Monday 30 June 2008

Mengenal Chiropractic, Penyakit Hilang Berkat "Pijatan"

Beragam gangguan bisa diatasi dengan terapi chiropractic, dari saraf terjepit, migrain, sakit pinggang, asma, gangguan pada mata, telinga, paru-paru, lambung, lever, bahkan cerebral palsy. Teknik ini menekankan pada perbaikan tulang belakang, yang menjadi "gudang"nya saraf-saraf yang tersambung ke seluruh organ tubuh.

Sistem saraf pusat mengatur semua sistem organ tubuh, melalui kabel-kabel saraf yang dilindungi tulang belakang. Tulang belakang menjadi semacam gardu induk bagi 31 pasang urat saraf. "Saraf-saraf ini keluar melalui bukaan-bukaan kecil di tulang belakang ke berbagai otot, organ-organ, bahkan ke jaringan kulit," kata Dr. Anthony K. Dawson, DC dari Klinik Chiropractic di Indonesia.

Tulang belakang tersusun dari 24 tulang (vertebrae) yang dipisahkan masing-masing oleh bantalan, dan tersambung dengan 12 pasang tulang iga dan ratusan jaringan ligamen dan otot. Jika terjadi subluksasi (pergeseran tulang belakang), maka sistem saraf akan luka dan aliran energi ke organ pun terganggu. Karena kompleksnya susunan tulang belakang, bahkan gerakan normal pada tulang belakang pun bisa menimbulkan gangguan. "Misalnya terjatuh, salah mengangkat beban, pergerakan pada satu sisi yang berulang, postur tubuh yang salah dapat mengganggu mekanisme tulang belakang," lanjut dokter yang akrab dipanggil Tony.

Jika bantalan sehat dan lubang keluar saraf bagus, maka seluruh sistem tubuh akan berjalan bagus juga. Dokter lulusan Palmer College of Chiropractic, AS ini melanjutkan, chiropractic membantu mengembalikan gerakan dan posisi tulang belakang yang tidak berfungsi selayaknya. "Chiropractic mengurangi gangguan pada sistem saraf dengan perawatan khusus untuk memperbaiki fungsi dan strukturnya," lanjutnya.

CEK TERATUR
Sang penemu chiropractic, D.D. Palmer (AS), pertama kali melakukan adjustment pada orang yang mengalami gangguan pendengaran (tuli) akibat cedera leher, tahun 1895. Sebelum adjustment, dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien. "Apakah pernah mengalami kecelakaan, bagaimana pola hidupnya, termasuk diet dan olahraganya," kata Tony.

Selain riwayat medis, dilakukan juga cek postur, analisa tulang spesifik, termografi, dan lain-lain. "Rontgen juga dilakukan, tak hanya untuk mengetahui kondisi dan kelurusan susunan tulang belakang, tapi juga untuk membantu mendeteksi kemungkinan adanya penyakit lain yang tersembunyi," jelas Tony.

Tony menjamin chiropractic sangat aman, bahkan untuk perempuan hamil dan anak-anak. "Sebelum adjustment, kita periksa dulu. Satu-satunya yang tidak boleh ditangani adalah penderita kanker tulang yang sudah parah," kata Tony sambil menambahkan, hanya 5-10 persen pasien yang datang tanpa keluhan. "Sisanya pasti dengan keluhan."

Menurut Tony, kebiasaan memeriksakan diri ke dokter setelah ada keluhan ini salah. "Sebaiknya jangan menunggu sampai penyakit datang. Bisa saja masalahnya kecil, tapi lama-lama akan menjadi besar. Banyak orang yang datang telat, setelah penyakitnya parah. Bisa jadi orang tidak sakit, tapi tulang belakangnya ternyata miring. Dua minggu kemudian hilang sakitnya, tapi tulang belakangnya tetap miring. Lama-lama bantalan rusak dan menjepit saraf."

Adjustment pertama yang dilakukan Tony memang untuk menghilangkan rasa sakit (relieve). "Dua minggu berikutnya menstabilkan kondisi. Setelah itu, membangun kembali daerah tulang belakang yang terganggu. Nah, begitu pergerakkan tulang belakang sudah menjadi lebih baik, sebaiknya tetap melakukan pengecekan secara teratur. Ini akan membuat tulang belakang berfungsi optimal, sehingga memberi kesempatan badan berfungsi baik (wellness)," jelas Anthony.

CIRI TULANG BERMASALAH
Apakah tulang belakang Anda sehat? Dr. Anthony K. Dawson memberikan beberapa hal yang bisa menjadi pertanda tulang belakang Anda bermasalah.
- Tumit sepatu cepat aus, namun tidak sama antara bagian kanan dan bagian kiri.
- Tak dapat bernapas dengan lega.
- Rahang bawah kerap berbunyi "klik."
- Anda sering memutar leher atau tulang belakang atau tulang sendi lain hingga mengeluarkan bunyi "krek."
- Tidak dapat memutar/menggerakkan kepala atau pinggang dari satu sisi ke sisi lain dengan nyaman.
- Gampang lesu/lelah, sulit berkonsentrasi, dan mudah terserang penyakit.
- Kaki mengarah ke luar ketika berjalan.
- Salah satu kaki tampak lebih pendek dari kaki sebelah.
- Postur tubuh jelek.
- Sakit kepala, sakit pada bagian tulang belakang, pegal/nyeri pada bagian otot atau sendi.
- Pegal pada bagian punggung dan leher.
- Secara umum, sering merasa tak nyaman atau kurang sehat.

No comments: