Berhubungan seks terlalu muda atau terlalu tua ternyata meningkatkan resiko masalah kesehatan di usia lanjut. Demikian seperti yang diungkapkan dalam sebuah hasil penelitian yang dipublikasi di American Journal of Public Health.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang mulai berhubungan seks pada usia relatif muda cenderung memiliki beberapa faktor resiko penyebab PMS (penyakit menular seksual), termasuk jika memiliki banyak pasangan dan pernah melakukan hubungan seks di bawah pengaruh alkohol.
Orang-orang yang terlalu cepat berhubungan seks, atau orang-orang yang terlambat berhubungan seks akan beresiko tinggi menderita masalah fungsi seksual. Hal ini sangat jelas terjadi pada pria, yang dapat mengalami kesulitan mempertahankan ereksi dan mencapai orgasme.
Para peneliti berpendapat bahwa meskipun hasil penelitian menunjukkan adanya kaitan antara hubungan seks di usia muda dengan resiko PMS jangka panjang, penemuan ini juga memberikan gambaran fungsi seksual yang lebih rumit. Menurut para ahli, menunda aktivitas seksual dapat menimbulkan resiko kesehatan karena dapat menghambat perkembangan emosional, kognitif, dan interpersonal seseorang.
Rata-rata para responden penelitian mengatakan telah berhubungan seks pertama kali pada umur 17 atau 18 tahun. Para peneliti mengelompokkan orang yang telah melakukan hubungan seks pertama kali pada umur 14 tahun sebagai kelompok yang terlalu cepat mengenal seks. Sedangkan orang yang baru melakukan seks setelah 22 tahun termasuk sebagai kelompok yang lambat mengenal seks.
Sayangnya penelitian yang dilakukan oleh Dr. Theo dan tim dari Columbia University, New York masi belum jelas mengapa orang yang terlalu cepat dan terlambat melakukan aktivitas seksual cenderung mengalami disfungsi seksual.
Thursday, 30 September 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment