Thursday, 28 February 2013

Cara Ajarkan Balita


Sebenarnya bukan barang aneh jika orang tua mulai mengajarkan pada si balita untuk membuat rencana sebelum melakukan sesuatu. Bagaimana caranya? Anda dapat menerapkan cara-cara berikut:

Mengenalkan Konsekuensi

Sejak bayi, Anda bisa mengajarkan si kecil "sebab-akibat". Misalnya ketika ia memencet hidung Anda, Anda bisa mengungkapkan rasa sakit dengan teriakan kecil, "Auw....!" konsep sederhana ini membuat anak mengetahui apa akibat yang muncul atas apa yang dilakukannya.

Bagi si 2 tahun, Anda bisa mengajarkan  melalui bahasa sederhana. Ketika putera anda mengambil mainan teman, sehingga temannya menangis dan memukulnya, Anda bisa katakan, "karena mainan Tono kamu ambil, dia sedih dan marah. Jadi dia pukul kamu. Lain kali jangan ambil barang temanmu, ya Nak..."

Mengajarkan Kontrol Diri

Si balita masih egosentri, segala sesuatu terfokus pada dirinya sendiri maka, jangan heran, jika ia memukul teman lain/merebut mainan seenaknya sendiri. Anda bisa campur tangan dengan menganjarkan si kecil mengontrol diri. Misalnya katakan padanya bahwa ia punya mainan sendiri, demikian pula si teman. Anak musti minta izin meminjam mainan tersebut sebelum mengambilnya.

Mungkin ia belum paham betul kalimat Anda. Namun perlahan-lahan anak mampu belajar mengenai konsep "milik orang lain" sehingga mampu mengontrol dirinya lebih baik.

Mengajak Pikir-Pikir Dahulu

Anak bertindak seringkali hanya menuruti kata hatinya. Misalnya ketika kesal, ia bisa jadi langsung melempar benda di dekatnya. Pastikan situasi ini tidak saja membuat anda kesal tapi barang pun rusak.

Amati suasana hati anak. Ketika wajahnya tampak kesal, misalnya, dekati dan sapalah ia. Tanyakan mengapa ia tampak tidak gembira, apa penyebabnya dan apa saja alternatif cara yang bisa dilakukannya untuk mengatasi kekesalannya.

Praktek Membuat Rencana

Praktekkan menyusun sebuah rencana, yang membuat anak semakin tahu dan paham pentingnya ia punya rencana. Anda bisa mengajaknya menyusun rencana dalam kegiatan sehari-hari, semisal menyiapkan makanan dan mainan yang akan dimainkan esok hari saat di kelompok bermain atau ketika akan bermain bersama teman-temannya di rumah.

Demikian juga sebelum mengajaknya ke supermarket. Acara ini merupakan kegiatan rutin yang bisa menjadi media belajar anak. Sebelum belanja, cek dahulu keperluan-keperluan anda sekeluarga. Buat daftar barang belanjaan dengan melibatkan si kecil hingga saat mencari barang yang hendak dibeli. Cara ini membuat anak mulai terbiasa melakukan persiapan sederhana sebelum melakukan sesuatu.

Memberi Teladan

Si kecil belajar dari contoh, anda role model pertama dan utama bagi anak. Ia merekam perilaku dan kebiasaan-kebiasaan anda yang dilihatnya sehari-hari. Karenanya, jika mengajarkan sesuatu padanya, anda pun mesti menerapkan secara konsisten apa yang Anda ingin ia lakukan.

No comments: