Sebuah
penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition ini
membuktikan bahwa pemberian zat besi dosis rendah sangat bermanfaat untuk
mencegah anemia pada kehamilan tanpa menimbulkan efek samping yang mengkhawatirkan.
Anemia adalah
keadaan yang cukup sering terjadi pada kehamilan dan dapat menjadi penyulit
baik bagi ibu maupun anak. Anemia yang sering terjadi pada kehamilan
diakibatkan oleh defisiensi besi.
Defisiensi
besi sebenarnya dapat dicegah dan diatasi dengan pemberian tablet besi (yang
lebih terkenal dengan istilah tablet tambah darah). Sayangnya, pemberian tablet
besi sering menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan seperti mual,
susah buang air besar, bahkan nyeri perut.
Hal yang juga
menjadi perhatian dalam suplementasi besi adalah kekhawatiran bahwa asupan besi
yang diberikan.dapat mengganggu penyerapan dari seng (zinc), sebuah mineral
yang tidak kalah pentingnya.
Penelitian
ini membagi wanita hamil dalam 2 kelompok, mereka yang mendapat suplementasi
besi dosis rendah (20 mg/hari) dan mereka yang mendapat plasebo (obat kosong).
Perlakuan dimulai saat kehamilan berusia 20 minggu dan yang diikutsertakan
hanya wanita hamil sehat yang sebelumnya tidak menderita anemia serta tidak
mendapat suplementasi besi sebelumnya.
Pada saat
dimulainya penelitian, peserta yang terlibat memiliki kadar hemoglobin dan
asupan besi yang setara. Pengukuran kadar hemoglobin dilakukan sebelum usia
kehamilan 20 minggu dan pada kehamilan 28 minggu. Bila pada pemeriksaan kedua
didapatkan anemia, 80 mg zat besi per hari diberikan pada wanita tersebut.
Pada akhir
penelitian, mereka yang mendapat suplementasi besi dosis rendah ternyata
memiliki kemungkinan jauh lebih rendah dibanding mereka yang tidak mendapat suplementasi
besi. Selain itu, 6 bulan pasca melahirkan, ibu-ibu yang dulu mendapat
suplementasi besi dosis rendah ternyata lebih sedikit yang mengalami defisiensi
besi.
No comments:
Post a Comment