Wednesday 30 January 2013

Stroke Kini Mengintai Para Eksekutif Muda


Selama ini kita mungkin menganggap bahwa stroke hanya diderita oleh orang tua atau usia lanjut saja, yang mungkin berusia lebih dari 50 tahun. Padahal kalangan muda juga harus?lebih waspada karena saat ini cukup banyak penderita stroke yang berusia 18-45 tahun.

Perlu diketahui, sekitar 20% penderita stroke berusia antara 18 sampai 45 tahun. Stroke di masa muda memang merupakan suatu musibah yang sangat besar. Mungkin mereka baru saja ingin mendaki tangga karir dan kesuksesan, namun tak disangka stroke menyerang?sehingga masa depan pun ikut hilang.

Stroke atau terganggunya fungsi otak, yang terjadi akibat adanya hambatan aliran darah ke otak, sebenarnya dapat diderita oleh siapa saja, termasuk bayi dan anak-anak. Namun, persentasenya lebih kecil dan biasanya diakibatkan oleh kelainan?genetik, misalnya karena pembuluh darah yang menyempit sejak lahir. Jumlah penderita stroke karena faktor genetik hanya sekitar 10%.

Sekitar 90% kasus stroke di usia muda sebenarnya lebih disebabkan oleh faktor lingkungan dan kebiasaan. Contohnya adalah pola makan yang keliru dan tidak teratur. Cukup banyak kalangan muda yang menggemari berbagai makanan fast food. Padahal, makanan jenis ini mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Bila kadar kolesterol dalam darah sudah tinggi, maka penyakit hipertensi akan mudah menghampiri. Ketika tekanan darah semakin tinggi, khususnya jika dinding pembuluh darah telah rapuh, maka pembuluh darah bisa pecah dan akhirnya terjadilah stroke. Meskipun tekanan darah tidak terlalu tinggi, namun serangan stroke tetap bisa datang juga. Pada kondisi itu, mungkin pembuluh darah hanya menyempit tapi otak akan kekurangan darah dan oksigen.

Selain hipertensi, gangguan diabetes juga dapat menjadi salah satu akibat dari pola makan yang keliru. Diabetes akan mempermudah timbulnya stroke. Tekanan darah menjadi tinggi, darah mengental, dan jantung menjadi terganggu karena pembuluh darah koroner mengalami penyempitan. Bila terjadi penyempitan di koroner, maka pompa darah ke otak terganggu dan terjadilah stroke.

Hal lain yang memicu stroke di usia muda adalah kebiasaan merokok dan konsumsi minuman alkohol. Banyak penelitian membuktikan bahwa rokok merupakan faktor risiko penting terjadinya stroke, terutama jika seseorang mampu merokok sampai 40 batang per hari. Jika seseorang terbiasa mengonsumsi lebih dari dua gelas alkohol setiap hari, maka kemungkinan besar dia juga akan terkena stroke.?Kurang berolahraga juga menjadi faktor risiko terjadinya stroke. Karena kesibukan kerja, banyak kalangan muda yang mengabaikan pentingnya olahraga. Kesibukan pekerjaan justru membuat mereka jarang untuk beraktivitas secara fisik.

Gaya hidup modern memang saat ini sangat berperan besar bagi ancaman stroke di kalangan eksekutif muda. Oleh karena itu, sejak dini perlu tindakan untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Hal itu dapat dicoba dengan mulai mengatur pola makan setiap hari. Jangan sampai terjadi ketidakseimbangan antara asupan gizi untuk tubuh kita dan juga perhatikan konsumsi makanan yang berkolesterol. Selanjutnya berusahalah agar bisa berolahraga dengan rutin. Mereka yang sibuk disarankan untuk melakukan aktivitas jalan kaki selama 30 sampai 45 menit secara terus-menerus. Jika mungkin, lakukan juga kegiatan naik turun tangga. Olahraga tersebut dapat dilakukan tiga kali seminggu dengan durasi masing-masing satu jam.

Selain itu, hindarilah konsumsi obat-obatan, rokok, dan alkohol secara berlebihan agar terhindar dari ancaman stroke. Selagi masih muda, marilah kita mencegah terjadinya stroke, karena mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

No comments: