Tuesday 30 September 2008

Hamil dan Hepatitis C (1/2)

Virus hepatitis C ditemukan sekitar tahun 1987. Sebelumnya hanya ada 2 jenis hepatitis yang diketahui, yaitu hepatitis A dan hepatitis B. Hal itulah yang menyebabkan hepatitis C sempat disebut sebagai virus non A – non B.

Hepatitis C adalah salah satu dari sekian banyak jenis penyakit hepatitis, atau penyakit gangguan fungsi hati. Virus hepatitis C dapat menyebabkan kerusakan hati dan kanker hati. Jika dibandingkan dengan hepatitis B, hepatitis C lebih sering menyebabkan penyakit menahun.

Pada umumnya seseorang yang menderita penyakit hepatitis akan menderita gejala seperti berikut: letih, demam, mual, kurang nafsu makan, warna urin keruh (seperti air teh), dan nyeri perut pada bagian kanan atas. Selain itu kuku, kulit, bola mata yang berwarna putih akan berubah menjadi berwarna kekuningan. Warna kuning ini timbul akibat adanya cairan empedu yang berlebihan di dalam darah. Oleh karena itu hepatitis C disebut juga sebagai sakit kuning.

Hepatitis C sering terjadi tanpa gejala. Menurut penelitian, hanya 5% dari penderita hepatitis C mengalami gejala-gejalanya. Jika timbul gejala, kadang hilang dan kadang timbul. Selain itu kadar SGOT (enzim yang terdapat di otot jantung dan hati) dan juga SGPT (enzim yang terdapat di sel-sel hati) seringkali terlihat normal. Padahal jika kadar kedua enzim itu naik, dapat dideteksi terjadinya gangguan hati. Tak heran oleh karena itu, penyakit ini sering sekali terabaikan dan penderita tanpa sadar menularkannya pada orang lain.

No comments: