Sunday 30 December 2007

Latihan & Olahraga pada Lansia Mencegah Beberapa Penyakit

Pada usia lanjut terjadi penurunan massa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, dan terjadi peningkatan lemak tubuh. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa latihan dan olahraga pada lanjut usia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan latihan yang teratur dapat memperbaiki morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh penyakit kardiovaskular.

Penelitian prospektif yang cukup besar pada pria paruh baya dan lansia membuktikan bahwa aktivitas fisik yang hanya terdiri atas latihan minimal seminggu sekali menurunkan risiko keseluruhan timbulnya diabetes melitus sebanyak 40 %.

Penurunan risiko terbesar ditemukan pada pria yang kelebihan berat badan (over weight). Walaupun pria tadi tidak mengalami penurunan berat badan, laju kemungkinan untuk timbulnya diabetes menurun sekitar 60% dibanding pria gemuk lain yang inaktif.

Penelitian prospektif lain juga membuktikan bahwa kemungkinan ketergantungan fungsional pada lanjut usia yang inaktif akan meningkat sebanyak 40–60% dibandingkan lansia yang bugar dan aktif secara fisik.

Tentang manfaat olahraga, sebuah penelitian mencatat beberapa hal penting:

· Latihan/ olahraga dengan intensitas sedang dapat memberikan keuntungan bagi para lansia melalui berbagai hal, antara lain status kardiovaskular, risiko fraktur, abilitas fungsional dan proses mental.

· Peningkatan aktivitas tersebut hanya akan sedikit sekali menimbulkan komplikasi.

· Latihan dan olahraga pada usia lanjut harus disesuaikan secara individual, dan sesuai tujuan individu tersebut. Perhatian khusus harus diberikan pada jenis dan intensitas latihan, antara lain jenis aerobik, kekuatan, fleksibilitas, serta kondisi peserta saat latihan diberikan.

· Latihan menahan beban (weight bearing exercise) yang intensif (misalnya berjalan) adalah yang paling aman, murah dan paling mudah serta sangat bermanfaat bagi sebagian besar lansia.

· Lansia yang sedenter harus diransang untuk melakukan latihan secara tetap. Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa sedikit sekali perubahan kebugaran fisik yang terjadi bila latihan dilakukan kurang dari tiga kali per minggu. Akan tetapi tidak terdapat tambahan keuntungan yang berarti bila latihan dijalankan lebih dari lima kali per minggu.

No comments: