Sepertiga hingga setengah pasangan yang aktif secara seksual menggunakan pelumas vagina. Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa hal tersebut dapat merusak kualitas sperma.
Untuk menyelidikinya, dr. Ashok Agarwal dari Cleveland Clinic, Ohio dan rekannya menguji produk pelumas vagina yang dijual bebas. terhadap kemampuan sperma bergerak, dan pengaruh tiga pelumas terhadap kualitas chromatin sperma. Melibatkan uji terhadap sampel sperma yang diambil dari 12 pria, ternyata pelumas vagina (Replens, Astroglide, dan FemGlide) mengakibatkan penurunan yang signifikan pada kemampuan bergerak sperma selang 30 menit setelah terkena paparan, demikian ungkap para peneliti dalam Fertility and Strerility, sementara pelumas lainnya (Pre-Seed) tidak menyebabkan penurunan yang signifikan terhadap kemampuan bergerak sperma, jika dibandingkan dengan contoh sperma yang normal.
Kerusakan chromatin sperma juga meningkat secara signifikan setelah terpapar dengan FemGlide produk pelumas lainnya (K-Y Jelly) dan ada sedikit kerusakan walaupun secara statistik tidak signifikan setelah terpapar dengan Pre-Seed.
Dalam penelitian menunjukkan pelumas tahan air yang tidak mengandung bahan-bahan perusak sperma seperti FemGlide, Astroglide, dan replens memiliki pengaruh buruk terhadap kemampuan bergerak sperma. Dan kualitas chromatin. Pelembab intimasi Pre-Seed memiliki pengaruh buruk yang minimal terhadpa kemampuan bergerak sperma atau kualitas chromatin mungkin disebabkan oleh tingkat ph dan formula isotonisnya yang lebih fisiologis, jika dibandingkan dengan produk-produk lainnya.
Para peneliti menambahkan," Penemuan kami menyimpulkan bahwa Pree-Seed mungkin merupakan perawatan yang menjanjikan bagi kekeringan vagina yang dialami pasnagan tidak subur yang sedang berusaha untuk hamil. Walaupun demikian, percoban in vivo berskala besar masih diperlukan untuk mendukung penemuan ini."
Sumber: Healthtoday
Thursday, 30 September 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment