Kelompok lansia aman dalam berpuasa , sepanjang kondisi fisiknya masih stabil, penyakit terkontrol, dan tidak ada infeksi yang akut.
Secara fisik, menjadi tua memang membuat seseorang memiliki berbagai keterbatasan. Oleh karena itu lansia sering dicap sebagai kelompok orang yang lemah dan mudah jatuh sakit. Kondisi seperti ini, tak mengherankan bila para lansia sering diragukan kemampuannya untuk berpuasa.
Sebenarnya dalam hal puasa, kemampuan lansia tidak perlu terlampau dirisaukan. Mereka aman-aman saja berpuasa sepanjang kondisi fisiknya stabil, penyakitnya terkontrol, dan tidak ada infeksi akut. Justru, puasa bisa mendatangkan manfaat bagi kesehatan mereka.
Sejumlah penelitian mengenai puasa sering dilakukan oleh beberapa negara. Penelitian pada tahun 1995 terhadap 16 wanita berusia 25-39 tahun di Tunisia menunjukkan tidak terjadinya perubahan berat badan dan komposisi tubuh selama puasa. Diketahui pula, selama berpuasa juga terjadi penurunan konsentrasi insulin, sementara jumlah asupan kalori tidak berubah. Hanya pola dan jenis makanannya saja yang berubah.
Penelitian lain menunjukkan tidak ada gangguan fungsi ginjal pada kaum lansia yang berpuasa selama asupan cairan tubuhnya terpenuhi, yaitu antara 1.5 - 2 liter/ hari. Hasil penelitian puasa pada usia lanjut juga menunjukkan terjadinya penurunan kolesterol total bagi para lansia yang berpuasa. Kolesterol LDL, trigliserida, dan asam urat juga menurun. Puasa juga menurunkan asupan kalori sekitar 12-15%, meningkatkan kadar antioksidan, dan menurunkan radikal bebas. Tahukah Anda, radikal bebas yang berlebihan di dalam tubuh akan mengurangi aktivitas kerja enzim, menyebabkan terjadinya mutasi, dan kerusakan dinding sel. Ada sekitar 50 penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung dan stroke, yang dicetuskan oleh senyawa radikal bebas.
Tuesday, 30 November 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment