Terkuak dari kisah petinju legendaris Mohammad Ali, kini informasi mengenai penyakit parkinson makin menggema di Tanah Air. Banyak penyakit saraf yang berkembang saat ini, salah satunya adalah parkinson. Meski belum ada angka pasti jumlah penderita di Indonesia, penyakit yang belum diketahui penyebabnya ini perlu diwaspadai dengan mengetahui faktor risiko dan cara mengatasinya.
Penyakit parkinson adalah penyakit yang timbul akibat adanya kelainan sel-sel saraf di bagian tengah otak besar yang disebut subtantia nigra. Pada kondisi normal, sel saraf itu menghasilkan neurotransmiter yang disebut dopamin— suatu zat kimia otak yang vital.
Nah, pada penderita parkinson, dopamin menurun drastis hingga lebih dari 80%.Padahal, dopamin merupakan zat yang penting dalam proses pengiriman sinyal antara sel-sel saraf di otak untuk mengontrol gerakan.
”Penyebab parkinson sampai saat ini belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko seperti gangguan genetik, infeksi virus, keracunan dan cedera kepala yang berulang,” kata Neurolog Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dr Andradi Suryomiharja SpS(K) di Jakarta.
Trauma benturan merupakan salah satu penyebab dari parkinson, sedangkan stroke menjadi penyebab lainnya.Namun, penyakit ini juga bisa muncul tanpa sebab-musabab yang jelas.
Parkinsonism itu bermacam-macam, salah satunya yang tidak diketahui penyebabnya disebut sebagai penyakit parkinson. Parkinson merupakan suatu sindrom atau kumpulan gejala mulai dari tremor, gangguan postural. Penyakit yang disebut juga paralysis agitans ini pertama kali ditemukan oleh Dr Parkinson.
Penyakit parkinson bisa menyerang laki-laki maupun perempuan dalam jumlah yang hampir sama.Penyakit ini tidak mengenal perbedaan sosial, etnik, ekonomi atau letak geografis. Di Amerika Serikat, setiap tahun terdapat 60 ribu kasus baru, bergabung besar dengan 1,5 juta penderita yang sudah ada. Penyakit ini menyerang mereka yang berusia di atas 65 tahun. Makin lanjut usia seseorang, makin besar kemungkinan terserang penyakit parkinson.Walau demikian, bukan berarti penyakit ini tidak bisa mengenai orang berusia lebih muda. Hal ini karena 15% penderita parkinson berusia di bawah 50 tahun.
Dokter di Pacific Parkinson’s Research Center, University of British Columbia, Kanada,dr Roul Sibarani SpS mengungkapkan, gejala utama yang khas pada penyakit parkinson adalah tremor pada tangan atau kaki pada saat istirahat, biasanya hanya mengenai satu sisi pada stadium awal.
“Gerakan melambat yang dapat terlihat pada saat berjalan atau bangun dari duduk. Kekakuan pada anggota gerak dan kesulitan menjaga keseimbangan,” katanya.
Akibat kekurangan zat yang mengontrol gerakan,penderita parkinson mengalami apa yang disebut tremor istirahat.Gemetar yang tidak terkontrol, biasanya terjadi pada tangan atau kaki dan terjadi dalam keadaan istirahat.
Seiring dengan perkembangan penyakit, gejala-gejala itu biasanya makin meningkat dan berdampak pada kemampuan orang untuk bekerja. Proses menuju sel rusak itu tahunan, bertahun-tahun. Tergantung dari faktor lingkungan, gizi jelek,dan polusi.
Penyakit parkinson memang tidak menyebabkan kematian, tetapi bisa menyebabkan gangguan gerak pada penderitanya. Karena itu kematian pada penderita parkinson bukan karena penyakitnya itu sendiri melainkan akibat komplikasi yang ditimbulkan. Karena penderita mengalami kesulitan gerak, maka bisa memicu infeksi yang menjadi penyebab kematian.
Adapun, Head and Senior Consultant Departemen of Neurosurgery National Neuroscience Institute, Singapore Dr John Thomas FRCS menjelaskan bahwa penyakit parkinson terdiri atas lima tahap perkembangan penyakit. Tahap pertama yang hanya satu sisi terserang,hingga tahap kelima, yakni tahap akhir penyakit yang membuat penderita harus berbaring atau duduk di kursi.
“Tahap 3 dan 4 inilah pengobatan sudah harus mulai dilakukan. Sementara pada tahap 5, pengobatan sudah tidak efektif lagi,”ujar Thomas.
Penyakit parkinson adalah penyakit yang timbul akibat adanya kelainan sel-sel saraf di bagian tengah otak besar yang disebut subtantia nigra. Pada kondisi normal, sel saraf itu menghasilkan neurotransmiter yang disebut dopamin— suatu zat kimia otak yang vital.
Nah, pada penderita parkinson, dopamin menurun drastis hingga lebih dari 80%.Padahal, dopamin merupakan zat yang penting dalam proses pengiriman sinyal antara sel-sel saraf di otak untuk mengontrol gerakan.
”Penyebab parkinson sampai saat ini belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko seperti gangguan genetik, infeksi virus, keracunan dan cedera kepala yang berulang,” kata Neurolog Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dr Andradi Suryomiharja SpS(K) di Jakarta.
Trauma benturan merupakan salah satu penyebab dari parkinson, sedangkan stroke menjadi penyebab lainnya.Namun, penyakit ini juga bisa muncul tanpa sebab-musabab yang jelas.
Parkinsonism itu bermacam-macam, salah satunya yang tidak diketahui penyebabnya disebut sebagai penyakit parkinson. Parkinson merupakan suatu sindrom atau kumpulan gejala mulai dari tremor, gangguan postural. Penyakit yang disebut juga paralysis agitans ini pertama kali ditemukan oleh Dr Parkinson.
Penyakit parkinson bisa menyerang laki-laki maupun perempuan dalam jumlah yang hampir sama.Penyakit ini tidak mengenal perbedaan sosial, etnik, ekonomi atau letak geografis. Di Amerika Serikat, setiap tahun terdapat 60 ribu kasus baru, bergabung besar dengan 1,5 juta penderita yang sudah ada. Penyakit ini menyerang mereka yang berusia di atas 65 tahun. Makin lanjut usia seseorang, makin besar kemungkinan terserang penyakit parkinson.Walau demikian, bukan berarti penyakit ini tidak bisa mengenai orang berusia lebih muda. Hal ini karena 15% penderita parkinson berusia di bawah 50 tahun.
Dokter di Pacific Parkinson’s Research Center, University of British Columbia, Kanada,dr Roul Sibarani SpS mengungkapkan, gejala utama yang khas pada penyakit parkinson adalah tremor pada tangan atau kaki pada saat istirahat, biasanya hanya mengenai satu sisi pada stadium awal.
“Gerakan melambat yang dapat terlihat pada saat berjalan atau bangun dari duduk. Kekakuan pada anggota gerak dan kesulitan menjaga keseimbangan,” katanya.
Akibat kekurangan zat yang mengontrol gerakan,penderita parkinson mengalami apa yang disebut tremor istirahat.Gemetar yang tidak terkontrol, biasanya terjadi pada tangan atau kaki dan terjadi dalam keadaan istirahat.
Seiring dengan perkembangan penyakit, gejala-gejala itu biasanya makin meningkat dan berdampak pada kemampuan orang untuk bekerja. Proses menuju sel rusak itu tahunan, bertahun-tahun. Tergantung dari faktor lingkungan, gizi jelek,dan polusi.
Penyakit parkinson memang tidak menyebabkan kematian, tetapi bisa menyebabkan gangguan gerak pada penderitanya. Karena itu kematian pada penderita parkinson bukan karena penyakitnya itu sendiri melainkan akibat komplikasi yang ditimbulkan. Karena penderita mengalami kesulitan gerak, maka bisa memicu infeksi yang menjadi penyebab kematian.
Adapun, Head and Senior Consultant Departemen of Neurosurgery National Neuroscience Institute, Singapore Dr John Thomas FRCS menjelaskan bahwa penyakit parkinson terdiri atas lima tahap perkembangan penyakit. Tahap pertama yang hanya satu sisi terserang,hingga tahap kelima, yakni tahap akhir penyakit yang membuat penderita harus berbaring atau duduk di kursi.
“Tahap 3 dan 4 inilah pengobatan sudah harus mulai dilakukan. Sementara pada tahap 5, pengobatan sudah tidak efektif lagi,”ujar Thomas.
1 comment:
termakasih Informasinya,Artikel ini memebuat saya menjadi lebih mengerti tentang penyakit parkinson
saya sedang mencari Obat Penyakit Parkinson
sukses selalu.
Post a Comment