Tuesday 31 August 2010

Ingin Kurus, Kunyah Permen Karet

Mendambakan tubuh langsing banyak yang sudah dilakukan. Namun tidak boleh putus asa, atau sampai kehabisan akal. Mengunyah permen karet dapat dijadikan pilihan. Karena studi terbaru menyebutkan bahwa mengunyah permen karet dapat menekan rasa lapar.

Studi yang dilakukan oleh Caledonian University di Glasgow, Skotlandia ini menemukan mengunyah permen karet dapat menekan rasa lapar, rasa ingin makan dan rasa ingin mengidap makanan kecil tinggi kalori.

Dari 60 sampel yang diminta untuk mengunyah permen karet sementara mereka sedang menyiapkan makanan, menjadi lebih tidak lapar dan makan lebih sedikit. Hasilnya asupan makanan manis mereka berkurang hingga 46,5 kalori dibanding yang memasak tanpa mengunyah permen karet, kata para periset.

Beberapa studi juga menemukan bahwa mengunyah makanan dapat membuat kita merasa lebih kenyang. Potongan apel, misalnya adalah kudapan yang lebih baik daripada jus apel yang tidak akan memuaskan rasa rasa lapar.

Mengonsumsi apel utuh yang dipotong-potong sebelum makan siang bisa mnegurangi asupan kalori total hingga 15%, kata Julie Flood, anggota periset dari University Park di Pennsylvania, AS.

Meskipun jus apel mengandung jumlah kalori yang sama dengan apel utuh, yaitu sekitar 152 kalori, orang-orang yang makan setelah mengonsumsi makanan lebih sdikit dibandingkan yang minum sari apel.

Ada satu lagi cara baru untuk tetap langsing, tetap melajang. Tapi tentu mungkin tak semua orang mau menjalaninya. Studi yang dilakukan selama 5 tahun terhadap 8 ribu anak muda Amerika Serikat menemukan, kelompok yang paling cenderung bertambah berat badannya adalah mereka yang telah menikah.

Studi yang dilakukan di University of Chapel Hill, North Carolina, AS ini menyatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan menggemuknya orang-orang yang menikah, seperti mereka lebih jarang berolahraga, mereka memiliki anak.

Rata-rata selama lima tahun studi, para sukarelawan wanita bertambah berat badannya 7 kilogram, sementara para pria 11 kilogram. Tetapi mereka yang menikah mengalami pertambaan berat badan lebih banyak. Para wanita rata-rata bertambah 11 koligram, sementara para pria betambah 13,5 kilogram.

Ukuran pinggul yang terus melebar juga bertanggung jawab terhadap berbagai penyakit, termasuk diabetes, tekanan darah tingggi dan penyakit jantung. Sebaliknya pasangan yang menikah justru saling memengaruhi dalam perilaku positif dan saling mendukung dalam menerapkan gaya hidup yang sehat.

No comments: