Tuesday, 30 November 2010

Siapa Teman Bermain Anak?

Di usia batita si kecil masih lebih suka bermain dengan orang yang dikenalnya. Anda adalah orang yang paling disukainya, juga kakak-kakaknya kalau ada. Tetapi sesungguhnya si kecil juga butuh bermain dengan ayah. Keterlibatan ayah dalam bermain sangat positif, baik untuk si kecil maupun si ayah sendiri.

Pendekatan ayah sudah pasti sangat berbeda. Ayah biasanya lebih berani bereksperimen dan bertualang serta lebih memberi kebebasan bagi si kecil untuk mengeksplorasi dunia serta mengenal kemampuan tubuhnya.

Akrobat dan Olahraga
Permainan bersama ayah bisa berbentuk akrobatik yang sangat menunjang dalam menjajagi kemampuan motorik tubuh si kecil. Seperti melayang di udara saat diangkat ayah, duduk di atas pundak dan menggelantung pada lengan ayah.

Dengan ayah si kecil juga merasakan bagaimana tubuhnya diayunkan ke sana-kemari atau bahkan sampai berputar satu-dua kali. Selain itu main tarik-tarikan handuk, saling mendorong bahkan bergulat adalah cabang olahraga yang biasanya juga hanya dilakukan dengan ayah.

Kenikmatan bermain dengan ayah juga antara lain karena ayah biasanya juga super jahil dan super aktif serta kreatif. Gaya ayah waktu menyusun balok, berdongeng bahkan bernyanyi, merupakan variasi bermain yang sangat menggembirakan si kecil. Ayah tampaknya selalu punya (dan kaya akan) kejutan-kejutan baru.

Awas!
Jangan mengayunkan si kecil dengan hanya bertumpu pada lengan dan pergelangan tangan. Secara umum, di tempat-tempat itulah kelemahan anatomi tubuh manusia.

Jangan pula melakukan gerakan yang mengandalkan tumpuan pada persendian lainnya, karena si kecil belum terampil mengendalikan keseimbangan tubuh dan pertumbuhan sendi-sendinya juga belum sempurna.

No comments: