Penelitian baru mengungkapkan bagaimana seorang anak mulai memasuki masa pubertasnya. Masa ini dimulai oleh suatu molekul yang disebut dengan kisspeptin, yang dihasilkan oleh gen yang disebut dengan gen ''kecupan-1'' (KISS-1''), yang memicu serangkaian hormon pada remaja memasuki masa pubertasnya.
Penemuan ini dapat menjelaskan mengapa sistem hormonal yang aktif pada saat seseorang dilahirkan, menjadi ''tertidur'' selama masa kanak-kanak dan mulai ''terbangun'' pada saat memasuki masa pubertas.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kera, yang mempunyai sistem reproduksi mirip dengan manusia. Dari penelitian sebelumnya memperlihatkan bahwa gen yang disebut dengan GPR54 menyebabkan keterlambatan pubertas bila gen tersebut dalam keadaan tidak sempurna (cacat). Masa pubertas dimulai dengan dilepaskannya hormon gonadotropin-releasing hormone (GnRH), yang menstimulasi organ seks (indung telur pada wanita dan testis pada pria) untuk membuat hormon seks.
Pada kera tersebut diberikan suntikan molekul yang diproduksi oleh gen KiSS-1 dan ternyata akan mengaktifkan GPR54 dan menstimulasi pelepasan GnRH, sebagai tanda dimasukinya masa pubertas.
Pemahaman yang lebih baik akan dimulainya masa pubertas ini, akan banyak membantu mereka yang mengalami masalah dalam pubertas seperti pubertas dini maupun keterlambatan pubertas pada remaja. Diperkirakan sekitar satu dari 10.000 anak gagal untuk memasuki masa pubertas, sedang lainnya mengalami pubertas yang lebih awal (pubertas dini), bahkan ada yang baru berusia dua tahun.
Sumber: Proceedings of the National Academy of Sciences
Friday, 31 December 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment