Tuesday 1 December 2009

Pasangan Tidak Subur Belum Tentu Mandul

Bagi wanita, arti mandul ialah tidak mampu hamil karena indung telur mengalami kerusakan sehingga tidak mampu memproduksi sel telur. Sedangkan arti mandul bagi pria ialah tidak mampu menghasilkan kehamilan karena testis tidak dapat memproduksi sel-sel spermatozoa.

Sebenarnya baik pria maupun wanita yang mandul tetap mempunyai fungsi seksual yang normal. Namun, sebagian orang yang mengetahui dirinya mandul biasanya akan mengalami gangguan fungsi seksual akibat hambatan psikis akan kekurangan yang dialaminya.

Perlu diketahui, di Indonesia terdapat sekitar 10-15% pasangan suami istri yang mengalami hambatan hamil, meliputi pasangan mandul dan infertil.

Apakah kemandulan dapat diatasi?
Kemandulan tidak dapat diatasi dengan cara apapun, karena gangguan yang terjadi berupa kerusakan yang permanen pada buah pelir atau indung telur sehingga masing-masing tidak dapat memproduksi sel spermatozoa atau sel telur.

Jadi, baik pria maupun wanita yang mengalami kerusakan permanen pada buah pelir atau indung telurnya tidak perlu lagi berupaya mencari pengobatan atau jalan keluar lainnya karena pasti tidak akan berhasil.

Satu hal yang harus diperhatikan adalah apakah masalah yang terjadi merupakan suatu kemandulan ataukah infertilitas (gangguan kesuburan). Kemandulan tidak sama dengan infertilitas, namun kedua istilah itu sering dikacaukan. Pasangan biasanya disebut mandul padahal sebenarnya tidak subur (infertil).

Apa yang dimaksud dengan pasangan infertil atau tidak subur? Dalam keadaan normal dan tanpa menggunakan kontrasepsi, kehamilan terjadi pada 60% pasangan suami istri dalam waktu enam bulan, pada 80% pasangan dalam waktu sembilan bulan, dan pada sekitar 90% pasangan suami istri dalam waktu satu tahun.

Pasangan suami istri yang telah melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi selama satu tahun tapi belum mampu hamil dan melahirkan anak disebut dengan pasangan infertil atau tidak subur. Berarti pasangan tersebut mengalami masalah infertilitas (ketidaksuburan).

Pada pasangan infertil, pihak suami masih mempunyai sel spermatozoa tapi tidak dalam parameter normal karena mengalami suatu gangguan. Di pihak lain, pihak istri masih mempunyai sel telur tetapi mengalami gangguan.

Dengan pengertian ini jelaslah perbedaan antara pasangan infertil dengan pasangan mandul. Di masyarakat, tampaknya lebih banyak pasangan infertil dibandingkan dengan pasangan yang benar-benar mandul. Tapi istilah mandul lebih sering digunakan di masyarakat walaupun yang dimaksud adalah gangguan kesuburan.

Banyak faktor penyebab infertilitas sehingga pasangan suami istri tidak mempunyai anak, antara lain:

1. Faktor hubungan seksual, yaitu frekuensi yang tidak teratur (mungkin terlalu sering atau terlalu jarang), gangguan fungsi seksual pria yaitu disfungsi ereksi, ejakulasi dini, ejakulasi terhambat, ejakulasi retrograde (ejakulasi ke arah kandung kencing), dan gangguan fungsi seksual wanita seperti dispareunia (sakit saat hubungan seksual) dan vaginismus.
2. Faktor infeksi, berupa infeksi pada sistem seksual dan reproduksi pria maupun wanita, misalnya infeksi pada testis dan rahim.
3. Faktor hormon, berupa gangguan fungsi hormon pada pria maupun wanita sehingga pembentukan sel spermatozoa dan sel telur terganggu.
4. Faktor fisik, berupa benturan, temperatur, atau tekanan pada testis sehingga proses produksi spermatozoa terganggu.
5. Faktor psikis, misalnya stres yang berat sehingga mengganggu pembentukan set spermatozoa dan sel telur.

No comments: