Wednesday 31 July 2013

Memilih Lembaga Pra Sekolah


Bila Anda memutuskan untuk memasukkan balita Anda ke lembaga pra sekolah, selayaknya dipikirkan juga apakah benar kebutuhan itu sudah mendesak. Beberapa alasan untuk menyekolahkan anak yang belum berusia 4 tahun ke atas, lebih banyak disebabkan keinginan orangtua supaya anaknya pandai bersosialisasi. Alasan itu tidak keliru, namun bila proses itu dapat dilakukan di rumah, maka kebutuhannya belum tinggi.

Sebagian ahli pendidikan masih belum sepakat untuk urusan sekolah bagi batita. Yang pro menganggap bahwa usia balita adalah masa-masa keemasan, di mana orangtua perlu memberikan pendidikan yang baik pada anaknya dengan berbagai cara, termasuk dengan menyekolahkannya pada usia dini. Namun, mereka yang kontra berpendapat bahwa memasukkan batita pada lembaga pra sekolah dikhawatirkan membuat anak lekas bosan bersekolah. Bahayanya adalah anak mogok sekolah justru pada usia di mana ia harus sudah masuk sekolah dengan tertib dan menuntaskan pendidikan dasarnya.

Terlepas dari dua pendapat tersebut, bila Anda bertekad untuk memasukkan anak ke lembaga pra sekolah, pertimbangkan hal-hal berikut dalam memilih sekolah yang aman dan nyaman untuk Anda dan buah hati, yaitu:
  1. Jarak dari rumah ke sekolah. Sebaiknya pilih sekolah yang tidak jauh dari rumah supaya si kecil tidak terlalu letih dalam perjalanan.
  2. Kurikulum yang memasukkan unsur bermain lebih banyak. Usia balita merupakan usia emas yang pendekatan bermainnya harus lebih banyak. Belajar dapat dilakukan sambil bermain.
  3. Jumlah jam sekolah dan frekuensinya. Karena masih kecil, sebaiknya jumlah jam sekolah untuk anak batita tidak terlalu banyak. Misalnya, bila ia masuk pada pukul 7.30, sebaiknya jam sekolah sudah berakhir pada pukul 10.00 supaya ia tidak terlalu lelah. Demikian pula dengan frekuensinya, tidak perlu harus setiap hari, tapi bisa hanya 2 hingga 3 kali seminggu.
  4. Rasio murid dan guru dalam satu kelas. Bila jumlah murid terlalu banyak, bisa dipastikan seorang guru akan kewalahan. Idealnya, jumlah guru minimal dua orang untuk murid sampai 20 orang dalam satu kelas supaya setiap anak dapat diperhatikan dengan baik.
  5. Penerapan disiplin yang dilakukan. Carilah sekolah yang fleksibel penerapan disiplinnya karena usia balita membutuhkan waktu untuk memahami peraturan dan rutinitas.
  6. Sehat secara fisik. Dalam arti, ruang kelas tidak sempit, pencahayaan baik di mana sinar matahari dapat masuk dari sebelah kiri (karena anak umumnya menggunakan tangan kanan), ventilasi terawat, dan meja belajar terlindungi dari bahan atau bentuk yang bisa membuat anak balita cedera.

No comments: