Bayi mulai
memahami bahwa manusia dapat membagi gagasan-gagasan dan emosi mereka satu sama
lain. Ia paham kalau ayah mengetahui cuaca hatinya dari pertanyaan ayah,
"Kamu lagi sedih yah?" Ia tahu bahwa ayah tahu kalau ia sedih.
Bayi juga
mulai mengembangkan pengertian bahwa obyek-obyek atau orang-orang dalam
hidupnya mempunyai semacam ketetapan dan keajekan.
Pemahamannya
pada keberadaan benda atau obyek tadi itu membuat ia yakin kalau ibu atau ayah
tetap ada walau tidak kelihatan di depannya. Ia mulai merasa apa itu rindu dan
meminta Anda untuk selalu berada di dekatnya.
Anak belajar
dari kehidupannya:
Jika anak
dibesarkan dengan celaan, Ia belajar memaki.
Jika anak
dibesarkan dengan permusuhan, Ia belajar berkelahi.
Jika anak
dibesarkan dengan cemoohan,Ia belajar rendah diri.
Jika anak
dibesarkan dengan penghinaan, Ia belajar menyesali diri.
Jika anak
dibesarkan dengan toleransi, Ia belajar menahan diri.
Jika anak
dibesarkan dengan dorongan, Ia belajar percaya diri.
Jika anak
dibesarkan dengan pujian, Ia belajar menghargai.
Jika anak
dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, Ia belajar keadilan.
Jika anak
dibesarkan dengan rasa aman, Ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak
dibesarkan dengan dukungan, Ia belajar menyenangi dirinya.
Jika anak
dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, Ia belajar menemukan cinta
dalam kehidupan. (Dorothy Law Nolte)
No comments:
Post a Comment