Tuesday 30 November 2010

Vesselplasty, Operasi Patah Tulang Tanpa Bedah

Vesselplasty merupakan teknologi bedah terbaru yang telah dikuasai sejumlah dokter di Indonesia. Uji coba vesselplasty pernah dilakukan pada pasien berusia 62 tahun yang menderita patah tulang belakang karena osteoporosis. Dalam waktu dua jam setelah operasi, pasien tersebut dapat langsung duduk dan berjalan. Pasien menunjukkan perbaikan penyakitnya berdasarkan hasil pantauan selama 3 bulan terakhir.

Tidak ada pantangan makanan yang berlebihan bagi pasien yang melakukan vesselplasty. Namun, pasien diingatkan untuk tidak melakukan aktivitas yang memberatkan tulang belakang (seperti: mengangkat beban) selama kurun waktu 6 bulan agar bahan tulang dapat tumbuh dan menyambung seperti sediakala.

Teknologi vesselplasty sebenarnya bukan hal asing bagi sejumlah dokter di Indonesia, karena teknologi tersebut merupakan perkembangan dari teknologi yang sudah sangat dikuasai oleh para dokter, yaitu teknik vertebroplasty dan kyphoplasty.

Teknik vertebroplasty dikembangkan di Perancis pada tahun 1984 dan disempurnakan di Amerika Serikat pada tahun 1995. Caranya adalah dengan memasukkan semen tulang dengan menggunakan jarum khusus ke tulang belakang yang patah. Fungsinya adalah untuk menyangga dan memberi kekuatan pada tulang dari dalam. Semen akan mengeras dalam waktu 15 menit setelah dimasukkan ke dalam tulang. Keesokan harinya, pasien sudah dapat berjalan seperti sediakala.

Teknik kyphoplasty hampir sama dengan vertebroplasty, tetapi teknik tersebut menggunakan "balon" yang dimasukkan ke dalam tulang belakang yang patah. Setelah itu, balon akan diisi dengan cairan sehingga dapat menyangga tulang yang patah. Kelemahan teknik tersebut adalah balon harus dikeluarkan lagi sehingga kemungkinan patah tulang dapat saja terjadi kembali.

Berdasarkan pengalaman dari teknik kyphoplasty dan vertebroplasty, kini dikembangkan teknik baru bernama vesselplasty, karena menggunakan "balon" sebagai pengganti pembuluh darah buatan. Balon tersebut kemudian diisi oleh bahan tulang yang mempunyai sistem hidrolik sehingga tulang pasien dapat tegak seperti sediakala.

No comments: