Mainan anak tidak perlu terlalu banyak, sebab akan merampas kesempatan mereka untuk sejenak memusatkan perhatian pada satu benda. Itu sebabnya sangat bijaksana bila mainan diberikan pada anak sesuai dengan kebutuhan si kecil dalam mengembangkan kemampuannya. Antara lain:
13 hingga 15 bulan
Telepon mainan, cangkir dan alasnya, mainan yang bisa ditarik atau didorong-dorong.
16 hingga 18 bulan
Kotak pasir, alat main musik sederhana seperti tambur dan drum, balon tiup dan sabun.
19 hingga 21 bulan
Kuda-kudaan, boneka yang bisa dibongkar-pasang, bola karet, mainan untuk menggali, krayon ukuran besar, puzzle yang sederhana, tanah liat atau lilin.
22 hingga 24 bulan
Mainan masak-masakan, dokter-dokteran, mainan konstruksi (balok-balok), maianan yang bergerak seperti kereta api, truk, majalah tua, keranjang untuk main basket, puzzle jig saw, dsb.
2 hingga 3 tahun
Sepeda roda tiga, trampolin mini, boneka dengan kereta dorong dan botol susu serta pakaiannya, buku mewarnai, krayon, pinsil warna, alat musik seperti piano kecil, harmonika, pianika, alat main bulu tangkis atau tenis mainan, buku cerita, kolam renang tiup, seperangkat mainan alat pertanian, perang-perangan, proyek pembangunan gedung, dsb.
Cara tepat menyediakan mainan anak :
1. Sediakan mainan sesuai umur dan tahapannya.
2. Pilih mainan yang aman, tidak terbuat dari bahan yang tajam, yang berbahaya, yang mengandung racun, tidak terlalu kecil, dsb.
3. Pilih mainan yang bisa dicuci untuk anak yang sedang suka menggigit-gigit, sehingga bisa selalu bersih.
4. Jangan keluarkan mainan sekaligus.
5. Sediakan tempat khusus untuk menyimpan mainan. Simpan mainan yang sedang tidak digunakan. Bila anak terlihat bosan, simpan mainannya dulu, baru diganti dengan yang lain sehingga rumah tidak terlalu berantakan dan anak bisa leluasa mengamati mainan yang ada di depannya.
Monday, 30 May 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment