Saturday 31 July 2010

Ecoterapy untuk Stres

Menjalani rutinitas yang sama dari hari ke hari bisa menimbulkan kejenuhan luar biasa. Pada saat mulai merasa jenuh dengan kehidupan, tak bersemangat dan dilanda perasaan hampa. Bisa jadi belenggu stres mulai menyergap. Jika dibiarkan berkembang biak, stres ibarat parasit yang terus menggerogoti kesehatan jiwa belum lagi efeknya pada kesehatan raga.

Banyak metode pereda stres yang bisa dicoba. Bagi sebagian orang, menekuni hobi bisa jadi pilihan. Ada pula yang berusaha menyegarkan jiwa melalui olahraga. Bagi yang masih mencari yang pas, mungkin metode yang mulai banyak diterapkan masyarakat Eropa ini layak untuk dipertimbangkan.

Melakukan kegiatan jalan santai di alam bebas nan hijau, demikian saran sebuah badan amanat untuk kesehatan jiwa Inggris, the Mind. Berdasarkan dua studi yang baru-baru ini dilakukan, berjalan di pedesaan atau yang biasa disebut ecotherapy terbukti dapat membantu jutaan orang dengan masalah mental. Metode ini juga menjadi alternatif yang efektif daripada penggunaan obat antidepresan.

Ecotherapy telah banyak direkondasikan di negara-negara Eropa menjadi terapi stres yang sangat populer. Paul Farmer, chief executive dari the Mind menegaskan ecotherapy merupakan alternatif yang sah secara klinis. Ecotherapy perlu disarankan pada penderita stress, terlebih jika akses terhadap terapi di luar antidepresan sangat terbatas.

Penelitian di University of Essex, Inggris, membandingkan efek berjalan-jalan selama 30 menit diarea hijau pedesaan dengan berjalan-jalan di pusat perbelanjaan yang tertutup pada 20 orang penderita gangguan kesehatan jiwa. Ditemukan, 71% sample menunjukkan penurunan tingkat depresi dan kecemasan setelah berjalan di alam terbuka, dan 90% nya menunjukkan peningkatan keyakinan diri.

Hal ini berkebalikan dengan kegiatan berjalan-jalan di pusat perbelanjaan: 22%nya menunjukkan tingkat stres meningkat, 50% nya merasa lebih tegang dan 44% merasakan penurunan keyakinan diri.

Studi kedua dengan sample yang lebih besar 108 penderita gangguan kesehatan jiwa memperkuat bukti-bukti yang ada. Diperoleh hasil, hampir seluruhnya (94%) menemukan bahwa terapi hijau dapat mendongkrak kondisi mental mereka.

Terapi alam tanpa efek samping ini bisa dicoba dengan biaya yang relatif murah. Di akhir pekan melakukan kegiatan bepergian disuatu daerah yang asri dan berjalan perlahan menyusuri hamparan pepohonan, mengamati daun-daun dan menghirup udara segar. Mendengarkan kicau burung dan melepaskan segala penat yang ada di benak. Atau bisa juga mencoba menghijaukan halaman rumah. Merawat tanaman dan menikmati bau rerumputan sehabis disirami. Niscaya akan lebih siap menghadapi hari.

No comments: