Wednesday 30 November 2011

Memilih Camilan Tepat untuk Balita

Masa balita adalah masa pertumbuhan anak yang utama dan di masa ini pula seorang anak bertumbuh secara pesat baik fisik maupun kemampuannya. Untuk mencapai hasil yang optimal maka harus diperhatikan pula makanan yang akan diberikan kepada para balita terutama pada kandungan nilai gizinya.

Sangat dianjurkan untuk memberikan anak-anak di usia balita dan pra sekolah ini kombinasi dari menu makanan sedikitnya 1 kali makanan utama dengan 2 kali makanan selingan (snack) setiap 8 jam atau kurang, dan untuk di atas 8 jam sebaiknya anak-anak mendapat 2 kali makanan utama dan 2 kali snack atau kombinasinya.

Dalam memilih snack/makanan selingan untuk balita perlu diperhatikan beberapa panduan sebagai berikut:

Hindari snack/makanan camilan dengan kadar gula tinggi, terutama pada crime yang mengandung kadar gula tinggi. Crime dapat bertahan lama di gigi dan gula pada crime dengan kadar gula tinggi bereaksi dengan asam di mulut yang dapat mengikis email gigi.

Hindari makanan dengan bentuk dan ukuran yang kecil serta mudah tertelan seperti bentuk dadu atau bulatan kecil-kecil karena dapat menyebabkan balita tersedak.

Jangan memaksakan balita untuk memakan sesuatu yang tidak disukainya.

Untuk makanan yang dibawa dari rumah sebaiknya diingat beberapa hal sebagai berikut:

1. Pastikan makanan tersebut berada pada suhu yang ideal saat dikonsumsi untuk menghindari perkembangan bakteri akibat suhu makanan yang tidak ideal
Hindari pembagian makanan antar balita untuk menghindari kemungkinan transfer bakteri
2. Pastikan makanan yang dibawa memenuhi kebutuhan gizi anak. Jika makanan tersebut adalah makanan yang dijual di toko-toko, pastikan bahwa tertera kandungan nilai gizi dalam produk tersebut
3. Perhatikan pula makanan yang dikonsumsi pada acara pestakarena umumnya makanan tersebut mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi. Sebaiknya makanan dipersiapkan dari rumah atau pilihlah snack yang aman bagi balita

From: The ABC's of Safety and Healthy Childcare
Published by The Centers of Disease Control

No comments: