Tuesday 30 August 2011

Proses Kehamilan

Seorang wanita disebut hamil jika sel telur yang terdapat di rahimnya dibuahi oleh sel sperma yang membentuk zigot, awal pembelahan sel secara besar-besaran menjadi embrio. Pembuahan itu sendiri berlangsung setelah terjadinya hubungan seksual (persetubuhan) antar lawan jenis, meskipun tidak semua hubungan seksual akan menghasilkan pembuahan.

Pembuahan terjadi ketika sang wanita sedang dalam masa subur. Dalam setiap persetubuhan, keluarlah sel sperma yang berjumlah jutaan. Dari berjuta-juta sel sperma, hanya satu yang akan berhasil membenamkan diri dalam dinding sel telur yang sudah masak, dan menyatukan dua inti sel. Bila sel sperma yang masuk berjenis kelamin laki-laki, maka anak yang dikandung nantinya akan berjenis kelamin laki-laki pula.

Sel yang baru dibuahi, bermuatan 46 kromosom, dua hari kemudian akan mulai membelah diri sambil bergerak menuju rahim. Mula-mula membelah diri menjadi 2, lalu 4, 8, 16, 32, 64 dan seterusnya. Seminggu setelah pembuahan, kelompok sel yang terus tumbuh itu telah melekatkan diri di dinding uterus.

Di saat kehamilan mulai terasa, telur tersebut sudah siap menjadi embrio dan plasenta. Setelah 12 minggu, sudah tampak bentuk fetus yang bisa dilihat. Setiap sel embrio mengandung informasi genetik di dalam 46 kromosom masing-masing 23 dari ayah dan ibunya. Kromosom ini terbentuk dari bagian-bagian lebih kecil yang disebut gen. Setiap gen mengontrol satu aspek pertumbuhan dari embrio, misalnya warna rambut, sedangkan beberapa kelompok gen mendasari luas dan tingkat kecerdasannya.

Minggu-minggu pertama dalam kehamilan (sampai minggu keenam) merupakan masa kritis dalam kehidupan bayi, karena merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan anggota tubuh dan otaknya. Karena itu, sebaiknya calon ibu menjaga diri dari segala macam hal yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan keselamatan bayi.

No comments: