Keluarga yang menginginkan mempunyai anak sebaiknya menghindari konsumsi minuman beralkohol. Bukan hanya sang istri saja yang harus menghindarinya, tapi juga sang suami. Karena alkohol yang dikonsumsi pada saat pembuahan terjadi (pertemuan sperma dan sel telur), akan meningkatkan risiko untuk terjadinya keguguran.
Dari 430 pasangan di Denmark, yang berusia sekitar 20-35 tahun, dan berencana untuk hamil untuk pertama kalinya. Selama penelitian tersebut, pada 186 pasangan, terjadi kehamilan, yang mana 55 kehamilan berakhir dengan keguguran spontan dan 131 kehamilan berlangsung dengan baik.
Dari hasil tersebut, ditelusuri penyebab keguguran yang terjadi. Hasilnya, wanita yang mengkonsumsi 10 minuman atau lebih beralkohol perminggu pada saat pembuahan, berisiko tiga kali lebih besar kemungkinan untuk mengalami keguguran dibanding dengan yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
Sedang pria yang mengkonsumsi 10 minuman atau lebih beralkohol perminggu saat konsepsi, maka istrinya akan berisiko lima kali lebih besar kemungkinan untuk mengalami keguguran spontan dibanding dengan suami yang tidak mengkonsumsi alkohol.
Penyebabnya, kemungkinan karena alkohol menyebabkan kromosom dalam sel sperma menjadi tidak normal. Dan memang banyak kasus keguguran diketahui disebabkan karena ketidaknormalan kromosom. Sebelumnya juga telah diketahui bahwa konsumsi alkohol dapat menyebabkan beberapa risiko pada bayi seperti :
1. Cacat lahir
2. Bayi lahir dengan berat badan rendah
3. Lahir prematur
Percobaan pada binatang juga memperlihatkan hasil yang merugikan dari konsumsi alkohol saat pembuahan. Binatang jantan dan betina yang diberikan minuman beralkohol dalam jumlah besar saat sekitar pembuahan atau di awal kehamilan, meningkatkan risiko terjadinya kematian janin. Sedang pada manusia, apakah mempunyai hasil yang sama, belum jelas.
Sumber: American Journal of Epidemiology
Thursday, 30 December 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment