Thursday, 30 September 2010

Kelahiran Anak Laki-Laki Semakin Sedikit

Sebuah penelitian di Amerika seakan membuktikan teori adaptif, yaitu kelahiran anak laki-laki memiliki peluang lebih besar terjadi pada calon ibu dan calon ayah yang hidup bersama sebelum konsepsi dibandingkan kelahiran anak laki-laki pada calon ibu yang terpisah dari calon ayah.

Meskipun demikian ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan perbedaan dalam dua kondisi pada calon ibu yang berbeda tadi. Misalnya, faktor pencemaran dan paparan zat kimia.

Di awal tahun 2005, menemukan beberapa bukti penelitian bahwa janin laki-laki dari ibu yang terpapar phthalates (biasanya digunakan sebagai pelunak bahan plastik, terdapat dalam hair spray, juga produk-produk kayu) memiliki penis yang lebih kecil dari ukuran rata-rata. Ini merupakan bukti adanya zat-zat kimia yang dapat melakukan Ć¢?feminisasiiĆ¢? terhadap fetus.

Sebuah komunitas di Ontario, Kanada, yang tinggal di area yang kandungan tanahnya tinggi akan hexachlorobenzene (HCB) memiliki angka kelahiran anak perempuan dua kali lebih banyak dibandingkan anak laki-laki. Meskipun belum dapat dikatakan bahwa HCB adalah penyebabnya. Akan tetapi seperti halnya phthalates, HCB juga memiliki kemampuan untuk merusak hormon testosteron (hormon seks laki-laki).

Menurut peneliti dari Universitas Ottawa, Constanze Mackenzie jumlah kelahiran anak laki-laki mulai merosot tajam sekitar tahun 1993. Rasio kelahiran anak laki-laki dibandingkan perempuan dinegara-negara maju, seperti Amerika, Kanada dan Denmark yang dilakukan 30 tahun terakhir. Diduga penyebabnya adalah paparan pestisida yang mengandung zat kimia yang sifatnya dapat menyerupai hormon estrogen (hormon seks perempuan). Jadi yang menentukan jenis kelamin kelahiran adalah banyak faktor.

No comments: