Monday 30 August 2010

Peran Nutrisi untuk Menunjang Proses Penyembuhan

Tidak sedikit orang-orang yang tengah atau baru menderita sakit parah mengalami keadaan malnutrisi (kekurangan zat gizi). Kondisi malnutrisi membuat daya tahan tubuh penderita menurun sehingga dapat memperlambat proses penyembuhan. Oleh karena itu, dukungan nutrisi pada orang yang sedang atau baru sakit sangat diperlukan.

Banyak penelitian membuktikan bahwa terapi nutrisi sedini mungkin akan membantu meningkatkan fungsi pertahanan tubuh pada saluran cerna. Sehari-harinya, saluran cerna merupakan organ yang bertanggung jawab pada proses pencernaan, absorpsi zat gizi, dan proses pengontrolan metabolisme zat gizi. Mukosa saluran cerna yang utuh merupakan pelindung untuk mencegah masuknya kuman penyakit atau mikroorganisme merugikan (patogen) ke dalam sirkulasi darah.

Pada keadaan malnutrisi, starvasi akibat puasa, atau penggunaan obat-obatan seperti antibiotik dalam jangka waktu lama akan menyebabkan defisiensi mikroflora dalam tubuh, bahkan terjadi pemusnahan bakteri laktobacilus yang bermanfaat. Hal ini menyebabkan meningkatnya mikroorganisme potensial patogen dan mengubah ekosistem saluran cerna yang normal.

Faktor lain yaitu adanya pertumbuhan bakteri merugikan yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik dalam waktu cukup lama. Dalam keadaan ini, bakteri yang jumlahnya kecil masih dapat dikontrol oleh daya imun dari tubuh. Namun, bila pertumbuhan bakteri terus terjadi seiring dengan menurunnya daya tahan tubuh akibat malnutrisi, maka keadaan ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan perpindahan bakteri ke sistem sirkulasi darah. Akibatnya, keadaan bisa bertambah parah.

Oleh karena itu, kebutuhan nutrisi pada orang yang tengah menderita sakit perlu diperhatikan. Nutrisi yang baik akan merangsang daya tahan tubuh penderita dan dengan demikian dapat mempercepat proses penyembuhan. Pemberian nutrisi yang tepat secara dini mempunyai peran untuk menjamin kecukupan asupan, meningkatkan sistem pertahanan saluran cerna, sehingga komplikasi infeksi dapat dicegah, dan jangka waktu penyembuhan dapat dipercepat.

No comments: