Thursday 31 October 2013

Daun Sirih untuk Obat Mimisan


Mimisan atau keluarnya darah yang mengalir dari hidung kerap terjadi begitu saja pada si kecil . Bila darah yang keluar berjumlah banyak dan sulit dihentikan, perlu hati-hati. Mimisan atau episteksis lebih banyak terjadi pada balita dibandingkan pada orang dewasa.  

Penyebabnya adalah selaput lendir hidung yang masih tipis sehingga pembuluh darah mudah pecah. Selain tipisnya selaput lendir, mimisan juga terjadi karena pecahnya pembuluh darah di hidung anak, tumor di hidung, tumor di sinus paranasal atau tumor di nasofaring. Pecahnya pembuluh darah di hidung paling banyak disebabkan oleh kebiasaan buruk anak, misalnya sering mengutak-atik kotoran hidung (mengupil) sehingga pembuluh darah di sekitar hidung rusak atau mengalami infeksi. Pecahnya pembuluh darah pada hidung juga bisa dipicu oleh udara yang terlalu dingin atau kondisi udara yang terlalu kering.

Daun sirih diyakini bisa meredakan kucuran darah  dari hidung atau mimisan, khasiat daun sirih membantu menutupnya pembuluh darah yang pecah di hidung .Daun sirih lebih efektif karena memiliki dua fungsi. Fungsi pertama adalah mekanis dan kedua berfungsi kimiawi. Fungsi mekanis daun sirih adalah menekan pembuluh darah didalam hidung, saat gulungan daun dimasukkan ke dalam lubang hidung yang mimisan. Dengan begitu, otomatis penutupan pembuluh darah yang pecah bertambah cepat.

Sedangkan fungsi kimiawi daun sirih disebabkan adanya kandungan zat kimia bernama tannin. Zat ini bisa membantu menutup pembuluh darah yang pecah di hidung. Sumber lain menyebutkan bahwa minyak atsiri dari daun sirih mengandung betalephenol dan chavicol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidan, dan anti jamur. Itulah sebabnya, daun sirih bersifat menahan pebuluh darah, menyembuhkan luka pada kulit, dan menghentikan perdarahan.

Fungsi daun sirih sebagai desinfektan atau pembunuh kuman, membuat tanaman obat tradisional ini dapat membunuh bakteri atau kuman yang terdapat dalam hidung. Selain menghentikan pendarahan, akan mengurangi luka dihidung akibat infeksi.

No comments: