Kehamilan adalah hasil dari kerjasama dari pasangan suami istri. Maka pasangan harus siap meluangkan waktu untuk hubungan seks yang teratur, terutama di masa subur.
Masa subur adalah masa dimana sel telur yang sudah matang dilepas dari indung telur (ovulasi), lalu tersimpan dengan aman disaluran indung telur sampai sperma datang.
Usia sel telur matang hanya sekitar 24 jam (sel sperma bisa hidup dalam tubuh calon ibu selama 2 x 24 jam). Bila tidak ada yang membuahin, sel telurpun mati. Akibatnya selaput lendir rahim yang sudah siap menerima hasil pembuahan runtuh dan keluar sebagai darah menstruasi.
Jadi hubungan seks yang teratur, yaitu setiap dua hari sekali sangat penting untuk terjadinya kehamlan. Tidak benar anggapan bahwa semakin jarang berhubungan seks itu semakin baik/subur. Disinilah pentingnya komunikasi yang baik antara suami dan istri. Selain itu suami juga harus siap menerima kehamilan.
Ada cara menghitung masa subur. Pertama berdasarkan daur haid (sistem kalender). Cuma siklus haid harus teratur setiap bulannya. Sebagai patokan setiap wanita yang memiliki siklus haid 28 hari, maka ia akan berevolusi 14 hari kurang lebih 2 hari sebelum masa haid berikutnya.
Menghitung siklus haid adalah menghitung jarak antara hari pertama haid yang sekarang dengan hari petama haid yang berikutnya atau sebelumnya.
Kedua, mengukur suhu tubuh basal. Biasanya suhu tubuh akan meningkat bila sedang ovulasi, yakni sekitar 0,5 derajat celcius. Hangatnya suhu tubuh karena hormon progesteron bertugas menyiapkan selaput lendir rahim untuk menerima sel telur yang sudah dibuahi.
Thursday, 30 September 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment