Thursday 30 December 2010

Peran Plasenta Dalam Kehamilan

Plasenta adalah organ lunak. Plasenta berbentuk bulat atau oval. Plasenta tumbuh bersama dengan bayi. Pada kehamilan minggu ke-10, berat plasenta sekitar 12 gram, sampai saat bayi lahir, beratnya mencapai 700 gram.

Pada awal kehamilan, plasenta tumbuh dan mengirimkan pembuluh darah ke dalam rahim. Pembuluh darah tersebut memindahkan makanan dan oksigen dari tubuh ibu hamil untuk digunakan oleh bayi. Produk sampah dari bayi akan masuk kembali ke dalam aliran darah melalui pembuluh tersebut untuk dibuang oleh tubuh ibu hamil.

Plasenta diduga berperan sebagai sawar (penghalang) dari semua zat-zat di luar tubuh. Namun pada beberapa keadaan, plasenta tidak dapat menjaga bayi terhadap zat-zat yang digunakan oleh ibu ketika hamil. Aalkohol, obat-obatan, substansi lainnya (seperti nikotin), serta berbagai vitamin dan mineral dapat menembus plasenta dan masuk ke dalam tubuh bayi. Itulah yang menyebabkan ibu hamil diperingatkan untuk menghindari berbagai penggunaan zat-zat asing selama kehamilan.

Plasenta bukan sekedar organ untuk transport makanan yang sederhana, tetapi plasenta juga mampu menyeleksi zat-zat makanan yang masuk dan proses lainnya ke janin. Suplai zat-zat makanan ke janin yang sedang tumbuh tergantung pada jumlah darah ibu yang mengalir melalui plasenta dan zat-zat makanan yang diangkutnya. Efisiensi plasenta dalam mengkonsentrasikan, mensintesis, dan transport zat-zat makanan akan menentukan suplai makanan ke janin.

Janin yang mengalami malnutrisi pada umumnya, disebabkan oleh gangguan suplai makanan dari ibu, misalnya : kelainan pembuluh darah plasenta yang berakibat berkurangnya transport zat-zat makanan melalui plasenta.

Plasenta sangat penting artinya bagi kehamilan dan tetap akan penting hingga kelahiran si bayi. Pada waktunya, ketika rahim mengecil setelah bayi lahir, plasenta akan terlepas dari rahim dan keluar dengan sendirinya.

No comments: