Osteoartritis menyebabkan terjadinya kerusakan tulang rawan (kartilago) sendi yang ditandai dengan adanya kemunduran kartilago sendi dan tulang di dekatnya, yang bisa menyebabkan nyeri dan kekakuan sendi. Osteoartritis banyak dijumpai pada orang-orang usia emas. Osteoartritis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang diyakini dapat dicegah dan diatasi dengan pemberian asupan nutrisi tertentu yang memadai.
Pengobatan yang diberikan dokter untuk menangani masalah ini umumnya dilakukan untuk mengatasi gejala, memperbaiki aktivitas sehari-hari, pencegahan, dan perbaikan kerusakan struktur rawan sendi. Selain itu muncul pula pengobatan dengan menggunakan sel terapi dan stem sel.
Para ahli menyarankan agar para penderita osteoartritis diberikan terapi farmakologis dan terapi non-farmakologis, seperti: menurunkan berat badan, olahraga, dan pemberian edukasi. Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) merupakan salah satu terapi farmakologis yang paling sering digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan yang terjadi pada pasien osteoartritis. Namun sayangnya penggunaan obat-obatan tersebut sering memberikan efek samping yang cukup serius, contohnya saja seperti perdarahan saluran cerna, kerusakan hati dan ginjal. Sehingga mengakibatkan para ahli masih terus mencari alternatif terapi lainnya yang lebih aman dan efektif menyembuhkan.
Salah satu alternatif terapi dan pencegahan osteoartritis adalah dengan memberikan nutrisi yang baik. Asupan nutrisi juga memegang peranan penting pada terjadinya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit degeneratif. Oleh karena itu, sangat baik untuk menjaga kebutuhan dasar tubuh. Salah satu nutrisi yang mulai banyak dicoba saat ini adalah dengan menggunakan ekstrak tumbuh-tumbuhan. Ekstrak tumbuh-tumbuhan ini telah banyak digunakan oleh para ahli di negara-negara Eropa, karena kandungan zat aktifnya yang cukup kompleks sehingga dapat bekerja pada berbagai jalur mekanisme osteoartritis. Beberapa tanaman yang telah dicoba sebagai alternatif dalam terapi osteoarthritis, antara lain: nanas (mengandung bromelain, suatu enzim proteolitik yang diduga memiliki efek antiinflamasi dan analgetik), jahe, tanaman Harpagophytum procumbens, Uncaria tomentosa dan Rosa canina.
Rosa canina tumbuh di dataran Eropa. Tanaman obat ini diketahui mampu membantu mengatasi keluhan-keluhan yang dialami oleh penderita osteoartritis. Dengan banyaknya penelitian yang membuktikan keefektifan rosa canina ini, beberapa ahli di Jepang dan banyak negara Eropa mulai mencoba menggunakan ekstrak tanaman rosa canina dalam terapi osteoarthritis. Selain itu, galaktolipid yang terkandung di dalam ekstrak rosa canina ini terbukti menghambat migrasi sel darah putih ke dalam sendi sehingga dapat mengurangi terjadinya proses peradangan dan kerusakan sendi. Dari berbagai penelitian yang telah dilakukukan, penggunaan jangka panjang ekstrak Rosa canina terbukti mampu mengurangi keluhan nyeri dan memperbaiki kualitas hidup pasien osteoartritis.
Tuesday, 30 November 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment