Thursday 31 October 2013

Tanamkan Kedisiplinan Pada Anak Sedari Dini


Mengajar kedisiplinan pada anak tidak hanya dilakukan untuk mengkoreksi tingkah laku mereka, namun juga harus mengajarkan bagaimana mereka dapat mengkontrol diri, menyesuaikan dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya.

Menanamkan disiplin harus dilakukan sedini mungkin. Seringkali orang tua merasa kesulitan menerapkan masalah kedisiplinan dengan anak-anak mereka. Langkah-langkah yang dapat membantu Anda dalam menanamkan disiplin :
  1. Buatlah kesepakatan dengan pasangan mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak.
  2. Beritahu mana yang boleh dan mana yang tidak.
  3. Jangan langsung marah pada anak jika baru pertama kali melakukan kesalahan.
  4. Ingatkan anak untuk hal-hal yang boleh dan tidak dilakukan, jika mereka masih melakukannya.
  5. Beri alasan kepada mereka mengapa hal-hal tersebut boleh dan tidak boleh dilakukan.
  6. Tegas, jangan plin-plan (sebentar boleh sebentar tidak, atau Anda bilang tidak sedangkan pasangan Anda bilang boleh).
  7. Anak-anak tidak selalu dapat membedakan mana persoalan kecil, mana yang besar. Sesekali, Anda dapat berkompromi dan mengerti. Tindakan ini akan membuat anak lebih mudah menghadapi permasalahan yang lebih besar di kemudian hari.
  8. Jangan berteriak, membentak pada saat marah. Tindakan ini dapat  merusak penghargaan diri anak, sehingga mengakibatkan mereka menjadi tidak percaya diri.
  9. Ajak anak untuk berdiskusi dari hati ke hati, untuk membangun ikatan.
  10. Kritik mereka, namun jangan salahkan anak dengan cara menceramahinya. Karena anak akan berfikir ia ada seolah-olah hanya untuk mengecewakan Anda.
  11. Ambil posisi duduk pada saat bicara (terutama sedang memberi kritik), agar pandangan mata Anda sejajar dengan matanya. Ia akan lebih menghargai dan menghormati Anda sebagai orang tua.
  12. Jika ingin menghukum, lakukan segera setelah anak melakukan hal yang tidak disiplin.
  13. Beri hukuman yang mendidik, seperti melakukan salah satu pekerjaan rumah (yang tentunya disesuaikan dengan kemampuan anak). Jika anak sudah selesai, jangan memperpanjang hukumannya. Jangan ungkit kembali kesalahannya.
  14. Jangan lupa untuk beri pujian jika anak melakukan hal positif.
  15. Belajarlah untuk memaklumi hal-hal yang dapat membuat anak merasa kesal atau marah. Umumnya anak akan berada dalam kondisi yang demikian bila sedang lelah, merasa lapar, sakit, dan jika Anda menuntut terlalu banyak. Minimalisasi kondisi yang membuat anak tidak merasa nyaman.
  16. Jangan memukul, apalagi menampar anak. Hal ini akan memberi pengaruh buruk bagi Anda dan anak. Anak yang pernah ditampar akan merasa menderita, tidak dihargai, bahkan depresi. Dampak lainnya adalah mengajarkan kepada anak untuk menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
  17. Jangan biasakan untuk memberi hadiah kepada anak saat Anda meminta melakukan sesuatu atau melarangnya. Hal ini akan membiasakannya untuk tidak mau melakukan sesuatu jika tidak diberi imbalan.
  18. Katakan pada anak agar tidak merengek ketika ia meminta sesuatu. Tegaskan jika memang tidak boleh, Anda tidak akan mengabulkannya walaupun ia merengek atau menangis sekalipun.
  19. Jangan ekspresikan rasa sayang Anda dengan bercanda, menggigit, dan sebagainya. Tapi genggam tangannya, peluk, beri anak ciuman pada pipi, atau bahkan ungkapkan dengan gambar atau kata-kata.
  20. Beri contoh yang baik (sesuai dengan yang Anda terapkan pada anak). Anak akan meniru semua tindakan yang Anda lakukan. Oleh karena itu sangat penting bagi Anda dan pasangan untuk memberinya contoh baik.

No comments: