Friday, 31 December 2010

Homosistein dan Menurunnya Kemampuan Kognitif

Menjadi tua adalah pasti, yang terpenting adalah bagaimana menjadi tua tapi sehat dan tidak membebani, termasuk di antaranya mencegah terjadinya kepikunan.

Menurunnya kemampuan kognitif sering kali dianggap sebagai masalah biasa dan merupakan hal yang wajar terjadi pada mereka yang berusia lanjut. Padahal, menurunnya kemampuan kognitif yang ditandai dengan banyak lupa merupakan salah satu gejala awal kepikunan.

Kognitif adalah kemampuan pengenalan dan penafsiran seseorang terhadap lingkungannya berupa perhatian, bahasa, memori, visuospasial, dan fungsi memutuskan. Kemunduran yang paling dominan ditemui adalah menurunnya kemampuan memori atau daya ingat. Demensia merupakan suatu kemunduran intelektual berat dan progresif yang mengganggu fungsi sosial, pekerjaan, dan aktivitas harian seseorang.

Ada satu hipotesis yang menyatakan kepikunan memiliki keterkaitan, baik secara langsung maupun tidak, dengan hiperhomosisteinemia pada lansia. Hiperhomo-sisteinemia adalah berlebihan kadar homosistein dalam darah. Hiperhomosisteinemia ini berkaitan dengan rendahnya konsentrasi folat, vitamin B12, dan vitamin B6.

Pernyataan tersebut berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kaplan et al (2001, 2002) yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition, yang menunjukkan bahwa kemampuan kognitif lansia dapat ditingkatkan dengan pemberian makanan yang terbuat dari karbohidrat lemak dan protein yang dibuat dalam bentuk makanan dan minuman.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Brian et al (2002) pengaruh pemberian suplemen dalam bentuk kapsul yang terdiri dari asam folat, vitamin B12, dan vitamin B6 menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kemampuan mengingat wanita dari berbagai kelompok umur.

Sebagaimana diketahui bahwa karbohidrat, protein, serta lemak merupakan komponen gizi yang berperan sebagai makanan otak. Akan tetapi, optimalisasi perannya perlu ditunjang dengan vitamin dan mineral yang berfungsi untuk mengoptimalkan metabolisme komponen gizi tersebut. Sementara kita juga memahami bahwa proses penuaan juga berkaitan dengan menurunnya kemampuan daya cerna.

No comments: