Sunday, 30 December 2012
Bila Menggendong si Kecil Dianggap Memanjakan
Banyak orang mengatakan jangan terlalu sering menggendong anak. Hal tersebut dipercaya dapat memberi dampak negatif buat anak, yaitu dapat membuat si anak manja. Benarkah demikian?
Tiga bulan pertama dalam hidupnya, bayi sangat tergantung pada orang tuanya. Karena ia belum dapat berbicara, ia hanya bisa menangis jika merasa tidak nyaman (lapar, haus, popoknya basah). Ia juga akan menangis jika membutuhkan sentuhan. Si kecil sangat ingin dekat dengan orang tuanya.
Dalam sebuah penelitian di Jerman, mendapatkan fakta bahwa bayi yang ibunya bereaksi lamban atau tidak bereaksi sama sekali pada kebutuhan anaknya, akan membuat bati menangis setengah jam lebih lama dibandingkan dengan bayi yang memiliki ibu yang segera bereaksi. Kedekatan antara ibu dan bayi mendorong anak tumbuh dengan baik. Jika Anda termasuk ibu yang langsung menggendong dan membelai bayi Anda ketika menangis, Anda telah melakukan tugas dengan baik. Dari penelitian di Jerman itu juga dikatakan Anda telah memenuhi kebutuhan dasar bayi akan sentuhan fisik. Tindakan Anda saat menggendong bayi Anda, justru menyembuhkan si bayi dari rasa lapar, dingin, dan trauma dari pengalaman terpisah dari ibu. Jika Anda beranggapan bahwa dengan terpisah akan membuatnya mandiri, hal tersebut akan membuat bayi stres. Pada kondisi tersebut hanya sedikit hormone endorphin yang diproduksi dalam otak si bayi. Padahal hormon tersebut yang mendorong rasa bahagia. Dan uniknya, pada saat Anda menggendong si bayi, hormone endrofin langsung meningkat.
Anda tidak sepenuhnya benar jika menganggap setiap kali bayi menangis Anda harus langsung menggendongnya, sehingga Anda tidak mempunyai waktu untuk melakukan hal lain. Setelah bayi berusia 4 dan 5 bulan, bayi lebih sadar apa yang terjadi di sekitarnya. Kemampuan berkomunikasinya menjadi jauh lebih baik. Matanya menjadi lebih berbinar saat melihat Anda mendekatinya. Tangisannya juga leih dapat dikenali. Anda akan dapat membedakan perbedaan tangis karena rasa lapar atau bosan. Lama kelamaan Anda akan tahu kebutuhan masing-masing. Sudah saatnya Anda mulai untuk mengajarkan kemandirian. Caranya adalah dengan tidak memanjakannya ketika bayi berkomunikasi dengan berteriak dan menangis. Jika bayi menangis bukan karena lapar atau tidak sedang ingin mengganti popok di tengah malam, segera hampiri, namun jangan langsung menggendongnya. Ajak ia berbicara dengan kata yang menenangkan. Tanyakan apa yang terjadi, belay lembut, dan tunggulah beberapa saat. Mungkin ia akan kembali tidur dengan nyenyak. Jika tidak, gendong dan tenangkan.
Bayi membutuhkan perasaan nyaman pada awal kehidupannya. Ada sebagian orang berpendapat bahwa bayi harus dapat menunggu ibunya, jadi tidak setiap saat ia bisa merengek dan dipenuhi segala kebutuhannya. Bereaksi cepat dengan memberi kenyamanan bagi bayi tidak sama dengan memanjakan. Bayi yang tidak berdaya membutuhkan reaksi cepat dari Anda untuk membantunya servive. Rasa aman yang dirasakannya menjadi dasar tumbuhnya kepercayaan dan cinta. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar seperti pada saat berada dalam kandungan, bayi merasa terpuaskan sehingga terjalin kepercayaan pada Anda. Ia yakin mendapat dukungan untuk tumbuh sebagai pribadinya sendiri.
Sebuah penelitian membuktikan bahwa respons yang diberikan pada bayi yang berusia 6 - 8 bulan memberikan mereka rasa aman, sehingga mereka menjadi lebih percaya diri, siap bereksplorasi, dan belajar. Mereka akan tumbuh lebih mandiri saat usia pra sekolah dibandingkan bayi-bayi lainnya yang terbiasa diacuhkan orang tua. Bayi juga akan belajar sabar jika Anda sabar menghadapi tingkahnya sehari-hari. Oleh karena itu sebelum bayi berumur 4 bulan, Anda harus memiliki kesabaran yang memadai.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment