Saturday, 18 August 2007

Serangan Jantung dan Kelumpuhan Wajah

Waspadalah, menonton sepak bola tak hanya mengakibatkan serangan
jantung, tetapi juga dapat mengakibatkan "kehilangan muka" akibat facial
paralysis atau kelumpuhan saraf wajah.

Risiko ini makin meningkat jika Anda tidak bisa mengontrol minum
minuman beralkohol. Dalam studi yang baru ini, FIFA setuju para peneliti
mendapat sampel darah dari korban serangan jantung yang menonton Piala
Dunia di stadion. Dokter akan menganalisis sampel darah penderita serangan
jantung dan akan mengisolasi hormon stres dalam sampel darah itu yang
dapat menggumpalkan darah.

Hipotesis awal, penonton di stadion memiliki tingkatan hormon dalam
aliran darah yang lebih tinggi dibandingkan dengan penonton di rumah.
Hasil penelitian ini akan dipublikasikan Oktober mendatang. "Pasien
ditanyai dengan cermat kapan saat mengalami serangan jantung, apakah saat
mengikuti pertandingan melalui radio, televisi, saat menonton langsung di
stadion, atau sesaat setelah pertandingan usai," kata David Leistner
dari Ludwig Maxmilians University, Muenchen.

Penelitian pada tahun 1998 menyatakan, jumlah kasus serangan jantung
meningkat 25 persen pada hari-H dan dua hari setelah Inggris kalah
melawan Argentina melalui adu penalti di Piala Dunia 1998. Peneliti Swiss
juga melaporkan, serangan jantung di negara itu meningkat 60 persen selama
Piala Dunia 2002 di Jepang-Korea Selatan. Padahal, Swiss tidak termasuk
negara peserta waktu itu. Peringatan ini harus diperhatikan bagi
penderita kolesterol tinggi, diabetes, dan kegemukan.

Kelumpuhan wajah
Studi terbaru di China menunjukkan bahwa menonton sepak bola di
televisi selain bisa membunuh juga bisa mengakibatkan kelumpuhan wajah. Studi
ini terkait dengan kematian sekurangnya lima suporter bola di China
yang meninggal karena kebanyakan minum minuman keras atau karena
kegembiraan yang berlebihan selama menonton bola.

Rumah sakit di Beijing menyatakan, selama Piala Dunia memang ada
peningkatan jumlah pasien yang kehilangan kontrol otot wajah. Duduk
berlama-lama di depan televisi dengan ekspresi wajah yang sama secara
terus-menerus karena merasa menikmati pertandingan atau bahkan merasa jengkel
dapat memperlemah saraf wajah dan mengurangi imunitas wajah.

"Kondisi yang demikian bisa mengakibatkan penonton mudah terkena
paralisis," kata Dekan Yijiyuan Facial Neurology Institute, Beijing, seperti
dikutip Reuters. "Minum minuman beralkohol jelas bisa mengurangi
imunitas atau kekebalan wajah," tambahnya. Lembaga ini menyatakan,
peningkatan kasus kelumpuhan wajah mencapai 20 persen sejak Piala Dunia 2006
dimulai.

Itu berarti, mereka yang terkenal paralisis tidak bisa tersenyum,
berkerut, cemberut, atau menyeringai. China memang sangat terobsesi dengan
sepak bola karena itu mereka selalu menunggu pertandingan tanpa kenal
waktu. Perbedaan waktu enam jam lebih awal dari Jerman membuat masyarakat
China harus menonton larut malam.

Padahal, waktu-waktu itu dianggap sebagai saat yang tepat untuk minum.
Di Shanghai, para penggemar sepak bola ditawari taksi gratis setelah
nonton bareng di bar dan klub. Taksi gratis ini untuk mencegah penggemar
yang mabuk tidak menyetir sendiri untuk pulang.

No comments: