Wednesday 30 January 2013

Permainan Edukatif untuk Si Kecil


Menjelang usia dua tahun si kecil seringkali gemar mengajak boneka kesayangannya "bicara". Anda tak perlu cemas menghadapi hal ini, sebab semua anak akan melalui tahap yang disebut animisme ini, di mana anak cenderung menganggap benda mati sebagai benda hidup. Melalui tahap inilah sebenarnya si kecil belajar mengekspresikan dirinya. Si boneka disayang, dimarahi, digendong dan dicium, dll.

Menjelang usia tiga tahun si kecil tampak antusias bermain pura-pura, ini juga merupakan tahapan yang normal. Melalui permainan pura-pura ini si kecil berkesempatan mengembangkan daya imajinasinya.

Permainan Edukatif

Melalui bermain, si kecil dapat belajar banyak hal. Untuk meningkatkan kecerdasannya beberapa permainan edukatif perlu disediakan. Untuk itu Anda perlu agak selektif dalam memberi mainan pada anak. Mainan yang baik pada dasarnya adalah mainan yang dapat membuat si kecil "menjelajah".

Di antaranya, mainan untuk sarana meniru kegiatan orang dewasa (boneka lengkap dengan pakaian dan rumahnya, alat dokter-dokteran, alat-alat tukang, alat-alat rumah tangga), mainan untuk merangsang seni kreatif si kecil (krayon, bahan cat jari, pinsil berwarna, kapur, cat air, kertas berwarna), mainan untuk meningkatkan kepekaan si kecil terhadap musik (drum, tambur, kimbal, gitar), mainan yang mengajarkan angka-angka (dadu, mainan jam, domino), mainan konstruktif (balok-balok berbagai ukuran dari kayu maupun plastik), mainan untuk mengasah kepekaan sensorik (puzzle, peg-board), mainan untuk mendekatkan si kecil pada hal-hal yang berbau ilmiah (kaca pembesar, magnit, prisma), mainan yang merangsang aktivitas fisik si kecil sekaligus pengenalan gerak (ayunan, perosotan, sepeda roda tiga, bola, terowongan dari drum).

No comments: