Tuesday 30 August 2011

Bunuh Sel Kanker dengan Teknik Nanopartikel?

Saat ini telah ditemukan cara untuk membunuh sel-sel kanker dengan cara menginjeksikan partikel-partikel berukuran sangat kecil yang akan menyerang hanya pada sel-sel tubuh yang sakit. Tim peneliti menggunakan partikel kecil tersebut dengan dosis lethal pada kemoterapi dan ketika diinjeksikan, targetnya hanya pada sel-sel kanker saja. Para peneliti melakukan penelitian tersebut pada sel-sel yang ditumbuhkan dalam kultur laboratorium dan juga pada tikus yang telah dijangkiti dengan tumor prostat manusia. Hasil penelitiannya telah dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences. Pada tikus percobaan, tumor terlihat semakin menyusut dan semua tikus tetap hidup.

Injeksi tunggal nanopartikel diduga dapat menghancurkan tumor dalam lima dari tujuh kali perlakuan injeksi pada hewan, dan terjadi reduksi tumor yang signifikan dibandingkan dengan kontrol.

Jika semua bagian dalam penelitian tersebut dijamin aman, maka harus diuji lebih lanjut agar terbukti aman pada manusia. Para peneliti mendukung agar dilakukan pengujian lebih jauh pada hewan yang lebih besar dan juga pada manusia.

Beberapa laporan menyatakan bahwa teknik nanopartikel dapat menyebabkan kerusakan terhadap sel dan bersifat berbahaya bagi kesehatan karena ukurannya yang sangat kecil, dan beberapa ahli mendukung penelitian lebih lanjut lagi sebelum konsep tersebut digunakan secara luas.
Pada penelitian tersebut, para peneliti membuat suatu potongan-potongan nanopartikel (partikel kecil yang memiliki rongga) yang dikombinasi dengan obat docetaxel.

Partikel-partikel tersebut dibuat agar larut dalam cairan internal sel, kemudian melepaskan obat anti kanker, baik secara lambat maupun secara cepat. Untuk meyakinkan bahwa hanya sel-sel target saja yang terkena, biasanya pada nanopartikel ditambahkan dengan molekul target pada bagian luarnya, yang disebut dengan aptamers (potongan kecil dari materi genetik). Aptamers secara spesifik akan mengenal permukaan molekul dari sel-sel kanker dan menghindari sel-sel yang normal.

Para peneliti memilih nanopartikel sebagai suatu obat pembawa (vehicles) karena ukurannya yang sangat kecil sehingga sel tubuh siap untuk menyerapnya ketika berada di permukaan sel.

Sumber: Proceedings of the National Academy of Sciences

No comments: