Sunday 30 January 2011

Awas, Jamur di Kulit Bayi!

Sebenarnya, infeksi jamur pada kulit bisa dialami oleh siapa saja, tanpa mengenal usia. Namun, bayi biasanya relatif lebih rentan terinfeksi jamur dibandingkan orang dewasa. Ini antara lain disebabkan karena kulit bayi, terutama yang lahir prematur, lebih tipis. Meski tidak berakibat fatal, infeksi jamur sebaiknya segera diatasi, sebab kesehatan dan kebersihan tubuh bayi Anda menjadi taruhannya.

Biasanya gejala timbulnya infeksi jamur berbeda-beda, tergantung pada lokasi terjadinya infeksi dan jamur penyebabnya. Bahkan, karena jamur yang menjadi biang keladi infeksi itu berbeda-beda, maka gejala infeksi yang menyerang si kecil bisa saja beberapa macam.

Yang menarik adalah, faktor kerentanan bawaan atau bakat perlu pula menjadi perhatian. Ada bayi atau anak yang lebih mudah terinfeksi jamur ketimbang teman sebayanya. Hal ini diduga ada hubungannya dengan jenis keringat si kecil. Mungkin keringatnya lebih berlemak sehingga mudah terkena infeksi kulit.

Yang pasti, infeksi jamur yang terjadi pada bayi dan anak tidaklah sama. Jamur jenis apa yang lebih sering menyerang bayi? Umumnya infeksi jamur jenis candida. Hanya saja, ini merupakan infeksi sekunder. Jadi, infeksi pada lipatan paha dan bokong si kecil timbul karena sebelumnya sudah ada eksim popok yang berlangsung agak lama, sampai lebih dari tiga hari!

Eksim popok adalah radang kulit pada daerah yang tertutup popok serta ditandai dengan ruam, gelembung atau lecet dan biasanya sangat gatal. Kulit yang lembap dan adanya peradangan akan mempermudah terjadinya infeksi jamur.

Pada anak yang usianya lebih besar, infeksi jamur jenis ini banyak terjadi pada anak yang bertubuh gemuk. Selain banyak lipatan di ketiak atau paha, si kecil sering berkeringat sehingga kulitnya sering lembap. Apalagi bila anak tinggal di negara yang beriklim tropis (panas dan lembap), seperti Indonesia, penyakit kulit akan tumbuh dengan subur.


Penanganan infeksi jamur kulit memang tergantung pada penyebabnya. Hanya saja, jika ada ruam (bintil-bintil merah) pada kulit bayi, sebaiknya Anda segera membawanya ke dokter. Yang penting, Anda harus tahu dulu penyebab gangguan kulit si kecil apakah gara-gara jamur atau bukan?

Bila si kecil hanya terkena eksim popok, biasanya dokter tidak perlu memberi obat antijamur. Kalau penyebab gangguannya benar-benar jamur, harus dicari tahu dulu jenisnya. Penampakan infeksi suatu jamur kadang-kadang mirip dengan infeksi jamur lainnya. Jadi, penanganannya harus ekstra hati-hati. Jika sampai obatnya salah, penyakit si kecil tidak akan sembuh.

Memang infeksi jamur yang dibiarkan berlarut-larut tidak akan berakibat fatal pada si kecil, tapi infeksinya bisa meluas. Kalau sudah begini, proses penanganan bayi membutuhkan biaya lebih banyak dan waktu yang lebih lama. Padahal normalnya, infeksi jamur candida sembuh dalam waktu seminggu. Sedangkan infeksi jamur lainnya membutuhkan waktu penanganan yang lebih lama lagi, minimal dua minggu.

No comments: