Thursday 29 December 2011

Tidur Cegah Kegemukan pada Anak

Rutin berolahraga dan pola makan yang sehat selama ini dikenal sebagai cara untuk menjaga berat badan tetap normal, tapi sebuah riset mutakhir menyebutkan adanya solusi baru untuk melawan kegemukan pada anak-anak, yaitu dengan tidur.

Melalui riset yang dilakukan oleh ilmuwan di University Northwestern, Inggris, diketahui bahwa anak-anak yang cukup tidur akan memiliki indeks masa tubuh (BMI) lebih rendah dan risiko kegemukannya dalam lima tahun ke depan akan berkurang, dibandingkan dengan anak yang kurang tidur.

Menambah waktu tidur di malam hari akan mengurangi kemungkinan kegemukan 30-36% pada anak-anak, dan 34% pada anak usia pra-remaja. Itu merupakan kesimpulan para peneliti yang juga dimuat dalam Journal Child Development.

Para peneliti melakukan pengumpulan data secara nasional terhadap 2.281 anak berusia 3 hingga 12 tahun. Orangtua anak-anak tersebut diberikan semacam jadwal harian untuk mencatat informasi seperti waktu mulai tidur, berapa lama, dan waktu bangun tidur. Pencatatan tersebut dilakukan selama lima tahun berturut-turut.

Dari jadwal harian tersebut, diketahui anak-anak yang kurang tidur, terbiasa tidur larut malam, atau bangun terlalu pagi, setelah lima tahun cenderung menjadi gemuk. Penelitian tersebut juga menunjukan bahwa tidur larut malam memiliki dampak yang besar terhadap kegemukan, terutama pada anak yang berusia 3 hingga 8 tahun. Sedangkan dampak kegemukan karena bangun terlalu pagi lebih banyak terjadi pada anak berusia 8 hingga 13 tahun.

The National Sleep Foundation, Inggris, merekomendasikan agar anak yang berusia 5 hingga 12 tahun sebaiknya tidur selama 10 hingga 11 jam setiap malam, sedangkan anak remaja cukup tidur 8 hingga 9 jam.

Kurang tidur tidak hanya berdampak pada berat badan anak, tapi juga berakibat pada hal lain, misalnya berkurangnya kemampuan akademis, kecanduan alkohol, lemahnya sistem pertahanan tubuh, hipertensi, diabetes, dan juga penyakit jantung.

Tim peneliti belum mengetahui kaitan antara tidur dan kegemukan pada anak, tetapi mereka menduga kurang tidur menyebabkan anak mudah lelah sehingga akhirnya tidak memiliki energi untuk berolahraga. Selain itu, bangun tidur awal akan membuat anak lebih banyak makan. Kurang tidur juga diketahui dapat mengganggu hormon yang mempengaruhi metabolisme dan rasa lapar.

Meskipun belum diketahui dengan pasti kaitan antara tidur dengan kegemukan, namun para peneliti tersebut mengingatkan para orangtua agar memperhatikan waktu tidur anak-anaknya.

Sumber: Journal Child Development

No comments: