Thursday, 30 September 2010

Obsessive Compulsive Disorder (OCD)

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) merupakan salah satu bentuk kelainan kecemasan klinis yang ditandai dengan adalanya perilaku obsesif (harus - tidak ada toleransi), yang berkaitan dengan perilaku kompulsif (melakukan sesuatu dengan berulang-ulang). Perilaku kompulsif ini bertujuan untuk menenangkan perilaku obsesifnya.

Hampir semua ahli sepakat bahwa segala jenis anxiety disolder (gangguan kecemasan - termasuk di dalamnya: OCD) berkaitan dengan kegagalan attachment (ikatan emosional yang kuat antara bayi dan orang yang mengasuhnya). Attachment ini sangat dibutuhkan bayi si masa-masa awal kehidupannya. Bila memiliki attachmeny dasar yang kokoh, maka bayi akan merasa percaya diri karena merasa ada orang lain yang akan melindunginya.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak perilaku yang tampak seperti penderita OCD, misalnya ada orang yang harus berkali-kali mengecek apakah sudah mengunci pintu dengan benar, atau ada orang yang berkali-kali merapikan diri karena tidak ingin terlihat berantakan. Namun sampai batas-batas tertentu, kondisi tersebut sebenarnya lebih tepat disebut sebagai perfeksionisme (orang yang menuntut segala sesuatunya berjalan dengan sempurna).

Perfeksionisme dari sudut pandang psikologi, adalah suatu keyakinan pada diri individu bahwa kesempurnaan dapat dan harus dicapai. Sedangkan dalam bentuk patologis (cenderung penyakit), perfeksionisme adalah suatu keyakinan pada diri seseorang bahwa segala sesuatu yang kurang sempurna tidak dapat diterima / tidak dapat ditoleransi.

Perfeksionisme umumnya berakar dari pola asuh dalam keluarga yang cenderung otoritarian (orangtua memberikan kontrol yang kuat dan tinggi pada anak-anaknya, bersamaan dengan cinta bersyarat - artinya penghargaan dan cinta hanya akan diberikan jika anak mengikuti keinginan orangtua). Pola yang demikian akan tertanam pada diri anak hingga ia beranjak dewasa.

Kecenderungan perfeksionisme berbeda dengan perilaku OCD, meski keduanya sama-sama mengandung unsur kompulsif. Seseorang yang menderita OCD memiliki beberapa kecenderungan (obsesinya disebabkan oleh kesemasan yang sulit diterima dengan akal sehat). Terdapat banyak pikiran, dorongan, dan bayangan yang tidak berkaitan dengan masalah nyata. Bagi penderita OCD, semua itu berusaha ditekan atau dihilangkan dengan pikiran atau perilaku lain yang bersifat kompulsif.

Penderita OCD merasa sangat terganggu dengan perilaku kompulsifnya, namun tidak berdaya untuk menghindarinya. Beberapa tipe OCD:

Checkers
merupakan orang yang teropsesi untuk selalu memeriksa. Penyebabnya adalah kecemasan uyangn irasional. Misalnya, bila ia tidak mengecek berulang kali dia merasa bahaya mengintai setiap saat dan bisa mencelakasi diri dan sekelilingnya. Jika hal buruk tersebut terjadi, maka ia menganggap dialah orang pertama yang harus disalahkan.

Washers and cleaners
Merupakan orang yang memiliki ketakutan irasional terkontaminasi kuman, sehingga secara kompulsif akan berusaha menghindarkan diri dari kontaminasi tersebut, misalnya selalu membersihkan diri. Walaupun sudah berkali-kali mencuci, ia tidak kunjung merasa aman. Pada beberapa kasus, tipe ini terjadi akibat trauma diperkosa (atau diperlakukan tidak senonoh secara seksual), sehingga ia merasa dirinya terus menerus kotor.

Orderers
Merupakan orang yang fokusnya mengatur segala sesuatu agar tepat pada tempatnya. Mereka akan menjadi sangat tertekan apabila benda-benda tersebut dipindahkan, dipegang, atau ditata dengan orang lain.

Obsessionals
Merupakan orang yang memiliki perasaan obsesif dan intruktif, bahkan terkadang menakutkan jika dirinya akan mengakibatkan kemalangan atau kecelakaan.

Hoarders
Merupakan orang yang senang mengumpulkan barang-barang yang tidak berharga.

No comments: