Tingginya
tingkat ekonomi, perubahan kebudayaan, dan berkembangnya teknologi pangan kini
banyak melahirkan generasi anak yang gemuk. Sebenarnya ada alasan medis mengapa
anak tidak boleh terlalu gemuk.
Kegemukan
sudah menjadi wabah di dunia saat ini. Cukup banyak pusat-pusat pelangsingan
tubuh yang mulai bermunculan di mana-mana. Gemuk bagi sebagian orang memang
masih menyimpan lambang kemakmuran. Sebagian besar orang tua, terutama ibu,
juga menginginkan anaknya berbadan gemuk karena akan terlihat lucu dan montok.
Di Amerika Serikat sendiri kini tengah bergulat menghadapi anak yang tergolong
gemuk, karena jumlahnya telah mencapai lebih dari setengah populasi anak
disana. Sebagian besar anak tersebut malah membutuhkan konsultasi dokter.
Kecenderungan
terjadinya kelebihan berat badan pada anak-anak diduga karena konsumsi junk
food yang berlebihan. Menu junk food kaya akan lemak, gula, garam, serta sangat
tinggi kalori. Lidah anak zaman sekarang diduga sudah terkondisikan dengan cita
rasa yang gurih, manis, asin, dan serba berbumbu. Itulah yang menggiring mereka
tidak lagi menyukai menu makanan di dalam rumah.
Diet tanpa
pengawasan dari dokter tidak dianjurkan bagi anak yang gemuk. Di masa
pertumbuhan, tubuh anak tidak boleh sampai kekurangan zat gizi. Diet
menguruskan badan bukanlah hal yang tepat karena yang berkurang dalam menu
tidak hanya kalorinya, melainkan juga semua zat gizi yang dibutuhkan anak untuk
pertumbuhannya. Selain itu, obat antilemak seperti yang dikonsumsi oleh orang
dewasa dengan lemak darah yang tinggi juga tidak dianjurkan diberikan kepada
anak. Sebenarnya dengan mengurangi porsi menu makanan yang berlemak atau
berkolesterol, ditambah dengan olahraga yang rutin, diharapkan dapat menurunkan
kadar lemak darah dalam tubuh si anak.
Salah satu
cara yang mungkin dapat dilakukan adalah melalui akupunktur yang dapat menekan
nafsu makan, sambil tetap mengatur kecukupan gizi agar pertumbuhan anak tetap
tercukupi. Seorang anak akan menjadi gemuk jika porsi makanan yang
dikonsumsinya melebihi kebutuhan tubuh. Kelebihan kalori tersebut disimpan menjadi
lemak di bawah kulit. Sel-sel lemak tubuhnya menjadi besar-besar dan jumlahnya
menjadi lebih banyak jika dibandingkan dengan anak normal.
Jika seorang
bayi diberikan makanan sesuai dengan umur dan tahapan perkembangan usianya,
kecil kemungkinan seorang anak menjadi gemuk. Biasakan supaya anak lebih banyak
bergerak karena dapat membantu membangun tulang dan otot, selain membakar
kelebihan kalori yang diperoleh dari makanan yang berlebih. Semakin kurang
bergerak, berolahraga, dan latihan jasmani, semakin besar pula kemungkinan anak
menjadi gemuk dan badan anak pun menjadi?tidak bugar.
Selera makan
anak yang sudah telanjur gemuk umumnya jadi meningkat luar biasa. Oleh karena
itu, anak yang sudah telanjur gemuk dengan mudah akan bertambah berat badannya
kalau dorongan untuk terus makannya tidak ditahan atau terkendali.
Anak gemuk
tidak hanya disebabkan oleh makanan yang berlebihan, namun bisa juga
sebagai?kasus suatu penyakit. Ada beberapa jenis penyakit (seperti kelainan
hormon dan gen) yang membuat tubuh anak gemuk menjadi abnormal atau gemuknya
kelihatan tidak sehat.
Anak gemuk
menunjukkan profil lemak dalam darahnya cukup tinggi. Walaupun tidak selalu
harus lemak dalam darahnya yang tinggi, namun kebanyakan remaja di negara maju,
kolesterol dan trigliserida-nya sudah di atas normal. Itulah yang menerangkan
mengapa sekarang ini banyak serangan jantung atau stroke muncul pada usia yang
lebih dini, yaitu kurang dari usia 40 tahun.
Lemak yang
berlebih dalam darah kini diyakini dapat juga mendorong terjadinya kanker pada
organ tubuh, seperti rahim, ginjal, dan payudara. Risiko gangguan hati dan
kencing manis juga diduga akibat semakin tingginya lemak di dalam darah.
No comments:
Post a Comment