Friday 31 December 2010

Cerdas Memilih Cemilan

Banyak diantara kita yang suka ngemil disaat-saat tertentu. Ternyata kebiasaan ngemil ini tidak sepenuhnya buruk.

Menurut Prof. Dr. Made Astaman dari Institut Pertanian Bogor (IPB), ngemil bisa menjadi kebiasaan yang baik asal kita pintar memilih cemilannya.

Indonesia termasuk negara ketiga di dunia yang masyarakatnya banyak mengonsumsi cemilan-setelah Cina dan Jepang. Penjualan makanan kecil meningkat dari 11% (2007) menjadi 15% (2008). Cemilan yang banyak beredar di pasaran rata-rata banyak mengandung lemak, gula dan/atau sodium. Cemilan jenis ini masuk kategori makanan dengan nilai indeksglikemi (IG) tinggi. Maka sebaiknya cemilan dihindari oleh penderita diabetes tipe 1 dan 2, hipertensi, hiperlipidemia (kelebihan lemak), ginjal bermasalah, kanker dan obesitas.

IG adalah kadar karbohidrat dalam makanan, yang dapat menaikkan kadar gula darah tubuh dengan nilai antara 0-100. Berdasarkan penelitian Prof. Dr. Made Astawan bersama Depkes dan Deptan, mengkategorikan cemilan yang beredar di pasaran sebagai makanan dengan GI rendah (<55), GI sedang (55-70), dan GI tinggi (>70).

Cemilan snack bar dari tepung kedelai dan buah-buahan kering tergolong IG rendah (kandungan protein dan serat tinggi, gula dan daya cerna pati rendah). Coklat termasuk golongan IG rendah-sedang; biskuit tergolong sedang. Tetapi wafer coklat, keripik kentang, dan croissant termasuk golongan IG tinggi.

Bila mengonsumsi makanan dengan IG rendah, perubahan karbohidrat menjadi glukosa terjadi secara perlahan dan bertahap, sehingga puncak/fluktuasi kadar gula darah akan rendah. Ini baik bagi diabetase, yang perlu menjaga kestabilan kadar gula darah. Selain itu, karena dicerna perlahan akan menunda rasa lapar atau kenyang lebih lama, makanya makanan ber-IG rendah bagus untuk orang yang kelebihan berat badan.

Bukan berarti makanan ber-IG tinggi tidak baik. Selama digunakan dengan tepat, ia akan bermanfaat. Makanan ber-IG tinggi baik digunakan untuk memulihkan kondisi tubuh setelah melakukan aktivitas fisik berat atau saat berbuka puasa. Bagi olahragawan, peningkatan kadar gula darah yang cepat dibutuhkan agar segera dapat diolah menjadi energi. Begitu juga dengan anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang.

Bagi yang sedang berdiet, cemilan dapat menahan rasa lapar Anda hingga jam makan yang sebenarnya. Meskipun hal ini mungkin terlihat lebih masuk akal, untuk menghindar dari timbunan lemak. Namun, camilan bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengisi perut saat rasa lapar hinggap. Hanya saja, Anda perlu teliti memilih jenis camilan yang tepat.

Berbagai jenis makanan yang bisa Anda konsumsi saat berdiet adalah kacang-kacangan, biji-bijian, yoghurt, keju, buah-buahan, dan sayuran. Bila Anda ingin mengkonsumsi dairy products, maka pilihlah yang rendah lemak (low fat).

Contoh snack ideal lainnya yang bisa Anda nikmati adalah wortel, sayuran mentah, batang seledri, satu cangkir puding cokelat (bebas lemak), crackers, granola, keju cottage, popcorn, jus sayuran, anggur, blewah, blueberry, yogurt, serta kacang kedelai.

Untuk camilan kompleks, Anda dapat mencoba resep menyenangkan ini. Pertama-tama, taburkan ricotta chese di atas sebuah cake yang terbuat dari beras, tambahkan buah stoberi di atasnya atau buah potongan lainnya. Menu ini bisa Anda nikmati saat lapar.

No comments: