Wednesday 30 January 2013

Tekanan Kerja Timbulkan Depresi


Mengalami tekanan yang berlebihan di tempat kerja akan memberikan dampak risiko dua kali lipat bagi para pekerja muda untuk mengalami depresi dan kegelisahan. Survey atas 1000 pekerja yang berusia 32 tahun menunjukan hal itu dimana Dr. Maria Melchior dengan tegas mengatakan bahwa depresi erat kaitannya dengan sejumlah tugas pekerja, seperti lembur dan tingginya volume pekerjaan. Para pekerja diketahui akan mengalami tekanan tinggi setelah bekerja dalam waktu yang cukup lama.
Studi atas 1000 pekerja berusia 32 tahun membuktikan hal tersebut, dimana 45 kasus baru yang berkaitan dengan depresi dan kegelisahan erat kaitannya dengan tekanan di lingkungan kerja.

Tekanan itu bisa dalam bentuk kurangnya kontrol, kerja lembur, tidak bisa mencapai tenggat waktu, dan besarnya volume pekerjaan. Karena itulah, melalui paparannya di Jurnal Psychological Medicine, tim periset ini berharap para pekerja mendapatkan perlindungan untuk urusan kesehatan mental.

Untuk bisa menghasilkan temuan yang valid, tim periset melakukan riset panjang soal ini di Dunedin, Selandia Baru dengan melibatkan sejumlah pihak seperti aktris, dokter, guru, pilot, polisi dan wartawan.

Secara keseluruhan 10% pria dan 14% wanita mengaku mereka mengalami depresi dan kegelisahan, dimana risiko ini meningkat dua kali lipat seiring dengan tingginya tekanan pekerjaan.

Dr. Maria Melchior sendiri yang menjadi kepala tim peneliti merupakan seorang epidemiologist dari Institute of Psychiatry, Kings College London (Inggris).

Studi mereka menunjukkan bahwa tekanan kerja di pekerjaan akan membuat dampak pada kesehatan para pekerja. Sebagai pelengkap riset, tim peneliti memasukkan faktor usia sebagai bagian dari penelitian untuk melihat jenjang karir. Ada sejumlah mekanisme yang mungkin terjadi, namun tampaknya semuanya bisa memicu kenaikan hormon stres di otak.

Penelitian juga menyebutkan bahwa depresi ini akan membuat kemungkinan terjadinya kesulitan tidur dan fatigue.

Para pekerja yang terancam mengalami depresi dan kegelisahan sangat tinggi adalah mereka yang memiliki beban pekerjaan yang tinggi, namun kurang waktu untuk bersosialisasi.

Sumber: Jurnal Psychological Medicine

No comments: