Thursday 31 October 2013

Anak Nakal Petanda Mereka Sehat?


Anak-anak berubah menjadi nakal dan susah diatur saat mendekati umur 2 tahun, dan menunjukkan pengendalian emosi yang lebih baik pada usia 3, 5 tahun. Masa usia 2 tahun dikenal dengan istilah “ terrible twos”, karena umumnya anak-anak yang mendekati 2 tahun mulai banyak berulah, seperti sering uring-uringan dan melawan orang tua. Anda tidak perlu merasa khawatir karena perlawanan di usia 2 tahun bukan tanda seorang anak menjadi nakal. Namun lebih kepada bagian yang wajar dari perkembangan diri anak tersebut.

Dengan melawan, mereka menyatakan bahwa anak tersebut percaya diri dan memiliki kendali dari kegiatan-kegiatan yang terjadi di sekitar mereka. Namun tidak berarti anak yang kooperatif dan mudah setuju menjadi tidak sehat. Studi menemukan bahwa ibu-ibu yang bersikap sensitive dan positif seringkali memiliki anak yang mudah menuruti permintaan mereka.

Para periset menyatakan keprihatinannya kepada anak yang sering bersikap acuh tak acuh terhadap ibunya. Tidak seperti anak-anak yang sering kali melawan orang tua, anak yang apatis kemungkinan besar memiliki ibu dengan gejala depresi. Ada kemungkinan anak-anak yang memiliki ibu dengan gejala depresi berat belajar untuk menjadi pasif dan tidak belajar untuk menjadi percaya diri. Dengan kondisi ibu yang mengalami depresi, maka anak akan menjadi tidak mudah ditebak, karena anak tidak berkembang dengan perasaan mampu memiliki kendali.

Dalam jurnal Child Development edisi Juli / Agustus 2007, menemukan suatu interaksi yang didapat dengan merekam 119 orang ibu dan anak-anak mereka yang berusia 1 hingga 2 tahun. Sementara anak-anak bermain, ibu berinteraksi seperti biasa di dalam kehidupan sehari-hari. Setelah beberapa waktu, para ibu diminta untuk  menyuruh anak-anak mereka menyimpan mainan mereka. Ketika para periset menganalisa rekaman, mereka menemukan bahwa banyak di antara para ibu yang bersikap positif selama waktu bermain (seperti memberikan pujian dan membiarkan anak memimpin permainan), anak mereka menurut membereskan mainannya.

Walaupun sikap melawan seorang anak merupakan bagian dari perkembangan normalnya, bukan berarti orang tua dapat membiarkannya begitu saja. Seorang anak harus dapat mengendalikan emosi, dengan melihat contoh sikap sabar dari orang tuanya.

No comments: