Sunday, 30 December 2012

Menguak Kemampuan Telepati Hewan


Banyak pelatih serta pemilik hewan yang melaporkan bahwa selama beberapa tahun ini, mereka mengetahui bahwa binatang mereka mempunyai bermacam-macam kemampuan persepsi, hal ini disebabkan oleh kemampuan khusus dari insting binatang tersebut. Sayangnya, penelitian dari fenomena ini sampai sekarang tidak banyak diselidiki.

Karena kebanyakan para ahli biologi melihat hal supranatural seperti insting ini sebagai topik yang tabu bagi mereka, sedangkan para ilmuwan serta psikolog (dengan beberapa perkecualian) yang bekerja dalam bidang psikis telah membatasi penelitian mereka hanya terhadap manusia.

Menurut survei yang dilakukan di rumah-rumah tangga di Inggris dan Amerika, banyak pemilik binatang percaya, bahwa hewan berkaki empat mereka kadang kala berhubungan dengan mereka secara telepatis. Rata-rata 48 persen dari pemilik anjing, dan 33 persen dari pemilik kucing mengatakan, bahwa hewan peliharaan mereka bereaksi terhadap perintah pikiran mereka. Cukup banyak pelatih kuda dan joki percaya bahwa kuda-kuda mereka mengerti kemauan mereka secara telepatis.

Beberapa hewan peliharaan itu bahkan nampaknya tahu bila ada telepon akan berdering. Contohnya, istri seorang profesor dari Universitas Berkeley bisa mengetahui suaminya akan menelpon karena Whiskins, kucing berbulu peraknya, lari ke pesawat telepon dan menyentuh gagang telepon dengan kakinya.

"Sering kali Whiskins berhasil mengangkat gagang telepon dan mengeong dengan senang ketika mendengar suara suami saya di telepon", katanya. "Bahkan bila ia sedang menelpon dari luar negeri, seperti Afrika atau Amerika Selatan, ia bereaksi seperti itu. Namun anehnya, bila orang lain yang menelpon, Whiskins seolah mengabaikan bunyi telepon tersebut."

Sejak 1994, saya meneliti beberapa kemampuan hewan yang tidak dapat dijelaskan oleh ratusan pelatih binatang, penggembala, orang-orang buta dengan anjingnya, dokter hewan, maupun pengasuh binatang. Terdapat tiga kategori utama dari kemampuan persepsi yang misterius ini: telepati, kemampuan mengolah perintah, dan kemampuan mengetahui suatu kejadian sebelum kejadian tersebut terjadi.

Jenis reaksi yang paling dikenal adalah firasat telepati dari anjing maupun kucing, yang dapat mengetahui sebelumnya bahwa sang majikan akan pulang atau pergi, maupun akan diberi makan. Ada pula kucing yang menghilang bila akan dibawa ke dokter hewan oleh pemiliknya, dan anjing yang mengetahui saat tuannya berencana akan membawanya jalan-jalan, selain itu beberapa binatang akan bergembira bila pemiliknya menelpon, bahkan sebelum gagang telepon diangkat.

Para ilmuwan skeptis yang tidak mempercayai mengenai insting, berpendapat bahwa beberapa reaksi tersebut bisa diterangkan melalui berbagai kegiatan rutin, sinyal-sinyal yang tidak disadari, kebetulan, ingatan selektif, atau merupakan fantasi murni dari para pemilik hewan. Hipotesa ini memang cukup beralasan, namun tetap saja tidak bisa diterima begitu saja tanpa bukti-bukti ilmiah. Untuk membuktikan segala kemungkinan-kemungkinan ini, penelitian-penelitian lebih lanjut tetap perlu dilakukan.

Saya bersama seorang rekan kerja fokus mengamati fenomena anjing yang bisa tahu kapan majikan mereka akan pulang ke rumah. Banyak pemilik hewan yang mengamati, bahwa binatang mereka rupanya bisa meramalkan kedatangan seorang anggota keluarga, seringkali sepuluh menit sebelumnya.

Binatang-binatang itu biasanya menunggu di pintu masuk, jendela atau di gerbang masuk. Di banyak rumah tangga di Inggris dan Amerika, 51 persen pemilik anjing, dan 30 persen pemilik kucing mengatakan, bahwa mereka mengamati perilaku semacam ini.

Anjing yang saya teliti ini memiliki disiplin yang tinggi, adalah jenis terrier bernama Jaytee milik Pam Smart di Ramsbottom, dekat Manchester, Inggris. Pam mengadopsi Jaytee pada 1989 dari asrama binatang di Manchester, sewaktu ia masih anak anjing, dan segera terbentuk suatu hubungan "spesial" di antara mereka berdua.

Pada tahun 1991, sewaktu Pam bekerja sebagai sekretaris di sebuah sekolah di Manchester, Jaytee selalu tinggal di rumah orang tua Pam. Orang tua Pam mengamati bahwa anjing ini setiap hari kerja, sekitar jam 16:30 selalu berjalan ke beranda, tepat pada saat Pam dalam perjalanan pulang. Di beranda ia menunggu kira-kira 45 menit sampai kedatangan Pam. Pam mempunyai jam kantor yang tepat, dimana famili itu menaksirkan, bahwa perilaku Jaytee berdasarkan semacam perasaan waktu.

Pam di-PHK pada tahun 1993 sehingga akhirnya tidak punya pekerjaan tetap, dan untuk sementara waktu aktivitasnya pun menjadi tidak tetap. Orang tuanya tidak tahu Pam akan pulang jam berapa setiap harinya, namun Jaytee tetap bisa ’meramal’ kedatangan Pam seperti dulu.

Tahun 1994, Pam membaca sebuah artikel tentang penelitian-penelitian saya dan ingin berpartisipasi. Di lebih dari 100 percobaan, kami merekam dengan video pada jendela dimana Jaytee biasa menunggu selama Pam tidak di rumah, untuk mendapatkan rekaman yang tidak terputus tentang perilaku Jaytee.

Untuk memeriksa apakah Jaytee tidak menanggapi suara mobil Pam, atau kendaraan dari anggota keluarga lain, kami pun meneliti apakah ia masih bisa meramalkan kedatangan Pam, jika ia menggunakan kendaraan lain seperti kereta api, sepeda, atau taksi.

Kami juga melakukan percobaan-percobaan yang pada waktu-waktu tertentu bila Pam pulang ke rumah, kami saling berhubungan dengan walkytalkie. Pada percobaan-percobaan ini Jaytee menunggu lebih lanjut di jendela, pada waktu Pam berangkat, walaupun tidak ada seorangpun yang tahu, kapan Pam tiba di rumah.

Kemungkinan hal ini terjadi secara kebetulan adalah 1 banding 100.000. Fakta menunjukkan bahwa Jaytee mampu meramalkan rencana Pam untuk pulang ke rumah, juga ketika Pam masih berjarak beberapa kilometer jauhnya. Hipotesa satu-satunya untuk menerangkan hal ini, tampaknya hanyalah telepati. (Semua laporan-laporan kami yang dipublikasikan tentang Jaytee dan seekor anjing lain bernama Kane dengan kemampuan yang mirip, yang dapat Anda temukan di website saya.)

Rupert Sheldrake merupakan direktur Perrot Warrik, proyek yang dibiayai oleh Trinity College di Cambrige. Ia kuliah di Clare College di Cambrige dan bekerja sebagai ilmuwan pada Royal Society. Sekarang ia bekerja di institut untuk ilmu pengetahuan noetik di Petaluma, Kalifornia dan tinggal di London.

Banyak dari penelitian-penelitiannya tentang kemampuan yang tidak dapat dijelaskan dari binatang dan manusia dirangkum di buku-bukunya "Dogs That Know When Their Owner Are Coming Home (anjing-anjing yang tahu kapan pemilik mereka pulang ke rumah) dan Other Unexplained Powers of Animal (Kekuatan Binatang yang Tak Dapat Dijelaskan)" dan "The Sense of Being Stared at (Perasaan melalui Pandangan Mata) dan Other Aspects of the Extended Mind (sudut-sudut pandang lain dari pikiran yang diperluas)". 

Sumber : Dr. Rupert Sheldrake / The Epoch Times / hky

No comments: