "berebut" bayi saya untuk menyusui..dan "rebutan" itu berlanjut ke hari2 selanjutnya..ketika saya frustasi untuk dapat menyusui pada hari pertama, bidan merekomendasikan dengan nada sok pintar dan menggurui untuk memberikan susu formula bermerk X..Begitu pintarnya pemasaran susu formula...
Berdasarkan pengalaman saya, maka sebenarnya tempat penolong persalinan lah yang berperan besar dalam ketidakmampuan memberikan ASI ekslusif..
Alhamdulillah, saya masih berusaha keras memberikan ASI dan PASI (tanpa susu formula) walau anak saya telah 19 bulan, walau saya rela keluar dari pekerjaan rutin dan harus ekstra sabar jika si kecil tidak mau makan..mohon bimbingannya dalam menyusui dan menyiasati si kecil mau makan..